Friday 20 June 2008

Dream House

This is the story :)

Meng-khayal itu memang asik banget. Ga anak kecil ga orang dewasa, pasti having fun dengan khayalan.

Yang sering berkhayal di antara kami adalah Hani (maklum... wanita. he..he..).

Kali ini mengenai rumah. Ahh,, ga macem-macem juga siyh khayalannya.

Pengen rumah yang sufficient. Di sini ga bicara ukuran luas, tingkat, de el el. tapi, optimalisasi fungsi tiap ruangannya musti mencukupi kebutuhan aktivitas tiap anggota keluarga.

Pengen bikin interior Jepang, alias lesehan dengan karpet yang empuk dan meja yang bagus. Warna rumah musti soft yang menimbulkan efek cozzy.

Menghindari kristal dan pecah belah kecuali lampu hias. Untuk pajangan, pengennya bergaya library. Jika ada lemari pajangan, pengennya berupa lemari buku yang terisi buku-buku favorit yang tersusun rapi. (this is trully Hani's dream).

Pastinya, ada taman kecil dilengkapi dengan kolam ikan dan saung yang asik banget untuk belajar. Di sini bisa terpasang whiteboard, atau LCD untuk rapat atau les ngaji). (this is trully Mas Agus' dream).

Trus... ada home theatre nya seru juga kali ya. Bukan buat apa-apa, tapi buat nonton film dokumenter untuk belajar anak-anak kelak (insya ALLAH, Amien) ... Biar menyenangkan.

Tak lupa, di taman depan musti full of amll trees / flowers.

So, all we have to do just 'request' to ALLAH, the Most Gracious & The Most Merciful. Amien

Merdeka Selatan 17
20 June 2008 jam 2.09

Menjadi Manager

This is the story :)

Saat ini, kami masih tinggal di Pondok Orang Tua indah (di rumah orang tua nya Hani). Beberapa alasan adalah, yang utama, saat ini kami dalam proses menghimpun finansial untuk dapat membeli 'our own shelter', dan karena orang tua kami juga lebih sering berada di Bandung, disebabkan Bapak yang dikaryakan lagi di koperasi di kantornya.

Dan .. ternyata, mengurus rumah itu memerlukan softskill yang tidak didapat di bangku sekolah tingkat manapun. Hal yang saat ini menjadikan otak kami berfokus pada rumah adalah mengenai Si Mbak. Yups... Mbak ini sudah bekerja di rumah sejak 2007 (lupa, tepatnya bulan apa). Usianya memang masih sangat muda. Baru lulus SMU.

Ceritanya ... Si Mbak ini dikenalkan pada pria oleh saudara kami. Dan ... sejak saat itu, Ibu menganalisa bahwa kualitas keja si Mba mulau menurun, karena kerjanya terganggu dengan SMS-SMS dan telepon-telepon dengan someone out there yang kami sendiri pun ga tau siapa. Dan... tugas kamilah untuk memonitor keadaan rumah agar tetap 'ideal', seperti dalam hal kebersihan, kerapian.

Hm... Sepertinya di sini dituntut kemampuan leadership / power quotient; dimana kami musti bisa membuat orang lain melaksanakan apa yang diinginkan bersama. Bagaimana caranya membuat si Mbak bekerja dengan lebih baik, dan tidak perlu direminder berkali-kali.

Pastinya, dengan dialog. Dan kalo secara teknis, agar tidakbingung, mungkin dengan dibuatkan jadwal pekerjaan rumah day by day (kalo sapu, pel, de el el itu standar, yang perlakuannya beda seperti bersihkan kulkas, kuras kamar mandi, dll).

OK dey... mungkin ini jalan yang dikasih ALLAH agar kami berlatih me-manage rumah, sehingga jika kelak kami memiliki rumah sendiri, kami akan me-manage nya dengan mulus. Amien.

Merdeka Selatan 17 jam 1.51
20 June 2008

Baby Boy or Baby Girl ???

This is the story :)

Di week 18 kehamilan Hani, tepatnya tanggal 13 Juni 2008, USG yang dilakukan oleh dr. Pudji Ichtiarti menunjukkan jenis kelamin baby di rahim. And... He's a boy :)

Dokternya sempat bertanya, kepengennya cewek atau cowok, dan ternyata jawaban kami tidak sejalan. Mas Agus menginginkan laki-laki, Hani menginginkan perempuan. ha..ha.. Tapi, kamikembalikan lagi kepada Yang Kuasa. Apapun itu, baby ini adalah rizki untuk kami sekeluarga. Yang kami inginkan, baby nya sehat, cerdas, memiliki kepandaian emosi dan sosial yang juga baik, serta yang paling penting, mencintai ALLAH dan RasulNya.

Merdeka Selatan 17
20 June 2008 jam 1.37 PM.
Powered By Blogger