Tuesday 31 July 2012

Santaiii

This is the story :)

Apa perubahan Azka setelah masuk sekolah? Well, yang Bunda noted adalah dia udah bisa bilang ... 'lapar'. ALHAMDULILLAH...

Selebihnya, perbendaharaan lagu-lagunya nambah banyak.

Terus rutinitas hariannya gimana? Hm.. relatif ga berubah. Bangun tidur, main-main, mandi, sarapan, berangkat sekolah. Bunda memang pesan ke Mba Upi, supaya kalau pagi, Azka ga usah di-gubrak-gubrak untuk bangun terus cepat mandi, sarapan, sekolah. Normal azha seperti bukan hari sekolah. Sekolah Azka dimulai jam 07.30, selesai jam 11.00. Selama Ramadhan selesai jam 10an.

Bunda juga pesan ke Mba Upi, jam berapapun, Azka harus sarapan dulu di rumah. No matter kalaupun terlambat sekolah. he..he..  Bunda lakukan itu for some reasons :
1. Pernah dalam sebuah arisan komplek, ada dosen psikologi anak bilang kalau pagi mau sekolah, lymbic nya (ini nama bagian otak. kalau mau jelas feel free for gugling yach) harus dibuka. Caranya, dibuat senang, jangan dibuat bete. Jika lymbic terbuka, maka masukan pelajaran insya ALLAH akan mudah.
2. Mengenai sarapan, hm... tau sam atau lah ya, kalau di tempat umum itu Azka ga konsen sarapannya. Jadi daripada ga sarapan, plus khawatir dia ga bilang lapar, khawatir perutnya akan kosong sampai jam makan siang. oh noo.

ok, segitu dulu ya ceritanya.

Monday 30 July 2012

Duhai Hati... Tenanglah Kamu

This is the story :)

Hati itu bahasa Arabnya Qalbun, sifat yang menempel pad akata qalbun adalah 'mudah dibolak-balik'.*
Dan itulah karakter hati, bahasa sekarangnya : labil.

Pagi ini, hati Bunda lagi 'heboh' sendiri. Hawanya tuh pengen comment aja untuk apa yang bunda baca / lihat dan yang bunda dengar. hadeehhh.... cape sendiri jug ajadinya.

Mungkin kurang kesibukan kali niyh fikirannya Bunda.

Wahai hatiku... tenang yah,, udah ya, ga boleh ngebatin yang nggak-nggak lagi.

Friday 27 July 2012

Azka Sekolah

This is the story :)

Juli ini Azka resmi menjadi siswa TK Nisrina. Orientasi tanggal 9 - 11 Juli 2012. Bunda mengantar Azka tanggal 9 & 11 Juli 2012.Mulai resmi sekolah tanggal 16 Juli 2012. Sekolahnya diantar si Mba Upi, awalnya ditungguin, tapi setelah beberapa hari sudah bisa ditinggal. Asalkan Mba Upinya pamit mau pulang ke rumah for some kind of reasons seperti mau masak, mau nyapu, mau belanja, dll. Dan Azka pun mengizinkan.

btw, Bunda tidak mengantar Azka karena Bunda belum mulai cuti melahirkan. Insya ALLAHkalau semua lancar dan sehat, Bunda akan cuti tanggal 13 Agustus 2012, alasannya agar spending time dengan newborn n Azka lebih panjang, dan stok ASI bisa lebih santai disiapkan.

Waktu orientasi, Azka belom mau bergabung di lingkaran sendiri. Kalaupun mau, Bunda harus ada di sampingnya. Dan saat di kelas pun, dia belum bisa duduk anteng seperti anak-anak lain. Masih bergerak sana-sini, keluar, lari-larian, masih gelendotan Bunda. Hm... ini emang setelan aslinya Azka. Dia tidak langsung 'klik' nge-blend dengan lingkungan barunya. nanti, lama kelamaan, kalau udah biasa, udah ngerasa ga asing, waduhhh.... Azka udah kaya artisnya deyh. he..he.. Teman-temannya banyak yang ngedeketin n hafal sama Azka.

Kalo malam, si Mba Upi suka report tentang Azka di sekolah. Beberapa kesimpulan singkat adalah... bahwa Azka di sekolah jarang memperhatikan gurunya. Maksudnya, kalau anak lain kan diam, memperhatikan gurunya nyanyi ini itu, tepuk tangan dll, Azka sih cuek, asik dengan dirinya sendiri. Tapi ternyata, dia itu menyerap semua yang ia dengar. Sampai di rumah, kalau diminta Mba Upi cerita tentang sekolahnya, Azka bisa cerita gini : ngga belajar kok, nempel-nempel doang, trusbisa menirukan tepuk-tepuk, nyanyi marilah pulang dalam bahasa inggris walaupun yang diambil kalimat 'to go home' nya azha. ha..ha..

Dari sini, Kelihatannya Azka ini anak auditori. Apa-apa yang didengarnya lebih cepat terserap. ok, potensi apa yang bisa kita gali dari tipe Azka ini? hayuuu belajar...



Iklan BKKBN

This is the story :)

Tetangga kubikal Bunda ada yang setel radio kalo pagi saat kerja. Nah, Bunda seneng lho kalo ada suara-suara yang menemani gituh... ga sepi, ga ngantuk.

Berhubung radio, lagu yang dipasang ga terus-terusan, disleingi ngobrol ngalor ngidul + iklan. Ada 1 iklan yang Bunda dengar (versi tidak lengkap, sedapatnya pendengaran Bunda, karena sambil nyambi ketik2 di kompie)  :

Dulu orang bilang banyak anak banyak rejeki, tapi tidaklah demikian sekarang, banyak anak ternyata membawa banyak masalah. dst dst... iklan ini dipersembahkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Idihhh gini banget sih iklan. Kenapa sih yang dijejalkan informasinya ke kita-kita mengenai hal buruk dengan banyak anak? Kesannya ga cukup kasih sayang lah, rempong biaya hidup n biaya pendidikan, anak jadi ga terurus, dll. Beuuuhhh.... gaul dikit kek BKKBN inih. Coba lihat para orang tua shalih seperti Almrhmh. Ustadzah Yoyoh Yusroh & suami dengan 13 orang anaknya, Pak Mutaminul Ula dengan 10 anaknya,, Subhanallah.... mereka punya anak-anak yang berprestasi, tidak hanya akademis tapi juga prestasi sebagai hafidz. Anak-anaknya kuliah semua kok, di perguruan tinggi yang masuknya pun perlu persaingan ketat, mereka punya very well personality, dan kelihatannya sudah siap menjadi kader dakwah penerus ortunya.

Nih, bandingkan para ortu shalih dengan Bunda, yang dibesarkan hanya dua bersaudara (he..he.. maaf ya Akung & Uti, ga maksud mengecilkan hasil didikan Akung Uti terhadap Bunda & Tante Arie). Bunda & tante ARie bukan hafidz Quran, juz 30 ajah ga rampung-rampung hafalannya. Kuliah juga Bunda ga di Universitas negeri, dapet di swasta azha, status karier ya... masih merambat lah, belum yang melesat gituh.

Nah kan, gaboleh men-stigma keluarga yang banyak anak akan menghasilkan generasi yang tidak terurus dan ga berkualitas. Ini sih semua tergantung sama kualitas orang tuanya dalam mendidik anak. Dan bunda salut 2 jempol untuk para orang tua yang memiliki anak banyak, dan menghasilkan generasi cemerlang. Dibutuhkan kesabaran, kasih sayang yang tulus, keikhlasan, untuk mencapai semua itu, dan pastinya, si ortu musti punya kedekatan diri yang bagus dengan ALLAH SWT, karena sepintar apapun, ortu bukan robot yangbisa standby 24x7. Ortu musti minta pertolongan sama ALLAH untuk kemudahan mereka menjalankan profesi.

Kalo Bunda gimana?
Frankly speaking.... Bunda tu tipe ortu yang kadang ga sabar, suka terbawa emosi. hiks.... Ah, moga2 akan menjadi leih baik dengan (insya ALLAH) hadirnya adiknya Azka. Amiin, 





Update Pilkada DKI

This is the story :)

Update Pilkada ... Kandidat jagoan Bunda & Abi ga masuk putaran 2. yang masuk adalah si incumbent (di tulisan bundasebelumnya bunda cerita tentang dia) sama si Bapak yang masih pegang amanah di kota lain sebagai bupati tapi dah 'gatel' pengen duduk di kursi DKI 1.

Yang mana yang akan Bunda & Abi pilih di putaran 2? Hm.... Dari lubuk hati yang paling dalam, rasanya ga ada pilihan. he..he..  Tapi ntar deyh, kita lihat perkembangannya ya.

Thursday 5 July 2012

Kandidat Pilkada Incumbent

This is the story :)

Di pilkada DKI tahun 2012, ada calon incumbent yang maju lagi. si Incumbent ini menang Pilkada DKI tahun 2007. Rivalnya saat itu adalah pasangan Adang Daradjatun & Dani Anwar. Adang - Dani diusung PKS, sementara si Incumbent didukung all partai. Kemenangan mereka bedanya ga jauh kok, hampir 50-50 juga (ALLAHU AKBAR!). 

Nah, sekarang si Incumbent mengajukan diri lagi jadi kandidat cagub DKI. Hm... Bunda sih mendukung Foke untuk menjadi MANTAN Gubernur DKI di Pilkada DKI 2012 ini. Sebab apa, hm.. ini ada unsur subjektivitas dan obejctivitas. Kalo di media, Bunda kok melihat sosok ini cukup emosional yah (kalo ga mau dibilang temperamen). Teyus, barusan pagi ini Bunda baca rtikel di sini :

http://politik.kompasiana.com/2012/06/23/penipu-besar-itu-bernama-foke/
ditulis oleh Bimo tejo

Waduhh,,, sekali lagi Bunda bilang, kalo scientist itu salah it's ok, cuma kalo bohong atau ngakal-ngakalin, itu sudah NO WAY BUS WAY lah yaa... Ga dipercaya. ok dey, read the rest article yah... Bunda kurang kompeten untuk bercuap2 dari sisi objective, Karena emang bukan pengamat politik. he..he.. Kalo asal cuap-cuap tak bertanggung jawab sih bisa aja, cuma nggak lah, ga bikin cerdas juga (jiaahhh).


Dalam rapat paripurna DPRD Jakarta kemarin (22/6), Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo membanggakan prestasi Jakarta yang dianggapnya setara dengan kota-kota besar dunia lainnya. Ini ucapan Foke seperti dikutip oleh detikcom:
“Menurut data yang dirilis UNDP, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia Kota Jakarta berada pada kelompok high human development. Sejajar dengan kota Rio de Janeiro, Beijing, Guangdong dan Kuala Lumpur.”
Dari mana Foke mencomot data ini? Setahu saya Program Pembangunan PBB (UNDP) tidak pernah mengeluarkan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) untuk setiap kota di Indonesia dan membandingkannya dengan kota-kota lain di dunia. Saya jadi bertanya-tanya data apa yang digunakan oleh Foke.
Keheranan saya terjawab dengan pernyataan Foke selanjutnya:
Menurut Foke, IPM selama 5 tahun terakhir di Jakarta mengalami peningkatan dari 76,6 pada tahun 2007 menjadi 78 pada tahun 2011. Nilai ini di atas rata-rata tingkat nasional yang mencapai 72,60 dan merupakan yang tertinggi pada level provinsi secara nasional.
Menilik data yang dikutip Foke, jelas terlihat bahwa yang dikutip Foke adalah data Biro Pusat Statistik (BPS). HDI keluaran UNDP memiliki indeks 0 sampai 1 (HDI semakin mendekati 1 berarti negara itu semakin makmur). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dikutip Foke adalah keluaran BPS yang memang punya indeks pembangunan manusia tersendiri (0-100). Datanya bisa dilihat di link ini dan memang disana tertulis angka IPM Jakarta seperti yang dibilang Foke.
Apakah IPM keluaran BPS dan HDI keluaran UNDP sama saja? Oh tidak, keduanya berbeda jika dilihat dari metode penghitungan yang digunakan oleh kedua lembaga tersebut. Dalam laporan Indeks Pembangunan Manusia 2006-2007 yang dikeluarkan BPS (klik disini), mereka secara jelas menegaskan bahwa metode penghitungan yang dipakai berbeda dengan metode UNDP. Misalnya cara menghitung standar hidup layak (hal. 11), UNDP menggunakan Produk Domestik Bruto riil sedangkan BPS menggunakan rata-rata pengeluaran perkapita riil yang disesuaikan dengan formula Atkinson.
Nah, setahu saya BPS tidak pernah mensurvey kota-kota besar dunia yang disebut oleh Foke dalam pidatonya. Jadi bagaimana Foke bisa ngomong kalau Jakarta memiliki indeks pembangunan manusia setara dengan Rio de Janeiro, Beijing, Guangdong dan Kuala Lumpur?
Hampir semua negara di dunia memiliki HDI atau IPM yang dihitung berdasarkan metode perhitungan berbeda-beda. Laporan ini kemudian dirangkum oleh perwakilan UNDP di setiap negara. UNDP perwakilan Indonesia misalnya, rutin mengeluarkan laporan HDI untuk setiap propinsi (contohnya klik disini). Tetapi dalam laporan itu dijelaskan bahwa metode yang dipakai adalah metode BPS (hal. 197), sehingga HDI yang diukur di Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan HDI yang diukur di negara lain.
HDI hanya bisa dibandingkan antar negara, atau antar propinsi/kota dalam satu negara. HDI antar negara bisa dibandingkan karena diukur dengan parameter dan metodologi yang seragam oleh UNDP pusat. HDI antar propinsi/kota dalam satu negara juga bisa dibandingkan karena dihitung oleh badan statistik setempat. Tetapi HDI antar kota di negara berlainan tidak bisa dibandingkan. Tidak masuk akal membandingkan HDI Jakarta yang dihitung oleh BPS dengan HDI Guangdong yang dihitung oleh China Development Research Foundation. Parameternya beda, metodenya lain, bagaimana mau dibandingkan?
Kalau ingin membandingkan antar kota di dunia, parameter yang lebih sahih adalah City Development Index (CDI) yang dikeluarkan oleh UN-HABITAT. Karena metode perhitungannya sama, dilakukan oleh lembaga yang sama, perbandingan antar kota bisa dilihat lebih adil. Atau kalau kata orang bule “apple to apple, not apple to orange”.
Kalau melihat data CDI (contohnya klik disini, dan data lengkapnya klik disini), Jakarta justru lebih buruk dibanding Havana yang sudah puluhan tahun jadi korban embargo Amerika. Skor CDI Jakarta adalah 69.2, sedangkan Havana meraih skor 71.0. Kalau dengan Havana saja kalah, nggak usah deh membandingkan Jakarta dengan Kuala Lumpur. Dengan mata telanjang saja, tak perlu data statistik orang bisa melihat kok betapa jomplangnya kualitas hidup di Jakarta dibanding Kuala Lumpur. Saya 10 tahun tinggal di Jakarta dan 12 tahun tinggal di KL, jadi Foke jangan coba-coba bohong.
Kalau melihat data CDI, Jakarta memang mengenaskan. Tidak lebih baik dari Havana, Jakarta juga kalah dari Bangkok (82.6), ChiangMai (78.5), bahkan Hanoi (74.2) yang hancur habis-habisan sewaktu Perang Vietnam.
Satu lagi, Foke membanggakan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta yang terus naik dari tahun 2007 hingga 2011, bahkan tambahnya lagi IPM Jakarta lebih tinggi dari IPM nasional. Data yang dikutip Foke memang betul, sumbernya adalah data BPS. Tapi kalau kita tengok, sebelum Foke menjadi gubernur di tahun 2007, IPM Jakarta memang selalu berada di atas angka IPM nasional. Dan bukan hanya Jakarta yang IPM-nya naik dalam kurun waktu 2007-2011, hampir semua propinsi di Indonesia juga naik IPM-nya bahkan dengan kenaikan yang lebih tinggi dibanding Jakarta.
Terakhir,saya benar-benar dibuat bingung oleh statistik ala Foke. Dia bilang angka IPM Jakarta adalah 78 dan termasuk high human development. Padahal BPS dan UNDP perwakilan Indonesia menggolongkan IPM antara 66-79.9 sebagai upper medium dan hanya IPM 80 ke atas yang digolongkan high (baca disini hal. 11).
There are three kinds of lies: lies, damned lies, and statistics (Ada 3 jenis kebohongan: bohong, bohong besar, dan statistik) - Benjamin Disraeli.
So, yang masih mau pilih incumbent di Pilkada 2012 ini, R U sure? Posisi kita di tanggal 5 Juli 2012, Pilkada tanggal 11 Juli 2012. Masih ada 6 hari lagi untuk bener-bener buka mata buka telinga untuk menentukan pilihan ke kandidat yang (insya ALLAH) lebih baik dari ini yach.

Wednesday 4 July 2012

Financial Freedom (part 2)

This is the story :)

Kita lanjutin teori sotoy financial freedom yukks. he..he..

In my opinion, di dunia ini yang sudah terbukti memiliki financial freedom adalah para sahabat Rasul. Contohnya, Abu Bakar yang menginfakkan seluruh hartanya untuk dakwah Islam pada waktu itu, Umar yang menginfakkan setengah hartanya, dan sahabat yang hijrah dengan tidak ba-bi-bu mengenai perniagaannya di Mekkah (sorry, Bunda lupa siapa), dan saat hijrah di Madinah yang pertama kali ditanya adalah 'Di mana letak pasar?'.

Bunda menyematkan mereka sebagai orang yang terbukti punya financial freedom karena, mereka yang mengendalikan harta mereka untuk kemashlahatan dunia - akhirat, bukan hawa nafsu memenuhi kebutuhan via harta mereka yang mengendalikan mereka.

They don't care about the next money to earn, karena mereka yakin, selama mengerahkan kemampuan untuk survival hidup, mereka ga akan dibiarkan 'mati kelaparan' oleh ALLAH. Ngerti kan maksudnya? Binin juga niyh Bund amenuliskannya. he..he..

What about us (Bunda n Abi maksudnya)? Well... ga ada seujung kukunya sahabat kayanya. Belum freedom, karena nafsunya masih guede banget, dan emang belum sesukses n sekaya sahabat Rasul itu siyh. he..he..

Ok, segini dulu teori part 2 nya. So, siap-siap jadi orang kaya yang bener-bener punya financial freedom, alias ga terbuaikan oleh nafsu dunia. Amiin.

Tuesday 3 July 2012

Financial Freedom

This is the story :)

Di berbagai banner iklan website Bunda melihat betapa bertaburannya iming-iming untuk mendapatkan financial freedom lah, pendapatan sekian juta per bulan lah, dll. Metodenya ada yang money gamse, MLM, atau yang lain yang Bunda belum tau.

Bunda rada risih aja ngelihat hal ini. Eiitss... Bunda bukan orang yang pro kalau kita musti humble, ga mau punya mimpi, ga mau progress mengenai ke-aghniya-an kita yach. Bukankah sudah dicontohkan, bahwa Rasul, sahabat, adalah pengusaha dengan etos kerja tinggi dengan penghasilan luar biasa dan infaq luar biasa juga?

Trus apa yang bikin Bunda risih dengan banner-banner ituh?

Gini.... Dengan teori sotoy Bunda, Bunda menyimpulkan tidak pernah ada yang namanya financial freedom. kenapa? Karena semakin mengejar wealthyness itu semakin haus. Ibarat minum air laut, hausnya ga akan hilang, yang ada pengen minum makin banyak, makin banyak. Jadi emang ga ada puasnya dan ga bakalan free.

So, kita ga boleh ngejar keduniaan? Wouuuww itu mah statment salah. Hayuu mari kita kejar dunia, (seakan-akan hidup selamanya), tentunya untuk tujuan-tujuan yang ga lebay. Niyh contoh beda tujuan memupuk kekayaan versi lebay dan versi wajar :

Versi wajar : Berusaha membeli helikopter untuk kemudahan mobilisasi diri, datang dari satu meeting / seminar ke meeting / seminar lain yang jadwalnya padat. Semuanya dilakukan biar saving tenaga (ga cape di jalan), tidak merugikan waktu para klien / peserta seminar harus menunggu kita.
Versi lebay : Berusaha punya helikopter untuk punya-punyaan aja, buat ngider-ngider lihat pemandangan, buat tempat merenung kalo lagi galau; tuh helikopter ga perlu-perlu banget soalnya mobilisasi dari satu pertemuan ke pertemuan lain ga terlalu padat.

Kalo versi wajar, Bunda encouraga banget kita semua seperti ini.Karena helikopter di sini bukan keinginan, tapi kebutuhan.

ok, demikian teori sotoy dari Bunda. Mohon maaf buat yang ga berkenan. Pembaca juga ga wajib setuju kok, ini bukan tulisan dari research studi literatur ilmiah, ini murni isi hati Bunda azha.

See you on my next writing.
 

Azka Aja Ketawa

This is the story :)

Tai malam, kami bertiga nonton acara 'Evolutions' yang temanya tentang paus. Idenya adalah, tadinya paus itu mamalia darat yang berjalan, digambarkan bentuknya seperti tapir. Tapi ya ampyuun, aneh deyh bentuknya. Terus, si paus yang awalnya namanya pakicetus berenang ke air. Gaya renangnya mirip anjing berenang di air. Azka ketawa terkekeh-kekeh melihat adegan itu, mungkin lucu banget kali yah di matanya dia gerakan seperti itu. Tapi kalo Bunda sih lebih melihat bahwa makhluk pakicetus yang berenang di air itu, adalah suatu keanehan, ga lazim, that;s why Azka ketawa. hi..hi... Ga papa kalo Bunda rada lebay.

Terkait dengan teori evolutions ini, Kalo nonton acara yang bertemakan seperti ini, Bunda selalu wanti-wanti ke Abi kalau kita ga boleh percaya atau takjub sama yang namanya teori evolusi ini. Ini bohong, ga masuk akal. Masa tau-tau karena ga gesit berenang  tau-tau tlangnya tambah lebar, bagian kakinya hilang jadi sirip? how come???

Bunda copy paste link Harun Yahya nya di sini yach... http://harunyahya.com/en/Makaleler/3378/A_whale_fantasy_from_National_Geographic supaya lebih dihayatiii banget kalo teori evolusi itu kebohongan yang ga masuk akal. Scientist salah tuh boleh, tapi kalo bohong, NO WAY!.
Powered By Blogger