Tuesday 30 June 2009

Sariawan Mengurangi Kelincahan

This is the story :)

Pulang kerja kemarin, Hani dan Mas Agus mendapat laporan dari Ibu bahwa hari itu azka mamamnya dikit banget. Biasanya semangkok bubur bisa habis, tetapi kemarin hanya 1/4 porsi.

Maghrib, biasanya Azka lincah banget bergerak kanan-kiri, jungkir balik, tapi malam itu, Hani ngerasa Azka ga selincah biasa.

Tadi pagi, baru bangun tidur, saat bercanda dengan Azka, terlihatlah bahwa ada sariawan di lidah bagian kiri. duhh ... pasti rasanya ga enak banget la ya. ALHAMDULILLAH Azka anaknya kuat, ga rewel. cuma agak diem aja. Ya.. mungkin karena sariawannya itu kali ya,

Trus, Hani browsing di internet, dan berikut adalah artikel terkait :

Anak saya Aileen sekarang umur 15 bln. Sejak dia umur 2 bln, di lidahnya
ada seperti sariawan (ada bercak putih bulat di tengah2). Tapi sepertinya
dia tdk kesakitan buktinya anak saya tetap doyan makan n aktif spt biasa.
Yang ingin saya tanyakan kenapa ya bisa seperti itu. Kira-kira
membahayakan ngga ya untuk kesehatan anak saya. Mohon sharingnya dunk moms
and dads yang pernah punya pengalaman seperti ini. Thanks.

Mamanya Aileen

dear mama aileen,

Sepertinya kondisi anak anda sama dengan anak saya "Nabila", saya pernah konsultasi ke SDA di RSIA Hermina Bandung dan RSIA Budikemuliaan, menurut DSA hal seperti itu tidak berbahaya buat kesehatan anak kita. Bercak itu timbul karena anak itu punya alergi terhadap makanan tertentu. Disebutnya lidah geografis. Seiring usianya juga akan hilang, bercak itu sebagai tanda aja kalo anak tsb punya alergi. Jadi ibu harus waspada terhadap makan atau hal2 yang menyebabkan anak kita alergi. Alergi itu merupakan turunan dari orang tuanya. Jadi coba ibu telusuri alergi apa anda dan suami. Semoga info ini bisa membantu.

Warm Regards

bunda nabila

Artikel lain yang terkait :

MA, ADE SARIAWAN

Gara-gara sariawan, si kecil pun emoh makan ? Bagaimana mengobatinya ?

Siapa bilang sariawan cuma milik orang dewasa? Anak kecil, bahkan bayi pun, bisa terkena. Simak saja pengalaman Ibu Reni saat anaknya (6 bulan) sudah beberapa hari rewel dan tak mau makan, "Badannya agak panas. Lalu saya buka mulutnya. Eh, ternyata ada bercak putih kecil di pipi bagian dalam. Saya bersihkan pakai kasa tak hilang. Rupanya dia sariawan."

Memang, menurut dr. Rini Sekartini, SpA, dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, "Sariawan pada bayi agak sulit diketahui." Umumnya orang awam mengaitkan sariawan ini dengan panas dalam. "Mungkin karena terasa panas pada tenggorokan dan biasanya tampak bercak putih di bagian luar seperti bibir," jelasnya.

Nah, mengapa sariawan bisa terjadi pada anak?

JENIS SARIAWAN

Kasus sariawan pada anak berbeda satu dengan yang lainnya. Ada anak yang sering terkena dan ada juga yang jarang sekali sariawan. "Dikatakan sering bila dalam sebulan terjadi sariawan 2-3 kali. Proses penyembuhannya juga cukup lama, rata-rata 7-9 hari atau bisa sampai 2 minggu," ujar Rini. Jadi, kalau sebulan saja dia dua kali terkena sariawan, maka sepanjang bulan itu anak terus menderita sariawan.

Berdasarkan lokasinya, sariawan pada anak, baik itu bayi maupun balita, lebih sering terjadi pada bibir, lidah, pipi bagian dalam (mukosa), dan tenggorokan. Jarang sekali terjadi sariawan di gusi. Munculnya pun hanya satu, paling banyak dua. Tidak pernah berjejer seperti yang terjadi pada orang dewasa.

Ada beberapa jenis sariawan yang kerap terjadi pada anak. Di antaranya stomatitis apthosa, yaitu sariawan karena trauma, misalnya tergigit atau terkena sikat gigi sehingga luka atau lecet. Lalu, sariawan oral thrush/moniliasis, yang disebabkan jamur candida albican. Biasanya sariawan ini banyak dijumpai di lidah. Ada pula stomatitis herpetik yang disebabkan virus herpes simplek. Sariawan jenis ini berlokasi di bagian belakang tenggorokan.

"Umumnya sariawan yang terjadi pada bayi disebabkan oleh jamur. Sedangkan pada anak balita disebabkan oleh trauma dan juga jamur," jelas Rini

Proses terjadinya sariawan apthosa adalah karena gigitan atau tersodok sikat gigi sehingga menimbulkan luka/lecet. Jika kemudian kuman masuk dan daya tahan tubuh anak sedang turun, maka bisa terinfeksi. Timbul peradangan dan melahirkan rasa sakit atau nyeri.

Sedangkan pada sariawan moniliasis, dalam keadaan normal jamur memang terdapat dalam mulut. Saat daya tahan tubuh anak menurun, ditambah dengan penggunaan obat antibiotika yang berlangsung lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, maka akan memudahkan jamur candida albican tumbuh lebih banyak lagi.

Sementara itu sariawan di tenggorokan biasanya langsung terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan pada saat itu daya tahan tubuh sedang rendah.

MENGENALI GEJALA

Wajar jika para ibu sulit melihat tanda-tanda sariawan pada bayi, karena ia belum bisa bicara sehingga tidak bisa mengungkapkan rasa sakitnya. "Umumnya gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat Celcius." Bayi pun banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel. Tak mau makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus. "Mulut pun berbau. Biasanya karena kuman atau jamurnya," jelas Rini.

Sedangkan pada anak balita, lebih mudah terdeteksi karena dia sudah bisa mengungkapkan apa yang dirasakannya. Terkadang disertai suhu yang naik, tapi tidak terlalu tinggi. Biasanya juga disertai berkurangnya nafsu makan.

"Jika pada bayi dan balita ditemui gejala seperti itu, sebaiknya orang tua memeriksa bagian mulutnya," anjur Rini. Dan memang seharusnya dilakukan pemeriksaan mulut secara rutin. Mulut anak dibuka dengan menggunakan alat spatel lidah yang berbentuk besi pipih dan panjang. Tekan lidah dengan alat ini, agak diturunkan sedikit, sehingga dapat terlihat bagian dalam mulut yang terkena sariawan.

Bentuk sariawan akan terlihat seperti vesikel atau bulatan kecil. Warnanya putih atau kekuningan. Mula-mula berdiameter 1-3 mm. Kemudian berkembang berbentuk selaput. Jika selaputnya mengikis, maka akan terlihat berbentuk seperti lubang/ulkus. Besarnya sariawan tetap, tidak membesar, melebar, atau menjalar seperti halnya bisul.

Biasanya pemunculan vesikel ini bersamaan dengan timbulnya panas. Adakalanya vesikel baru muncul 1-2 hari setelah panas. Kadang malah tanpa disertai panas, jika vesikel yang muncul cuma satu. Yang membuat panas umumnya sariawan karena jamur candida atau virus herpes.

Sebetulnya sariawan bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Namun sariawan karena jamur harus diobati dengan obat anti-jamur. Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu. Jika sariawan tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut. Tetapi, sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah.

PENANGANAN

Kendati sepele, anak jadi sering sulit makan gara-gara sariawan. Karena itu saat memberi makan sebaiknya suapi dengan sendok secara perlahan-lahan. Usahakan memberi minum lewat gelas, bukan dengan botol. Hal ini untuk menghindari kontak langsung dengan sariawan agar tidak menimbulkan gesekan dan trauma.

Makanan pun sebaiknya yang lembut atau cair. Prinsipnya, yang mudah ditelan dan suapi setelah makanan agak dingin agar tak menambah luka. Makanan yang banyak mengandung vitamin C dan B dapat mempercepat proses penyembuhan, misalnya buah-buahan dan sayuran hijau. Sedangkan kekurangan vitamin C bisa mempermudah timbulnya kembali sariawan.

Jika setelah diberi obat, biasanya obat kumur, tapi anak tak jua sembuh, maka harus dicari penyebab lain. Mungkin karena kuman yang bertambah, pemakaian obat dengan dosis yang tidak tepat/kurang, atau cara memberi makanan pada anak sariawan menyebabkan anak trauma lagi di lidah. Bisa juga lantaran daya tahan tubuh anak memang rendah.

Menurut Rini, anak yang sering sariawan lebih banyak karena daya tahan tubuhnya rendah, juga karena kebersihan mulut dan gigi tak terjaga.

Jadi, jangan pernah bosan melatih si kecil untuk menjaga kebersihan mulut dan giginya.

Dedeh Kurniasih . Foto : Rohedi (nakita)

Jadi, penangannya saat ini adalah... air putihnya agak dibanyakin dikit, biar adem, dan terusin ASI. Semoga Azka lekas sembuh ya. Amien


WA Lt. 11 jam 3.07

Tepat di usia Azka 8 bulan




Tuesday 16 June 2009

Lagu Favorit Abi buat Azka

This is the story :)

Tiap bunda nyanyi, ia pasang wajah senang. Begitupun kalo Abi yang nyanyi.

Kalo Abi, default lagunya adalah ...

cicak cicak di dinding
diam diam merayap
datang seekor nyamuk
hap... langsung di-emam

Kalo Bunda, teteup dengan lagu cicak-cicak itu, tapi liriknya diganti.

pinguin pinguin di kutub
diam diam mengesot --> pinguin jalannya kaya ngesot kan??
ada seekor ikan trout --> yah... anggap aja ini makanannya pinguin. buat memperkaya kosa katanya Azka. he..he..
hap... langsung di-emam

atau yang versi 2

gajah gajah afrika
diam diam berjalan
ada sekeranjang buah --> gajah herbivora tho ??
hap... langsung di-emam

atau yang versi 3 kalo Azka lagi maem

Azka Azka di rumah
diam-diam digendong
ada semangkok bubur
hap... langsung di-emam

Apalagi kalo hap nya qta mendekatkan muka kita ke Azka... hwelehh... tuh gigi yang 2 biji langsung nongol sumringah plus ompong-ompong lainnya. iihhh lutu banget deyh.

WA Lt. 11 jam 1.02
16 Juni 2009

Thursday 11 June 2009

Lagi Kolokan

This is the story :)

Setelah Bunda masuk kerja, siang hari Azka full time dengan Uti di rumah. Sampai bulan Mei, selain Uti masih ada Mba Rini, asisten Rumah tangga kami. Di bulan Mei (lupa tepatnya tanggal berapa) Mba Rini pulang kampung dan tak kembali karena menunggu Ibunya yang sakit rematik. Dan praktis, hari-hari Azka hanya ditemani Uti. Sepanjang siang, mereka menghabiskan waktu berdua.

Awalnya, Uti bisa sambil nyambi masak, dan Azka didudukkan di strollernya. Pokoknya di tempat di mana Azka masih bisa melihat Utinya sayang. Trus, tanggal 28 may 2009 sampai 1 Juni 2009, Uti dan Akung piknik ke Bali, dan Abinya Azka juga dinas ke Palembang. Jadi, hari-harinya dihabiskan bersama Bunda. Nah... sejak pulang dari Bali, Azka itu nampaknya kolokan banget sama Utinya, Ga bisa ditinggal barang sekejap pun. Bahkan, sambil disambi aja dia ga mau. Maunya full 100 % time didampingi Uti bermain. Bahkan, Uti pernah ke kamar mandi sebentar saat Azka lagi main di matras, eh.. pas dah selesai dari kamar mandi, Azka dah posisi merangkak menuju dapur. Masya ALLAH...

Hm... Apakah ini gara-gara Azka masi kangen banget sama Uti ya?

Bahkan, kalo bangun tidur, maunya langsung digendong Utinya, dan setelah digendong, mendekap baju Utinya erat sekali.

Duh Azka... chayangku... Azka nyaman ya kalo dipeluk sama orang dewasa. Iya deyh Nak, boleh.. silakan, peluk Bunda, peluk Uti atau tidur gelendotan sama Abi atau sama Akung. nanti kalo udah nyaman, Azka bisa mandiri main sendiri ya nak... Karena yakin deyh, insyaALLAH kami semua menemani Azka.

WA Lt. 11 jam 9.10
11 Juni 2009

Monday 8 June 2009

MMS dari Akung

This is the story :)

Pagi ini Akung meng MMS foto Azka. Dan setelah dikasih tau ke Abi, ternyata ini posenya Azka yang belom mandi. he..he.. Baju yang dipake sama dengan yang semalem.
Ini fotonya


Oya, pekan kemaren, badannya Azka sempet panas. Ternyata, dia kecengklak. Trus diurut, ALHAMDULILLAH dah lincah lagi.
Dan sekarang, Azka lagi batuk. Ahh... no wonder. Kemasukan debu kali ya, wong segala yang dipegang dimaem sama dia kok. he..he..

Trus, Azka ini ngocehnya makin pintar. bahasanya berasa semakin nyambung sama Bunda dan kita-kita.

Kalo untuk duduk, posenya masih 3/4 duduk. he..he..

Aiihhh lucu banget si Kaka. Giginya dah ada 2 pula.

Sebenernya kalo baby ada gangguan kesehatan sedikit, atau mam nya susah, itu hal yang wajar-wajar aja kan. Semuanya ada treatment nya. Tapi... si Bunda nya Azka ini merasa bersalaaaahhhh banget kalo Azka sampe sakit. kok rasanya ga bisa menjaga Azka dengan baik ya... Trus kalo maemnya susa, Bunda juga merasa ga pintar merawat Azka. Ahhh... kalo kata Abi, Bunda suka melebihkan niyh. Santai aja... Jalanin dengan yakin dan sabar.

Moga ke depannya Bunda bisa lebih baik ya. Amien

WA Lt.11 jam 11.13
8 June 2009

Tuesday 2 June 2009

Manfaat Mengoceh Untuk Bayi

This is the story :)

Mengutip sebuah artikel di
http://www.mathe-magics.com/ mengenai manfaat babbling atau mengoceh pada bayi :

Anda pasti pernah mendengar ocehan-ocehan bayi????
Apakah anda merasa terganggu karenanya??

Semoga tidak?, karena mengoceh adalah kebutuhan serta bermanfaat bagi sang bayi.

Tahukah anda bahwa bayi anda adalah ahli komunikasi yang hebat, dan kitapun mengerti bahwa bayi-bayi hebat itu tidak hanya sekedar bisa menunjuk-nunjuk namun juga bisa melakukan hal lainnya.


Sejak bulan pertama dari kehidupannya, kita sudah sering mendengar tangisan, gumaman dan tawa mereka. Kadang, cukup terasa mengejutkan saat mengetahui puncak tangisan terjadi pada usia sekitar dua bulan dan akan menurun setelahnya. Seringkali pada bulan-bulan pertama mereka, kita mendengar serangkaian huruf hidup dari dalam tenggorokannya, misalnya ?i..i..i.?, ?a..a..a?, ?u?u?u? dan seterusnya. Akan sangat mengagumkan jika kita menanggapi hal ini, semua hal yang dikeluarkan oleh tubuh, seakan-akan mereka adalah bagian dari sebuah ?percakapan?.


Kita bahkan telah meyakinkan diri kita sendiri, walaupun berlawanan dengan kenyataannya, bahwa mereka itu memiliki kontribusi yang berarti dan setiap suara yang berbeda menandakan kondisi tubuh bayi yang berbeda (seperti, lapar atau mengompol).

Sekitar usia tujuh bulan, bayi meraih keberhasilan berikutnya, yaitu mereka mulai mengoceh. Huruf mati pertama (seperti, ga?ma...,ta...,pa?) terjadi pada saat bayi mengatupkan bibirnya dan memutuskan untuk mengeluarkan suara pada saat yang bersamaan. Orangtua menyadari bahwa suara itu mirip dengan sebuah percakapan. Seringkali bayi-bayi tersebut mengucapkan percakapan yang hanya dimengerti oleh mereka sendiri (contoh: ?ta..ta..ta pa..pa..pa..ma???).

Dan pada akhir tahun pertama anak-anak kita sepertinya sering mengoceh. Walaupun mengoceh itu tidak ada artinya, tetapi ini adalah langkah penting bagi bayi dalam usaha menguasai rongga suara (larynx) dan volume masing-masing orang. Itulah sebabnya bayi sering kali berteriak atau berbisik, dengan melakukan hal itu mereka sebenarnya mulai mengenal cara kerja organ tubuh mereka.

Bayi memiliki beberapa cara yang cerdik untuk menunjukkan apa yang sebenarnya diinginkan. Walaupun dia tidak memiliki kata-kata untuk benda di sekitarnya, untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, dia bisa melakukan mulai dari mengeluarkan suara terus menerus, menunjuk-nunjuk, menggeleng-geleng, meloncat, mencodongkan tubuh dan lain sebagainya.

Sudah jelas dia tidak akan mendapatkan apapun jika tidak memiliki orangtua atau pengasuh yang menghargai berbagai usahanya untuk berkomunikasi. Disinilah kita harus memainkan peranan dengan menghargai ?pesan? anak-anak kita seakan-akan apa yang diungkapkannya jelas dan mudah dipahami walaupun pada kenyataannya adalah sebaliknya.


Ingatkah anda, bagaimana ocehan pertama bayi anda?
Terkadang semua hal-hal indah yang dilakukan bayi sebelum kata pertamanya sering diabaikan atau tidak mendapatkan tanggapan. Tahukah anda betapa banyak usaha anak kita dalam menganalisis bahasa sebelum mengucapkan kata pertamanya? Dan tahukah anda ketika anda mendengar ocehan-ocehan mereka bisa membuat anda awet muda?

Mulai sekarang sangat penting untuk mulai mendengar dan menanggapi ocehan bayi anda. Tersenyum ke bayi anda dan ikutlah mengoceh bersama mereka?..10 Januari 2007

Powered By Blogger