Monday 19 January 2015

Back To Write

This is the story :)

Lama tidak menulis.. kangen juga.

Update dulu kali yah...

First of all, si mas Azka dunk.

Alhamdulillah Azka sudah khitan tanggal 19 Desember 2014 lalu.
Hi..hi.. Bunda tadinya ngeri membayangkan bagaimana kalau Azka dikhitan, karena ngeri ngurusin penis yang setelah dikhitan. Tapi Alhamdulillah bisa teratasi.

Nah, awal mulanya gini... Sudah beberapa bulan sebelumnya Azka selalu bilang bahwa Azka mau dikhitan. Alhamdulillah Azka belum punya 'mindset' yang mengerikan mengenai prosesi khitan itu. Lalu pas libur sekolah, ada tetangga sebelah yang namanya Opang 'ngomporin' Azka untuk khitan, alias mengajak Azka untuk khitan. Azka pun segera bilang ke Bunda dan Abi kalau dia mau khitan. Bunda fikir Azka belum serius, jadi masih Bunda jawab, iya, in sya Allah. Eh.. ternyata si Abi take this as a serious thing. Jadinya, Abi langsung action keesokan harinya mendaftar ke Rumah Sunatan di Jatiasih. Dan... Alhamdulillah, tanggal 19 Desember punterlaksanalah khitanan Azka. Jangan ditanya tentang nangisnya. wah.... meronta meraung hebat saat disuntik. Tapi setelah nya sih Alhamdulillah Azka ga menangis lagi. Azka dikhitan menggunakan metode smart clamp, dibantu oleh dr. Tyo. Oh ya... setelah khitan, tentu saja ada reward dong, yaitu ... satu unit mainan otopet / scooter. ha..ha.. Dan tidak sampai satu pekan, Alhamdulillah Azka sudahbisa main sepeda. Saat Bunda menulis ini, Alhamdulillah sudah pulih dan Azka sudahbisa beraktivitas seperti sediakala.

Update yang lain mengenai Azka, in sya Allah tahun ajaran 215 ini Azka akan masuk sekolah. Atas pertimbangan guru-guru di TK nya, dan mengamati karakter Azka, serta dialog dengan Azka dengan menjelaskan berbagai kondisi sekolah, in sya Allah Azka akan bersekolah di Sekolah Alam Bambu Item (SABIT). Kami bersepakat menyekolahkan Azka di SABIT karena karakter Azka yang lebih senang belajar dengan cara meng-eksplore sekitarnya dibandingkan harus learn behind the desk. Azka itu, kalo udah ketemu bacaan a,b,c, dia selalu berdalih pusing, cape, dan lain-lain. Tapi jika main pasir, air, lego, berhitung, Subhanallah... kaya diisi batere energ*z*r. ha..ha..

Waktu pendaftaran sekolah, Bunda berkenalan dengan Bu Fida, yang anak pertamanya juga di sekolah alam. eh.. ternyata Bu Fida ini bekerja di perusahaan yang sama dengan Abi, tapi Beliau di bagian finance, sedangkan Abi di bagian design drafter. Bu Fida menjelaskan, bahwa saat kita memutuskan anak kita masuk ke sekolah alam, jangan sekali-kali membandingkan kemampuan anak kita yang bersekolah di SD favorit swasta lain, yang perkembangan ilmu IPA, bahasa, IPS, dan lain-lain nya lebih maju. Karena sekolah alam titik tekannya pada karakter. bu Fida menceritakan, anak pertamanya dibandingkan sepupu-sepupu nya untuk bidang keilmuan, tidak secanggih para sepupunya, tapi untuk karakter, putra Bu Fida ini sudah berani membawa dagangan ke sekolah, berani berjualan. Wow.. Subhanallah... sudah ada bibit 'kerja keras' yang melekat di diri anak Bu Fida.

Hal lain yang menjadikan Bunda dan Abi memutuskan memasukkan Azka ke sekolah alam adalah agar Azka tidak merasa sekolah adalah bangunan masif, dengan kegiatan kertas, pulpen, dan duduk di meja saja. Bunda berharap mindset Azka mengenai sekolah adalah sesuatu yang ia senangi yang bisa ia lakukan di alam bebas. Jika bosan, Azka bisa jalan-jalan di lapangan sekolah yang luas. Mengapa harus senang sekolah, karena jalur pendidikan yang akan ditempuh in sya Allah panjang, yaitu SD, SMP, SMU, S1, S2, bahkan untuk umat muslim, menuntut ilmu itu tidak sebatas ijazah atau titel, tapi dari buaian hingga akhir hayat.

ok, itu tentang Azka... sekarang kita cerita tentang anak gadis kami, si cantik Alisha Zahwa Triherdi.

Alhamdulillah Alisha sudah lancar jalan di usia 14 tahun, masih nenen, mau mencoba makanan apa saja, tetapi sudah tiak mau disuapi makanan menggunakan sendok. Jadi metode makannya Alisha ini, makan keringan, yaitu nasi dan lauk. Sayurnya, digerogotin tersendiri, seperti mentimun, tomat. Hi..hi.. baru dua buah jenis sayur ini yang dia suka. Sudah dicoba wortel rebus, toge, kacang panjang rebus, tetapi Alisha tidak suka.

Alisha ini senaaangg... sekali dengan benda apapun yang sedang dimainkan Azka. Jika Azka mewarnai, maka Alisha akan mendekat Azka untuk pinjam crayonnya. Jika Azka sedang menyusun lego, maka Alisha akan merebut mainan legonya. Daann... Azka adalah orang yang paling tidak senang diganggu (istilahnya Azka 'direcok') jika dia sedang melakukan sesuatu. Kebayang dong, gimana hebohnya duo A ini jika sedang bermain bersama.

Ini yang masih menjadi PR Bunda, karena tidak tahan dengan teriakan Alisha, kadang Bunda minta jalan pintas supaya Azka mengalah. Padahal itu tidak benar juga sih. he..he.. Tapi kalau emosi sedang stabil, in sya Allah bisa juga sih Bunda menengahi. he..he.. Dengan cara memberitahu Alisha bahwa Azka sedang bermain, dan memberikan alternatif mainan lain ke Alisha. Hm.. mudah-mudahan tindakan ini bijak untuk kedua pihak ya.

More about Alisha, untuk kemampuan bicara, masih atatata atau papapap, ah ih oh untuk menunjuk sesuatu. Tapi yang Bunda bahagia, Alhamdulillah Alisha sudah paham  atau mengerti percakapan kita, misalnya sudah bisa mengerti jika diminta duduk, tau arah ke kamar mandi untuk mandi ataupun ceb*k, dan tau untuk sayang (mencium) Maz Azka, Abi, dan Bunda. he..he..  Oh ya, Alisha ini adalah sasaran empuk kalau Mas Azka sedang gemas ingin mencubit atau mencium. Kalau kata Mas Azka, alasannya si dede lucu sih, bulet, tembem. Ha..ha..

Alisha juga rajin shalat, jika kita mengajak shalat, Alisha akan mengambil mukena Bunda untuk Bunda pakai, lalu mengambil sajadah, setelah itu dia tiarap deyh di atas sajadah. Ceritanya sujud., Ha..ha..
Setelah Bunda atau Abi selesai shalat, ALisha akan duduk di pangkuan kami, lalu kami berdoa, dan terakhirnya Alisha akan amin dengan mengusap tangan ke wajah.

Untuk urusan shalat, Mas Azka masih belum fokus. Jika shalat bareng Abi Mas Azka masih suka cubit-cubit Alisha di tengah-tengah shalat, atau bahkan merebahkan badannya ke kasur. walah....

ok, itu dulu update nya,,, mudah-mudahan Bunda akan lebih rajin bercerita tentang si duo A ini. Amiin. 







Powered By Blogger