Friday, 20 July 2018

Alisha Sekolah

This is the story :)

Alhamdulillah menjelang usianya yang lima tahun, Alisha masuk sekolah  TK. Kami daftarkan Alisha ke TK Nisrina, tempat Azka sekolah dulu. Alasannya adalah.... kami melihat guru-gurunya sangat kooperatif dan paham anak-anak. Tidak pernah memaksa agar seorang anak melakukan suatu aktivitas, bahkan pada anak yang agak sulit pun, yaitu Azka.

Hari pertama ditunggu Bunda sampe pulang. Alisha mau berbaris sebentar, lalu sisanya main. Alisha paling senang permainan spider web. Hari selanjutnya ditunggu Mba Upi. Ini foto-fotonya.... secara random, he..he.. maklum, nulisnya di sela-sela kerjaan Bunda.

Hari ke-4 sekolah

Hari pertama sekolah. Mainan favorit : spider web.

Hari pertama sekolah : main ayunan maunya berdiri. 

Hari ke-5 sekolah : Alhamdulillah sudah mau mainjungkat-jangkit bersama teman. 


Hari ke-4 sekolah. Ini juga mainan favorit. 

Hari ke-5 sekolah di hari Jumat, latihan shalat Dhuha.

Selalu.... spider web.

Thursday, 12 July 2018

Karena ALLAH Berkehendak

Istighfar yang banyak...
Astaghfirulllah Al Azhiim

Ini kesalahan Bunda, ditulis dengan maksud mengambil ibrah.

Beberapa pekan terakhir ini Bunda aktif lagi yoga di rumah. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan tubuh yang perlu di-stretch karena gay hidup sedentaris (duduk diam dalam waktu lama). Dan Bunda juga membaca yoga memberikan efek positif lain, bahkan di level penyembuhan.

Pada suatu siang, saat makan siang bersms teman-teman, Bunda bercerita dengan bangganya bahwa beberapa ketidaknyamanan di tubuh seperti pusing, kaki pegal, hilang dengan yoga.

Keesokan harinya Bunda berlatih lagi. Tapi setelah berlatih kok Bunda ga merasa enak badannyà. Ini terkait dengan masalah digestive yang ada. It seems like I didn't get any benefit from the practise.

Daaannn.... kemudian.... Bunda  tersadar... bukan karena yoga yang membuat pusing hilang, kai pegel hilang. Tapi sejatiny karena ALLAH BERKEHENDAK menyembuhkan pusing atau pegel melalui ikhtiar yang Bunda jalankan.

Astaghfirullah Al Azhiim

Lessonnya adalah... kembalikan semua ke Allah. Anak kita sehat, anak kita pintar, kita lulus ujian, dan lain lain, bukan karena makhluk. Tapi karena ALLAH BERKEHENDAK

Mushola Deptan
Sambil nunggu Abi

Saat Abi Lembur

Kalo Abi lembur, Bunda biasanya pulang sendiri. Jalur yang ditempuh biasanya busway ke Pinang Ranti, lanjut gojek.
Tapi pekan ini... Bunda lebih memilih menunggu agak lama sedikit untuk pulang bareng Abi. Ada beberapa sebab sih....
1. Biasa pulang berdua, duduk manis di motor
2. Effort pulang sendiri lumayan (berjejalan naik bus, macet).
3. Hitungan cost nya juga beda donk... he..he..
4. Nomor 2 n 3 juga menghasilkan selisih waktu sampai rumah yang tidak signifikan.
Jadi... pilihan pulang bareng Abi yang lembur tetap yg paling optimal.
Dan ternyataahhh... walaupun Abi kasih kebebasan Bunda mau pulang duluan atau bareng, tetap ajaa... Abi lebih seneng pulang bareng Bunda. Uhuuy... sampe ada WA gini...
"Makasih yaa, udah mau nemenin aku."
Jadi tersipu euy.
Mushola Deptan, nungguin si Abi



Pekan depan setelah sepekan menunggu Abi lembur :
Bunda berasa masuk angin. ha..ha...
Hayuk lah. Kita keluarkan anginnya via yoga.

Monday, 1 January 2018

2018... Tahun Kebangkitan Keluarga

Bunda pernah baca :

Musibah yang mendekatkan hamba pada Allah jauh lebih baik daripada kenikmatan yang menjauhkan dari Allah.

Akhir tahun 2017 lalu Bunda dan Abi ditempa sebuah ujian. Ujian yang memang berasal dari kelalaian kami. Sepekan pertama kami sempat down, stress, dan tensi komunikasi antara Bunda dan Abi sempat memanas. Tapi kemudian kami sadar. Bahwa Allah memberikan ujian sepakat dengan solusi. Tugas kami sebagai hamba adalah betobat, minta diturunkan pertolongan. Kami merasa bahwa Allah menghendaki kami 'mendekat' kepadaNya lagi setelah selama ini mungkin kami lalai

Semoga tahun 2018 ini menjadi tahun kebangkitan keluarga kami menjadi keluarga yang taat pada Allah SWT. Dan menjadi keluarga yang semakin solid antara satu dengan lainnya. Aamiin.

Awal Tahun 2018.

Wednesday, 6 December 2017

Azka 'Belajar' Membaca

This is the story :)

Sekita satu bulan terakhir ini Bunda 'mewajibkan' Azka membaca buku. Buku Rasulullah Teladan Utama. Tujuannya adalah agar menumbuhkan kebiasaan membaca. It's ok dipaksa, daripada tidak mengerjakan sama sekali. Untuk penyemangat, ada iming-imingnya. he..he..

Tadi malam Azka sudah sudah menyelesaikan jilid 1 buku RaTU. lalu Bunda coba mereview. Apa isi cerita bukunya? Satu hal yang paling Azka ingat. Ternyata oh ternyata... Azka masih sangat perlu belajar memahami isi bacaan. Karena ternyata saat ini Azka baru lancar membaca, dan belum bisa mengambil pemahaman dari teks yang ia baca.

Ok, no problemo. Bunda pun mengalaminya. Bahkan hingga dewasa, membaca buku Hillary Manthel pun saat ini masih menjadi 'perjuangan' untuk Bunda memahami isinya. he..he.. It's ok... We have lot of time to learn.

Daaannn... solusinya adalah,,, metode membacanya berubah.
1. Azka akan membaca halaman buku yang ia baca.
2. Setelah itu ia akan lapor Bunda, halaman mana yang ia baca.
3. Bunda akan membaca halaman tersebut.
4. Bunda akan bertanya pada Azka, apa yang Azka pahami dari halaman yang ia baca.
5. Jika belum paham, Azka diberikan waktu lagi untuk membaca halaman tersebut.
6. Bunda akan bertanya lagi, apa yang Azka pahami dari halaman yang ia baca.
7. Bunda akan berdiskusi dengan Azka tentang halaman yang sudah dibaca. Dan membantu menceritakan / retell lagi.

Semoga keterampilan membaca Azka semakin baik.

Dede Ncha gimana?
Dede Ncha baca Balita Berakhlak Mulia. Boardbook.
Dia suka tokoh Ayu. Dibolak balik gambarnya, dimain-mainkan bukunya. Ha..ha..
Dan setelah bosan, dia akan bilang, "Dede kan udah baca buku."




Tuesday, 11 July 2017

Satu Dekade

In sya Allah 1 Desember nanti usia pernikah Bunda dan Abi genap sepuluh tahun. Alhamdulillah.... sepuluh tahun dalam mitsaqan ghalizha dan tetap menyempurnakan separuh diin dengan selalu berupaya menjadi hamba Allah yang bertakwa, in sya Allah.

Sepuluh tahun... Betapa berlimpah rizki yang Allah berikan. Semoga kami telah mensyukuri semua nikmatnya, dan tidak sedetikpun menjadi kufur. Aamiin.

Sepuluh tahun... Kami menyebutnya mature. Alhamdulillah ujian rumah tangga dari Allah telah kami 'kerjakan'. Ada yang lulus (seiring berjalannya waktu), ada juga yang kami masih mengerahkan daya upaya untuk menyelesaikannya.

Sepuluh tahun... Kami menyebutnya dini. Karena perjalanan untuk merengkuh pahala dari proses berumah tangga masih panjang. Ilmu yang kami butuhkan pun masih banyak bertebaran yang musti kami tangkap.

Sepuluh tahun ... Cinta yang dirasakan sudah bukan level seperti anak kampus yang da dig dug saat pacaran. Cinta kami adalah mengapresiasi untuk setiap perbuatan baik yang Allah ridho, dan mengingatkan untuk kelalaian yang kami lakukan.

Sepuluh tahun... Ingin rasanya pamer ke sosmed tentang cinta ini. But we found that it's hard for us to be narsis. Bukannya sweet malah jadi 'cuiihh' ekspresi kenorakan gitu kayanya. Ha..ha..

Sepuluh tahun ... Moga Allah menganugerahkan sehat lahir batin untuk kami dalam menapaki dekade dekade selanjutnya.

Aamiin

#7DaysWritingChallange
#Day2

Monday, 10 July 2017

Lempar Yang Jauh

Dalam suatu meeting tentang target penjualan, seorang manajer mengutip pendapat Steve Jobs. Untuk meraih target, lemparkan saja sejauhnya. Nanti manapun kamu sampai, berarti itu targetmu yang tercapai.

Pemikiran ini cukup terekam di benak Bunda. Jujur saja, terkadang Bunda melontarkan statement yang bikin sesuatu terasa sempit. Contoh.... kalau lihat acara talkshow fashion di televisi yang kemudian menayangkan outfit yang dipakai oleh model beserta harganya, ceplosan spontan biasanya begini, "Ih.. blus aja mahal banget. Di ITC bisa dapet dua.". Ha..ha.. Itu dulu. Sekarang mah berubah. Kalo lihat barang mahal, Bunda akan dengan spontan bilang, "in sya Allah aku akan beli blus itu. Bagus.".

Dan itupun Bunda berlakukan ke cara pandang Bunda dalam keinginan Azka memiliki lego asli. Biasanya Bunda bilang, "Mahal ah... beli yang di pasar malam aja.". Sekarang, Bunda ucapkan dan afirmasikan, "in sya Allah Bunda akan belikan lego asli kereta yang satu set yang hargany sekian sekian.".

So... silakan bermimpi, bertarget. Pencapaian mimpi itu prerogatifnya Allah. Tugas kita cuma doa, ikhtiar, tawakal. Dan dengan bertarget tinggi, kita sudah meluaskan pandangan kita kan...? Kita akan optimis, menjadi kreatif, otak pun akan sibuk dengan hal positif. No time for baper things.

#7DaysWritingChallange
#Day1

Powered By Blogger