Thursday 30 July 2009

Ngobrol Niyh Ye...

This is the story :)

SUBHANALLAH...

Bahagia sekali melihat perkembangan Azka dari waktu ke waktu. Saat ini, Azka lagi seneng-senengnya dititah. Berdirinya sudah cukup kuat selama 3 detik. he...he...
Trus, kalo ada undak-undakan untuk dinaikin (seperti tangga), dia akan senang sekali manjat-manjat.

Energinya luar biasa. Tiada capek. Tekun sekali, bahkan untuk mengejar mainan. Terkadang kami heran dengan mainnya Azka. Dia lebih senang benda-benda non-mainan seperti kotak sarung, tutup tempat bedak, dompet, kaleng softdrink, sandal dalam, pokoknya benda-benda 3 dimensi begitu. Dipegang-pegang sambil dibanting-banting ke lantai, dan berulang lagi. Jika bosan, diganti dengan benda lain, dan diperlakukan sama. Jikalau dia berada di posisi di atas, misalkan tempat tidur ataupun duduk di kursi, dia akan membanting benda yang dipegangnya. Setelah dibanting, dia akan berusaha mengambilnya sambil nungging-nungging, sudah dapat, dibantingnya lagi.

Cukup menjadi pertanyaan, apa ya yang dipelajari dari sini ??

Trus, Azka dah mulai gape ngobrol, dengan bahasa volak ouhh... aaahhh.... yang membedakan adalah intonasinya.

Tapi kami lumayan mengerti. Azka akan menunjuk ke sesuatu jika dia menginginkan sesuatu. Misalkan, Menunjuk ke kamar atas setelah kami pulang untuk bermain, (karena memang rutinitas kami seperti ini, sampai rumah, kami berdua ke kamar kami di lantai atas untuk gantian shalat dan bersih diri). Trus, melambaikan tangannya apabila ingin mengajak Abinya bermain bersama Azka.

Dan... ada beberapa istilah yang sudah menjadi rumus bakunya Azka. he..he..
Hhmmaaa.. = mimik ASI
Baaah ..= memanggil Abi
Eaaahh.. = Memanggil Eyang Putri / Bundanya

ALHAMDULILLAH perkembangan Azka bagus. Ya RABB, jagalah Azka Ya Rabb.

Meja Kerja jam 3.
30 Juli 2009 (Tepat di hari Ulang Bulan Azka ke-9)

Tuesday 14 July 2009

Putra Kami yang Sholeh... Amien

This is the story :)

Kemarin, Bunda di rumah karena demam (gara-gara payudara bengkak ASI). Trus, sepagian Bunda bermain sama Azka di kamarnya Uti. Sementara Uti belanja ke tukang sayur.

Bunda lemes banget, kepala pusing dan selimutan terus. Dan si Azka... yang biasanya polah kesana-kesini dengan lincahnya, kali ini dia main anteng. DIa pegang-pegang mainan yang di bawa ke tempat tidur uti, termasuk dompet kosmetik Uti, kotak permen, dan mainan-mainan lainnya. Wajahnya pun agak pias melihat Bundanya yang berselimut karena demam.

Ahh Subhanallah... Putra kami ini sholeh sekali, sangat mengerti kalau Bundanya lagi ga bisa 'pecicilan' seperti biasa. Nyess hati ini... terharu rasanya.

Azka sayang, ALHAMDULILLAH saat ini badan Bunda udah enakan, dah bis angantor lagi. Azka segera smebuh ya.. Biar kita bisa main pecicilan lagi, ketawa-ketawa lagi. AMIEN...

Meja kerja Bunda
14 Juli 2009 jam 10.47

Sakit

This is the story :)

Di rumah kami, saat ini sedang berlangsung episode sakit.

Awalnya adalah Uti dan Akung yang baru pulang dari Kuningan, Minggu, 5 Juli 2009 lalu. Berbarengan dengan itu, Azka mulai pilek.

AKhirnya, Senin, 6 Juli 2009 Hani izin ga ngantor untuk menjaga Azka karena Uti perlu istirahat. Azka maemnya udah mulai susah.

Hari terus berjalan, dan nampaknya pileknya makin menjadi. AKhirnya, hari Kamis, 9 Juli 2009 kami membawa Azka ke dr. Hendra. Duh, ini yang Bunda masih agak gamang, dr, Hendra ngasih obat puyer, antibiotik, dan mucopect. walahh... sebanyak itu??? Bunda browsing sana-sini, tanya-sana-sini, dan akhirnya obat-obat itu tetap kami berikan ke Azka. Bismillah... semoga ini adalah ikhtiar untuk menyembuhkan Azka, dan semoga dosisnya memang dosis yang ringaaaannnn sekali, yang pas untuk bayi.

Lalu, Ahad, 12 Juli 2009 jam 02.00 dini hari badannya Azka panas. Dia rewel. Maunya digendong Abi. Jadilah malam itu, sampai pagi, sampai keesokan harinya ia digendong Abi. Sore harinya, ALHAMDULILLAH badan Azka sudah tidak panas lagi.

Senin jam 2 dini hari, Bunda yang demam. Ternyata ASI Bunda bengkak. dan paginya, Bunda izin ga ngantor. Bunda punya waktu banyak bersama Azka. Tapi Bunda lemes, pusing, meriang. Mainnya pun ga optimal. Walhasil, kadang Azka yang udah mulai polah dan lincah mengalami defisit 'penjagaan'.

Hari ini, Selasa 14 Juli 2009 jam 4 dini hari tadi, Azka badannya panas lagi. Tapi ALHADULILLAH ga serewel waktu hari Ahad. Kalo bercanda malah masih bisa ketawa. Panasnya pun ga seluruh badan, hanya badan ke atas.

Ya Robb, angkatlah penyakit2 kami... Sembuhkanlah Azka. Amien.

Meja Kerja Bunda jam 10.32
Selasa, 14 Juli 2009

Friday 10 July 2009

Sabtu 4 Juli 2009 (Dan Berharap Hanya Sekali Saja)

This is the story :)

Azka hampi menginjam 8.5 bulan. Tetapi rasanya, kepercayaan diri Hani untuk menjaga Azka masihlah tipis. terbukti, Jika Hani berdua dengan Azka, Hani akan merasa cemas dan gugup. Padahal, yang sudah-sudah, ALHAMDULILLAH semua baik-baik saja. bahkan, hani sangat menikmati waktu emas untuk berduaan dengan pangeraan tampannya itu.

Mungkin, ketidakpercayaan diri Hani dalam merawat Azka adalah karena Hani takut berbuat kesalahan, takut menyakiti Azka, dan sepertinya, bacaan apapun yang sudah dibac, tetap tidak memenuhi pengetahuan Hani mengenai tumbuh kembang Azka. SUBHANALLAH... berarti masih dalam lagi ilmu yang harus digali untuk mendidik anak.

Tetapi... di hari Sabtu itu hani belajar sesuatu, bahwa anak adalah memang amanah kita untuk kita rawat dan didik sebaik mungkin. Namun, tetap penjagaan yang utama adalah pemilik sejati anak itu, yaitu ALLAH SWT.

Ceritanya begini ...

Sabtu siang, di rumah hanya ada Hani dan Azka. Azka dah mulai gesit, dah coba-coba berdiri, bahkan dititah pun dia seneng banget. Pokonya dah ga bisa ditinggal. Trus, siang kan waktunya bobo. Setelah mimik buah, Hani menidurkan Azka di kamar Utinya. Setelah Azka lelap, Hani lingkari tempat tidur Azka dengan bantal dan guling. Hani pun bergegas makan siang. Makan siang pun dilakukan di depan pintu kamar.

Makan siang selesai, lekas singkirkan piring, ambil minum. Saat menuangkan air dari dispenser, Hani mendengar tangisan azka. Sambil emmegang cangkir berisi air, Hani berlari menuju kamar Ibu.

MASYAALLAH... Azka sudah di pinggir kasur, sudah posisi mau merosot dari bantal yang disusun Hani untuk tameng. Hiks... Azka pun meluncur. Dalam sekejap... Hani refleks melempar gelas ke kasur, dan menangkap Azka. Kejadiannya cepat sekali. Agak lupa, apakah Azka sudah menyentuh lantai apa belum (seingat Hani siyh belum). Dan posisi meluncurnya adalah badan sisi kanan Azka dahulu yang sampai ke lantai.

Azka pun menangis kejer... Setelah 2 tarikan tangisan, di gendongan hani sambil dipeluk erat, dan dielus-elus kepalanya, sambil Hani minta maaf dan mengatakan 'It's OK, ga papa Nak', Azka berhenti menangis. Yang terjadi selanjutnya... kaki Hani gemetar, Jantung berdegup kencang, dan air mata mengalir.. bahkan lebih deras daripada air mata Azka. Hani pun duduk. Azka yang melihat bundanya menangis, ikut diam dan ia melihat wajah Hani dengan muka heran. Keduanya duduk dan saling diam. Hani tetap merasa bersalah...

Kemudian, Hani telepon Mas Agus yang sedang daam perjalanan kampanye ke Senayan. Pastinya, bicara di telepon sambil menangis. Hani ceritakan semuanya. Dan mas Agus, tidak panik. hanya berkata "Ga papa, badannya panas ga?". ALHAMDULILLAH badannya ga panas.

Ouh anakku, penjagaan terbaik memang oleh ALLAH SWT> Seingin apapun Bunda dan Abi menjagamu, kami aalah makhluk yang lalai... Tetapi sungguh, kami benci kelalaian dan kebodohan itu.

Maafkan Bunda ya Azka.

Semoga Bunda lebih pintar dalam merawat dan mendidik Azka. Amien.

Meja kerja, 10 Juli 2009 jam 11.40

Wednesday 1 July 2009

Berlatih Berfikir Out of The Box

This is the story :)

Pola pikir, bertindak, mengambil keputusan, dan osftskill yang lain sangat dipengaruhi lingkungan di mana kita berada. Kami, orang tuanya Azka pun dibesarkan dalam pola hidup yang demikian. Dan saat ini, kami sedang belajar dan memahami bahwa anak adalah anak itu sendiri, anak bukanlah hasil angan-angan kita yang ingin kita cetak pada dirinya. Anak adalah ia sendiri, keputusannya adalah keputusan yang akan dia terima sendiri konsekuensinya, dan sebagai orang tua, tugasnya adalah mengarahkan segala decissionnya pada hal yang positif.

Jadi nanti, apapun cita-cita Azka, insyaALLAH akan kami support. Tentunya, cita-cita yang bisa menjadi sarana ia untuk hidup sukses akhirat dan dunia. insyaALLAH kami hanya akan membatasi langkahnya pada koridor syar'i. Artinya, apapun jalan hidup yang ia pilih, asalkan ia masih berorientasi pada kehidupan akhirat, insyaALLAH akan kami bimbing.

Kemarin kami berdiskusi mengenai persiapan biaya pendidikan Azka. ALHAMDULILLAH kami mulai bisa nabung untuknya. Di tengah syukur kami pada ALLAH yang Maha Kaya itu, Hani berfikir yang ga biasa. Berfikir out of the box. Berfikir tentang cita-cita dan kepercayaannya pada Sang Buah Hati.

insyaALLAH kami nabungnya santai saja. Kan... Azka ku cerdas, Semoga ia bisa mendapat beasiswa di perguruan tinggi untuk meraih gelar sarjana, master, bahkan doktoral.
Selain itu, Hani bermimpi juga untuk mengikutkan Azka di program exchange student kelak saat dia SMU.


Amien.... Semoga ini menjadi doa yang terlantun dari orang tua, dan tidak menjadi obsesi yang malah menyiksa psikis anak.

WA Lt. 11 jam 9.50
1 Juli 2009
Powered By Blogger