Monday 21 January 2013

Ketahanan Rumah Tangga

This is the story :)

Rumah tangga yang tenteram, pastilah harus independen, ga ada intervensi dari manapun dan apapun. Makanya, kalo sudah berumah tangga, walaupun orang tua available untuk kita 'tumpangi' it's best to have your own living place. Entah mau kontrak dulu, cicil rumah, atau pinjem duit ortu buat beli rumah. he..he..

Oh ya, Bunda dan Abi juga sempat 3 tahun numpang di ruamh Uti. Alhamdulillah udah hampir setahun ini kami menempati rumah imut  kami di Jatiasih, Pondok Gede.

Teyus, hal lain yang juga mempengaruhi ketahanan keluarga adalah adanya 'outsider' di dalam rumah. Outsider itu bisa saudara, bahkan orang lain, contohnya : PRT, supir.

hm.. pending dulu yach. ada something to do and bingung mau nerusinnya gimana. he..he.. Tapi issue ini lagi sangat crucial di antara rumah tangga Bunda dan Tante Arie (ciehh... lebayy).

ok,,, coba diterusin.

Dengan adanya outsider, sebuah keluarga memang diringankan oleh  tugas-tugas domestik. beberes, masak, cuci, setrika, nyapu, ngepel, antar jemput anak, dll. Ini terutama sangat berasa kalo si ortu adalah orang yang ngantor, bukan wirausaha. Kalo wirausaha kan waktunya lebih bisa diatur sendiri yach...

Tapi, dengan adanya outsider, ada juga lho ketidaknyamanan yang dirasakan. Kasus ekstrim adalah kalo si outsider adalah badguy. NA'UDZUBILLAAHI MIN DZAALIK. Misal dia berlaku buruk terhadap rumah dan isinya, atau nak-anak kita. Ini kasus ekstrim ya... Mudah-mudahan kami terlindungi dari case ini.

Hal lain adalah privasi. Jujur, dengan rumah seimut ini, ada outsider, sungguh privasi adalah 'barang mewah'.

Terus, belum lagi kalo ada clash antara kita dan si outsider. Outsider ga bisa kita harapkan untuk nurut apa kita 100 % lho, malah mungkin ada tipe outsider yang lagaknya bak tuan rumah itu sendiri. Nah kalo udah gini, kuat-kuatin kesabarannya deh.

Bisa sih, hal kaya gitu diatasi oleh si tuan rumah, asalkan si Tuan dan Nyonya satu visi dalam memandang permasalahan yang terjadi. Tapi kalo ga sevisi / sepaham, bisa jadi si Nyonya bilang outsider salah, sedangkan si Tuan bilang outsider no problemo atau ga salah. Hadehhh yang kaya gini bikin asam lambung naik niyh. wkwkwk....

Bunda nulis ini karena memang didasari oleh kasus yang terjadi. ciehh.... Udah lah, ga mau cerita panjang lebar. Dan puncak kesebelan dari case-case ketidaknyamanan dengan outsider adalah, adimit it or not, kita butuh dia, utnuk jagain anak. Hm.... ini rasanya mindset yang musti diperbaiki deyh. Rasanya di luar negeri Ibu-ibu ga ada yang punya PRT. anaknya pada ada di daycare. Kenapa di sini sangat dependent sekali ya dengan si outsider ituh??? huhhh..... I hate the dependency.

ok, demikian dulu tulisan Bunda. Ini curcol bahasa halus Bunda. Hm... kalo curcol versi aslinya (kalo Bunda pengen nulis) akan Bunda tulis di blog Bunda yang lain yang identitasnya Bunda tersamar. ha..ha...

edisilagibeteabissssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss

Friday 18 January 2013

Semoga Ngebantunya Tulus

This is the story :

Tahun 2007 : Alhamdulillah Bunda udah kerja, belom nikah, ikutan nimbrung posko banjir yang dibentuk oleh suatu partai.
Di sini Bunda baru ngerasain betapa banjir itu adalah ga ngenakin. Gara-garanya, Bunda dan teman-teman coba jalan di gang yang kena banjir. Airnya sih cuma sekitar sedengkul, tapi arusnya deras banget. Hiks... betapa bahayanya kan, kalokedinginan, lagi jalan, lemes, keseret arus.
Ada yang Bunda bikin salut, waktu itu ada sekelompok biker  gitu lah, yang nyumbang ke posko kami. Padahal mereka usia sekolah lho... Subhanallah, anak abg dah punya empati.

Oh ya, mengenai partai yang membuka posko ini, seingat Bunda (dan mudah-mudahan ini benar) niat nya tuh lurus, emang mau bantuin yang kena musibah, bukan mau jualan nama. Buktinya apa : kami di posko ga menyinggung gimana meraih empati, dll. Yang kami omongin update kondisi di wilayah2 RW / RT yang kena banjir, tru strategi masak / dapur umum, distribusi. Dah.. diskusi gitu aja cukup bikin rempong. maklum, di antara kami ga ada yang termasuk staf BNPB. he.he.. Bukti lain, ga ada di antara kami yang 'menyeragamkan' harus pakai dresscode baju atribut partai. Baju senyamannya.

Nah banjir sekarang, Bunda baca di sebuah website, ada istri-istri anggota dewan dari sebuah partai kasih charity / bantuan berupa air mineral, mie instan, selimut, makanan ringan. Trus ada statement yang dikutip di web itu gini :

 "Ini hanya program sosial. Kita lakukan sebagai bakti sosial, tetapi kalau berimbas pada 2014, alhamdulillah,"

Whaaattt?? masih bisa mikir 2014 di tengah kondisi kaya gini?

Trus lihat baju yang dikenakan :
Mereka yakni istri dari politisi Partai xxxxx dan rekan-rekannnya yang tergabung dalam Persatuan Istri Anggota DPR dari Fraksi xxxx. Mereka kompak memakai kaos lengan panjang warna putih bertuliskan Partai xxxxx dan celana panjang jeans.
Oh nooo....  baksos pake dresscode? Duhh, miris baca beritanya. but however, moga2 bantuan yang diberikan berguna lah ya... Amiin,.

ngomong2, Bunda n Abi charity ke korban banjirnya mana nich??? komentar aja bisanya. hweekss..








Thursday 17 January 2013

Catatan Hujan

This is the story :)

Awal tahun, Jakarta hujan deras. Malah ada siklusnya tipa 5 tahunan : 2002, 2007, dan 2012. Tapi, ahun lalu ga sebanjir ini. Tahun ini yang sangat banjir.

Hujan pasti membawa perubahan buat rutinitas kita. Berangkat lebih pagi, bawa baju ganti ke kantor, kostum siap 'tempur' yaitu jaket hujan plus celananya dan sandal kalo naik motor, danyang paling seru adalah berubah rute perjalanan. Mungkin rute yang biasa kita lalui tergenangbanjir yang cukup tinggi sehingga ga bisa dilalui kendaraan apapun

Daaan... hujan melatih kesabaran, alis ga boleh emosi. Kalo kecipratan di jalanan oleh ban kendaraan lain, ya.. what can we do? emang kondisinya banyak air tergenang sehingga mengakibatkan air 'nyiprat' kemana-mana.

Ah.. itu ga seberapa. Alhamdulillah hujan dan banjir gini Bunda dan Abi masih bisa ngantor, rumah ga banjir, kami Alhamdulillah sehat. Yang bikin miris adalah kalo lihat pengungsi banjir di emperan toko, dan yang lebih kasian kalo ada ibu dan bayi / balita. hiks... kebayang deh.. susahnya air bersih untuk cuci-cuci popok, menyusunya, belum lagi hawa dingin dan lembab. Bunda selalu nangis kalo lihat para baby itu di pengungsian. Yang dewasa aja ga nyaman, apalagi yang baby.

However, bukan hujan yang kita salahkan menjadi penyebab banjir. Ya.. alik lagi ke kita-kita, siapa suruh daerah resapan jadi gedung bertingkat yang ga patuh amdal? Trus sampah... (ini nih, kita andil banget di sini).. Truly, Bunda dan Abi belum berada di level yang memilikikesadaran untuk mereduksi sampah di rumah. maksudnya, kami baru di level 'ga buang sampah sembarangan' anytime anywhere anyhow. Hm.. sampah di rumah kamijuga belum di-manage dengan baik, maksudnya dipisahkan mana sampah organik, non organik, mana yangbisa didaur ulang, mana sampah basah, dll.

Kalo ga mulai sekarang me-manage, kapan mulainya? Jakarta udah banjir niyh... :(

 

Wednesday 16 January 2013

Gosok Gigi

This is the story :)

Speak in frank, kami belum pernah memberikan sesi khusus untuk menggosok gigi sebelum tidur. He..he.. dasar ortu malas. Tapi ALhamdulillah, Azka ternyata mencontoh kebiasaan kami. Kalau mau  tidur, kami membiasakan dia ppis dulu. Sambil Azka pipis, Bunda sambil gosok gigi. Melihat Bunda gosok gigi, dia interest, dan minta gosok gigi pula, Alhamdulillah cukup konsisten. Dan setelah gosok gigi Azka memamerkan nafas segarnya ke Bunda dan Abi. ha..ha.. Harum odol strawberi.

CUMAAAA... Abis gosok gigi, kemudian tidurnya agak lama (mungkin sekitar 30 menit atay 1 jam kemudian), dia minta minum susu botol lagi. Jiahhh... kena manis lagi deyh. he.he.. Akhirnya untuk (semoga) mereduksi gula yang nempel di gigi, setelah minum susu, kami minta Azka minum air putih walau beberapa teguk.

So far sih, gigi Azka itu : grepes pada gigi seri atas. Yang lain Alhamdulillah bagus. Grepesnya bikin kangen ha..ha...

Thursday 3 January 2013

Quotes yang Bikin Air Mata Bunda Netes

This is the story :)

Pagi ini, sambil sarapan, Bunda lihat facebook. Ada teman yang posting status gini :
Ketika Allah mengambil sesuatu dr genggamanmu, Dia tdk bermaksud menghukum kamu. Dia hanya membuka tanganmu untuk menerima sesuatu yang lebih baik lagi 
Hiks.... Bunda langsung netes air matanya. Apalagi kalo ga keingetan Alm. Althaf. Selama ini Bunda mungkin berprasangka sama Allah, Bunda berfikir ini adalah teguran Allah karena selama hamil Alm Althaf Bunda sering ngeluh dan ngonel, ya pegel lah, ya mual, dll. Akhirnya Bunda berdoa terus sama Allah, minta ampun untuk kesalahan Bunda (dan Abi juga) apabila kami khilaf menjaga kehamilan Alm Althaf.

Melalui qotes tadi, Bunda seakan disadarkan, betapa Allah itu Maha Rahman dan Rahim... Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik, apapun bentuknya.

Ya Rahmaan... Fabi'ayyi 'Alaa Irobbikumaa Tukadzdzibaaan.

Wednesday 2 January 2013

Love Azka Just The Way He Is

This is the story :)

Bunda cerita dulu yach...

Waktu itu, di acara outbond di sebuah sekolah alam, ada orang tua murid yang membawa anaknya yang -maaf- berkebutuhan khusus. Anak itu mungkinusianya sudah 4 atau 5 tahun. Tapi cara bicaranya masih bubling aaaa .. eee.... tepuk tangan, ga menghiraukan orang di sekitarnya. Anak itu berdiri dekat saung tempat duduk-duduk. Azka lagi main di kolam ikan, Bunda lagi beberes tas. Dan tersentuhnya Bunda, Ibu si anak sabaaarrr banget. Let's say nama anaknya Afif. Si Ibu dari jarak sekitar 1 m berkata dengan lembut ... Afif, Umi jemput adik dulu ya (note : adiknya satu sekolah dengan Azka, mungkinlagi berada di area permainan lain).  Afif tunggu sini ya sayang.

Subhanallah.... Ibu itu tetap tulus dan sabar bicara dengan anaknya walaupun anaknya benar-benar sudah terlihat berkebutuhan khuusus. beda 180 derajat sama Bunda. Alhamdulillah Azka normal. Semua perkembangannya baik. memang ada karakter yang dia belum matang, seperti masih picky eater, masih tidak nyaman berada di lingkungan orang banyak, dan pemalu. Kalo pemalu atau ga nyaman di tempat orang banyak sih Bunda masih bisa mengerti dan bisa sabar. Tapi Karakter picky eater ini yang membuat Bunda suka ga sabaran. Apalagi kalo mogok makan... aduh, Bunda malah suka marahin Azka. hiks.... Kadang Bunda suka ngeluh sendiri, Azka kok makannya gini banget sih, jadi bikin kami pusing / repot jika sedang travelling, karena dimanapun dan kapanpun musti menyediakan menu yang Azka suka : sayur sop. Astaghfirullah Al Azhiim.

Kalo Abi cenderung santai memandang hal ini. Kalo bunda, rasanya pengen deh ke psikolog anak, untuk membereskan masalah picky eaternya dia. Ya ALLAH... Kami mohon petunjukMu Ya Robb.

Powered By Blogger