Thursday 30 June 2016

Shafa - Marwah

This is the story :)

Cerita ini musti nempel di bawah alam sadar Bunda. Biar tetap fight.

Jadi, waktu hajar ditinggal di padang pasir Mekkah, berdua dengan Ismail yang masih bayi, waktu itu ismail menangis. Ia nampak kehausan. hajar mencari-cari air. Sesungguhnya yang ia lihat adalah bayangan fatamorgana air di bukit Shafa dan Marwah. Tujuh kali hajar bolak-balik untuk menemukan air. Tapi kemudian Allah malah menganugerahkan air dari tendangan-tendangan yang dibuat oleh Ismail kecil.

Pernah Bunda baca ada hikmah dari cerita tersebut. Yaitu, kewajiban kita sebagai manusia adalah ikhtiar, menyempurnakan 'tujuh kali sa'i'. Jika kita belum memperoleh hasil yang kita inginkan, berarti kita masih belum mencapai tujuh kali sa'i kita. Terus melangkah. Allah yang akan memberikan hasilnya.

Ayo Bunda, semangat berubah. Untuk semua hal yang lebih baik. Bismillah. Niat ikhlash karena Allah, maka Allah yang akan memberikan semua penjagaan terhadap apa yang kita khawatirkan. in sya Allah. Aamiin.

Wednesday 29 June 2016

Telah Berpulang Ke Rahmatullah : Eyang Anik

This is the story :)

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun. Pagi ini Bunda dapat BBM dari Uti bahwa Eyang Anik (adiknya Akung) kritis. Beliau memang menderita kanker payudara. Kritisnya dari semalam, jam 10. Diajak komunikasi sudah tidak merespon. Tak lama setelahnya, Bunda mendapat berita dari Om Dian (putra pertamanya
Eyang Anik) bahwa Eyang Anik sudah tiada.


Foto saat Bunda, Akung, Uti, Abi, Azka, Alisha menjenguk Eyang Anik tanggal 19 Juni 2016

Memori masa kecil Bunda satu per satu datang. Betapa Bunda sering menginap di rumah Eyang Anik saat Bunda liburan sekolah. Tidak hanya stay di rumah, Eyang Anik suka mengajak Bunda jalan-jalan ke pertokoan yang Bunda lupa namanya. Eyang Anik membelikan buku bacaan yang banyak untuk Bunda. Dan setelah jalan-jalan, kami makan bubur ayam sukabumi yang enak sekali.

Sewaktu ABG pun Eyang Anik yang menasehati Bunda untuk tidak melawan Akung. Maklum, waktu ABG labil, terkadang banyak hal yang menjadi gesekan antara anak dan orang tua.Padahal maksud dan tujuan orang tua baik, tapi mungkin tidak tersampaikan secara sempurna.

Allahummaghfirlahaa Warhamhaa Wa'fuanhaa

Tuesday 28 June 2016

Nikmat Ramadhan dan Lebaran

This is the story :)

Hari ini adalah hari ke-23 Ramadhan. Alhamdulillah Azka masih shaum sempurna sampai maghrib. Dede Ncha ikut-ikutan sebagai peramai. Bunda malah sedang diuji untuk melawan kemalasan dan kelemesan karena halangan (ah alesan nih si embun).

Tapi overall, Alhamdulillah, Allah merahmati kami semua dengan Ramadhan yang sangat nyaman. Selalu nyaman. Lingkungan rumah yang nyaman, tidka ada yang bermain petasan, Azka bisa berbuka dengan menu yang Azka sukai, kami dapat memilih di masjid mana kami akan ikut tarawih, mau yang dekat rumah, atau mau yang agak jauh. Kami dapat memilih masjid mana yang akan kami datangi untuk i'tikaf, walau hanya semalam.  Sungguh, kita di sini sangat dibanjiri rahmat Allah yang berlimpah. Belum lagi rizki kita bisa membelikan pakaian yang indah untuk anak-anak kita, kue-kue yang lezat untuk orang tua dan kerabat.

Jauh berbeda dengan saudara-saudara muslim kita di Syria. Astaghfirullah Al Azhiim,,, Mesakke kalau kata orang Jawa. Artinya kasihan banget. Ramadhan ini mereka lewati di tengah deru suara bom. Berbuka puasa mereka  puaskan dengan sekedar selembar roti dan air. Pakaian pun mungkin hanya berapa lembar yang tersisa. Dan satu yang paling membuat miris adalah ketiadaan anggota keluarga yang syahid.

Doa, itu yang utama bisa kita bantu. Mudah sekali menyisipkan beberapa  kalimat permohonan pada Allah untuk saudara-saudara kita. Selanjutnya adalah infaq dana. Iya, mungkin dana yang bisa kita infaqkan mungkin tidak bisa sim salabim menyulap Syria menjadi negeri yang indah sentosa. Tapi Allah akan memncatat kita sebagai seorang hamba yang membantu memadamkan bara peperangan di sana. Dan semoga balasan Allah ini akan menjadi pemberat timbangan amal kebaikankita. In sya Allah.

Donasi melalui Sahabat Al-Aqsha
Bank Syariah Mandiri
No. Rek 77 55 12345 7 

an. Sahabat Al Aqsha Yayasan
BNI Syariah
No. Rek 77 55 12345 6

an. Sahabat Al Aqsha Yayasan (Suriah)

Donasi melalui PKPU (Dunia Islam)
Bank Syariah Mandiri
No. Rek 7000.356.233
a.n. PKPU 

#prayforsyria

Tuesday 21 June 2016

Rapot Kenaikan Kelas Azka

This is the story :)

Sabtu lalu adalah hari pembagian rapot di sekolah Azka. Kegiatan ini didahului dengan pentas akhirussanah dan diakhiri dengan buka puasa bersama.

Yang dibagikan ada 4 item, yaitu :

Rapot Nilai
Rapot ini seperti rapot sekolah pada umumnya, berisi nilai anak kita untuk tiap pelajaran. Nilai tersebut disandingkan dengan nilai rata-rata, atau untuk rapot Azka saat ini namanya nilai minimal kelulusan.
Alhamdulillah nilai Azka di atas batas minimal kelulusan. Pelajaran yang nilainya tertinggi adalah Ilmu Pengetahuan Sosial. Senangnya, di rapot ini kolom rangking sudah tidak ada. Yeaaay... karena tidak fair dan tidak relevan lagi menilai keberhasilan anak hanya dari rangking.

Rapot Narasi
Rapot ini berisi narasi karakter Azka. Diberikan nilai juga secara narasi. Misal, sudah berkembang, belum berkembang. Di dalamnya juga dilampirkan foto-foto kegiatan outbond, fun cooking, CBC (character building camp). Dari sini, kami orang tua mendapatkan gambaran yanglebih detail mengenai bagaimana karakter anak di sekolah. Ada yang berbeda, ada juga yang sama.

Rapot Iqro
Rapot ini adalah rapot unuk aktivitas iqro dan tahfidz Azka. Alhamdulillah untuk surat-surat pendek dia cukup senang menghafal. Alhamdulillah kami memiliki speaker Al Quran, untuk dia perdengarkan. Qori favoritnya adalah qori anak-anak Muh. Thoha Al Junaed. Kenapa ga Bunda atau Abi yang memberikan hafalan? Hm... Ini karena hafalan Bunda dan Abi juga masih nyontek. Bunda pribadi kalau menghafal sepertinya lebih sering 'mengganti' hafalan, bukan 'menambah' hafalan. Astaghfirullah. Bunda senangnya murajaah dengan Azka. Hayu ah... DItumbuhkan dong semangat menghafal Al Qurannya.

Portfolio
Isinya adalah semua worksheet yang dikerjakan selama kegiatan belajar. Di sekolah Azka, tidak digunakan buku cetak dan buku tulis. Semua dikerjakan menggunakan worksheet. PR pun ada, hanya untuk meneruskan aktivitas worksheet yang tidak selesai di sekolah. Di sini orang tua bisa melihat progress anak-anaknya, yang awalnya tidak mau menulis, menjadi bisa menulis.

Secara keseluruhan, Azka di penghujung kelas satu ini menunjukkan progress yang luar biasa. Dari awal tahun ajaran yang diam di pintu kelas, masuk kelas duduk di belakang, sekarang sudah mau berbaur. Bahkan untuk snack time atau makan siang.Malah karena terlalu berbaurnya, fasilitatornya bilang Azka cenderung bercanda. wheww...

Selain itu kemandirian Azka juga berkembang sangat baik. Contohnya adalah saat waktu shalat, Azka mandiri langsung berwudhu, dan menuju tempat shalat. Ada beberapa temannya yang masih perlu dipanggil untuk shalat apabila tiba waktunya,

Yang perlu dilatih pada Azka adalah kesabaran dan penugasan kewajiban. Untuk kesabaran, contohnya adalah Azka paling cepat apabila diminta tertib oleh Ibu Guru. Namun teman-temannya suka lama tertibnya. Azka suka kesal dan jadi marah. Untuk penugasan kewajiban, ini memang jadi PR. Mungkin karena tabiat habit di rumah kami yang ada khadimat, jadi kami tidak mengerjakan pekerjaan rumah. he..he.. Tapi mungkin ini bisa dimulai dari hal yang sederhana, seperti menyingkirkan piring setelah makan ke tempat cuci piring, menyingkirkan baju telah dipakai ke keranjang cucian, dll.

Dan, di kelas dua nanti, fasilitatornya adalah kak Alfi dan kak Febri. Azka senang dengan kak Alwi karena Kak Alwi suka mengajak jalan-jalan mencari kepompong, suka mengajak ke tebing. Ha..ha.. emang anak-anak. Lebih senang eksplorasi sekitarnya.

Semoga kelas dua nanti Azka semakinlebih baik. Aamiin.

Thursday 16 June 2016

Berbuka Puasa Di Resto

This is the story :)

Ramadhan adalah bulan yang jugadimanfaatkan sebagai momen silaturahim. Ajakan berbuka puasa bersama datang silih berganti. Dari unit terkecil yaitu sekitar RT, komplek, masjid, keluarga besar orang tua, keluarga besar mertua, sampai yang lebih besar seperti instansi tempat bekerja. Ajakan pun tak luput dari kawan lama SMP, SMU, kliah, bahkan jikalau masih mungkin men-trace teman SD, akan ada juga dari teman SD.

Lokasi berbuka pun bervariasi. Bisa di rumah dengan gaya potluck party, di aula komplek, masjid, atau di restoran. Biasanya pemilihan tempat terutama mempertimbangkan jarak dari semua anggota yang hadir berbuka puasa bersama.

Mengenai tempat berbuka puasa ini, Bunda melihat, berbuka puasa di restoran atau cafe seperti sedang ngetrend ya? Pernah Bunda pulang setelah maghrib bersama Abi, sudah mau menjelang Isya, sebuah resto masih penuh dengan orang berbuka. Dan terlihat dari jalanan kalau pengunjung sudah selesai makannya. Yang terlihat dilakukan adalah sedang bercengkerama, foto welfie atau selfie, atau bercanda-canda.

Yang Bunda rasakan sih, kalo berbuka di resto, adalah perasaan kurang nyaman. Kurang syahdu rasanya (cieehh..). Belum lagi  tempat shalat yang biasanya penuh, sehingga harus bergantian. Pun, kadang kita ga sengaja shalat agak di akhir waktu, karena masih ingin berlama-lama menikmati hidangan sambil ngobrol. Bunda pernah merasakan hal ini. Pernah berbuka puasa di sebuah restoran di sebuah Mall di Jakarta. Setelah shalat Maghrib, kita masih meneruskan makan dan ngobrol. Bisa ditebak, shalat Isya dan tarawih pun di-delay setelah sampai di rumah. Astaghfirullah. Dari pengalaman itu, Bunda pribadi cukup membatasi acara buka puasa bersama di Resto / Cafe seperti ini. Sekali saja di bulan Ramadhan mungkin lebih dari cukup. Malah mungkin sebaiknya silaturahim di resto seperti ini dilakukan setelah lebaran, atau dalam tradisi kita namanya Halal Bi Halal.

Allahu A'lam Bishshowab.

Wednesday 15 June 2016

Alisha, Ekspresi Kejujuran

This is the story :)

Kali ini edisi curcol. he..he..

Jadi begini. Saat berbuka puasa kemarin, kami berkumpul di ruang tamu -ruang tamu, ruang keluarga jadi satu. maklum, efisiensi rumah tipe imut-. Ade kue-kue yang kami siapkan untuk berbuka.
Lalu Alisha meminta sepotong kue, "Dede mawo itu.", sambil menunjuk ke piring kue.
Lalu Bunda bilang, "Bunda suapin ya." Maksudnya hendak mencuil kuenya menjadi potongan yang lebih kecl agar mudah dimakan.
Alisha menjawab, "Nda.. cama mba xxx aja."
"Mba xxx nya lagi masak, sama Bunda ya."
Dan dengan wajah marah, Alisha berkata,"Ndak."
Entah kepancing emosi atau bagaimana, mungkin karena baru pulang kerja, lalu sedikit membereskan hidangan untuk berbuka, Bunda malah membalas, "Ya udah.". Bunda melanjutkan berbuka. Ada jealous dan kesal juga dibegitukan.
"Alisha nya masih melihat Bunda dengan wajah rda cemberut." Kalo dipikir, wajahnya Alisha tuh mau ekspresi apa aja lucu. tidur, ketawa, serius main, nangis, cemberut, semuanya bikin gemes. he..he..

Kejadian itu menjadikan Bunda kesal. Kesal karena Alisha maunya sama mba xxx. Kalau tanggapan Azka sih, "ya iyalah, maunya sama mba xxx, karena kan biasanya sama mba xxx." Yeaah... Azka memang suka berfikir logis. Lurus tanpa tedeng aling-aling. Mirip Abinya.

Tapi kesal ini tidak berlangsung lama. Ternyata walau bagaimanapun, sayangnya anak VS kedekatan dengan khadimat berbeda. Dengan Bundanya, Alisha panggil-panggil dengan senyum, mau disun, dipeluk, menatap wajah Bunda, dan saat Alisha ikut tarawih di masjid pun, Alisha sangat kooperatif bermain sendiri. Kadang bermainnya naik ke punggung Bunda juga sih. he..he..

Lalu detik-detik berikutnya Bunda disadarkan. Jangan-jangan ekspresi yang ditunjukan Alisha adalah sekedar ekspresi kolokan aja. Sebenarnya Alisha ingin diperhatikan Bunda. Dan Bunda pun butuh sekali untuk berduaan dekat dengan Alisha agar lebih paham. Ya Robb, mudah-mudahan selalu ada jalan untuk kesempatan ini setiap hari.

Udah ah. Demikian curcolnya. Hm... just curcol. ga usah berfikir untuk dikotomi ibu kantoran VS ibu di rumah. Semua punya rejeki, semua punya ujian.

Monday 13 June 2016

Weekend Pekan Pertama Ramadhan

This is the story :)

Alhamdulillah satu pekan sudah kami menjalankan shaum Ramadhan 1437 H. Lapar dahaga mungkin sudah terbiasa. Tetapi ujian kantuk makin luar biasa -lebayy-.

Weekend kemarin, hari Sabtu kami berbuka puasa bersama di rumah keluarga Mba Iyut, sekalian juga tasyakuran Milad Uti ke-60.

Hari Ahadnya kami di rumah. Agendanya, membuat donat. Bunda browsing di internet, dan ketemulah membuat donat praktis tanpa kentang dan tanpa cetakan. Chef nya adalah Bunda, Dede Ncha, dan Mas Azka. Saat membuat adonan tidak ada fotonya, karena tangan Bunda kotor. Dan kami membuat donat tidak sesuai takaran. Karena Dede Ncha ingin menuang tepung lagi dan lagi, mentega ingin ditambah lagi, dan susu bubuk pun menjadi satu sachet, yang tadinya hanya 2 sdm.

Hasilnya adalah... Voila.... Lebih terasa seperti kue ketapang. Ha..ha.. Tapi ternyata Abi suka. Azka suka. Mba Upi pun suka. Bentuknya, waduh.... tidak bundar seperti ban mobil. Tapi hm.... bundar kecil-kecil dan gradakan. ha..ha.. tak apa... yang penting kita bertiga ada keseruan.


Pekan depan belum pasti mau masak apa. Ada rencana bolu kukus coklat, pempek..
Moga dengan begini Azka jadi doyan makanan apapun. Aamiin.

Friday 10 June 2016

Puasa Sejatinya Menahan Nafsu

This is the story :)

Bertahun-tahun Bunda shaum, nampaknya Bunda belum lulus dari bab menahan nafsu. Kalau dibuat list, banyak juga sih 'dosanya'. Astaghfirullah Al Azhiim.

Saat puasa, pepatah dari mata turun ke hati itu benar sekali. Jadi memang kita harus menundukkan padndangan. Duh, tapi dasar Bunda ya, kalo liat ada orang yang 'tidak biasa' di mata Bunda, pasti deh benaknya ngoceh. Misal, bajunya ga rapi, tas nya aneh, Astaghfirullah Al Azhiim.

Saat buka puasa, hm... Ini nih.... kacau sebisa-bisanya. Dalam teori food combining itu udah bener, kalau waktu ifthar konsumsi buah segar. lalu lanjut shalat maghrib, dan jikalau mau makan nasi, makan nasi dengan paduan karbo - sayuran. Apa lacur, Bunda sih udah bener, startingnya dengan air putih dan kurma. Tapi makhluk yang bernama gorengan bikinan si Mba di rumah tuh seperti ngeledek pengen diambil. Jadilah setelah kurma jumlah ganjil, air putih, lalu gorengan juga, dalam jumlah  ganjil. Tapi jumlah ganjilnya bukan minimal, bisa tiga malah. Dan bisa ditebak dong, badan ga bohong. Setelah shalat maghrib, perut ga enak. huu..huu... -nangis tersedu-sedu ala tobat sambel-. Eh.. cumah Bunda boleh apresiasi sih, Bunda udah ga minum es lagi. he..he.. Biasanya kan temenan sama makhluk manis yang bernama es sirup. Sekarang mah yuk bhay bhay dulu deyh sama syrup.

Well well. Di hari kelima shaum Ramadhan, bisa kita simpulkan bahwa shaum bunda belum keceh.

Hm... Ayo ah. dibenerin lagi shaumnya. Semangat!!!


Tuesday 7 June 2016

Puasa

This is the story :)

Alhamdulillah saat ini kami memasuki bulan Ramadhan 1437 H.

Azka mulai berlatih puasa sehari penuh. Sekolah Azka libur di tiga hari awal Ramadhan. Kalau  tahun lalu Azka sahurnya minum susu saja, karena bisa berbuka dahulu tengah hari untuk melanjutkan shaum, tahun ini Azka sahur dengan menu nasi sayur sop. Menu standar Azka.

Khadimat kami cerita, Azka dari pagi sampai sore masih biasa, ceria. Tapi sudah mulai jam 5, dia sudah rewel. Mungkin sudah berasa tidak nyaman ya akan haus dan lapar. Tapi kemudian Azka mampu menyelesaikan shaumnya sampai maghrib. Tentunya dia request menu buka puasa dong. Menunya ayam  goreng tepung dan es sirop. Well well... bukan menu buka puasa yang 'sehat' sih. He..he.. Tapi tak mengapa. Supaya Azka senang dan bersemangat menjalankan shaum selama Ramadhan ini.

Kalau Dede Ncha, ikut nimbrung saat berbuka puasa dan shalat tarawih di masjid. Kalau sahur Dede Ncha juga belum bangun.

Semoga Bunda dan keluarga menjadi orang yang cinta puasa. Karena ada surga yang bernama Ar Royyan yang diperuntukkan bagi orang-orang yang gemar menjalankan ibadah puasa. Aamiin.

Powered By Blogger