Bagi Rapot

This is the story :)

Sudah akhir semester... Azka sudah mendapat rapot.

Bunda dan Abi ketawa aja sih lihat deskripsi di rapotnya. Banyak kriteria BM = Belum muncul untuk skill-skill yang dipelajari. Pas Bunda diskusi dengan guru kelasnya, belum muncul ini ternyata bukan berarti Azka belum bisa. Tapi karena Azka belum mau mengikuti aktivitas / kegiatan tersebut, maka skill yang dipelajari belum muncul.

Misalnya : gerakan shalat. Kalau di rumah Azka pernah meniru gerakan shalat kami, tapi karena di sekolah saat aktifitas shalat dhuha dia tidak mau mengikuti, alias main-main manjat pagar sekolah saja, jadinya skill ini belum muncul di Azka.

Lalu Bu Guru membolehkan Bunda untuk menuliskan (menggunakan pensil) hal-hal yang sebenarnya Azka sudah bisa lakukan di rumah, tapi belum kelihatan di sekolah. Dan tulisan ini nantinya akan dijadikan sebagai komparasi.

Moga2 semester depan Azka lebih enjoy ke sekolah sehingga beragam aktifitas sekolah senang dia ikuti. Amiin,

Kesukaan Baru

This is the story :)

Sebelum ini, Azka sangat berminat pada mobil, truk, dan kereta. Tapi, sekitar sebulanan ini, gara-gara melihat cruise ship diary, (melihat kapal pesiar yang guede buanget), dia jadi kesengsem sama kapal pesiar. Mainan lego plastiknya ia minta ke Abi untuk dijadikan kapal pesiar yang besar dan kapal perang di laut.

Lucunya, Abi dan Bunda kan bukan tipe yang imajinatif banget. Pokonya bikin, tumpuk-tumpuk, jadilah (kita anggap) mainan lego plastiknya sebagai kapal pesiar. Kalo kesenggol sampai hancur, Azka bisa ngambek alias marah-marah (hiks.. ini niyh yang belum stabil dari Azka. emosionalnya masig sangat temperamen, ga sabaran, dan nampaknya mudah frustrasi).  


Teteup aja yah, di seputaran dunia transportasi kesukaannya Azka.

Sekolah Alam

This is the story :)

Bunda dan Abi punya rencana, Insya ALLAH Azka akan kami masukkan ke sekolah alam saat dia SD nanti. Pertimbangannya, karena Azka lebih senang eksplorasi langsung, bukan tipe anak yang duduk, diam, mendengarkan gitu.

Tapi kelihatannya saat-saat ini Abi mulai goyah, karena mendengar cerita 2 saudara kami. Let's say saudara A dan saudara B. (he..he.. sorry, connectionnya rada jauh jadi kita simple kan saja yah). Saudara A anaknya disekolahkan di SDIT non sekolah alam. Saudara B di sekolah alam. Usia anak mereka sepantaran. Seiring berjalan waktu, anak saudara A sudah bisa membaca, menulis, hafalan banyak; sdangkan anak saudara B belum. Akhirnya saudara B membandingkan anaknya dengan anak saudara A. Mungkin si saudara B ngebatin gini kali yah.. 'Anak gwe diajarin apaan di sekolah, kok masih belom bisa baca, nulis, n hafalan siyh? Udah ah.. pindahin aja ke SDIT. Abisnya tiap hari di seklah disuruh nyiram bunga melulu.'

Ha..ha.. lucu juga mendengarnya. Oh ya, cerita ini diceritakan langsun ole Saudara A ke Bunda & Abi. Nah, Abi kayanya 'termakan' omongan Saudara A itu... jadinya... jadi ga 100% untuk memasukkan Azka ke sekolah alam.

Ya, mudah2an, saatnya nanti, insya ALLAH kami bisa menentukan pilihan yang terbaik untuk kenyamanan Azka belajar. Amiin.

Azka & Mainan

This is the story :)

Udah lama ga blogging, mulai posting lagi.

Hm.. ngomong apa yach... oh ya.. musim hujan. he..he..

Jakarta kalo udah hujan itu jaminan mutu macet. Jadi, siap-siap jas hujan, camilan, dan air putih buat di jalan (ini terutama buat yang punya maag kaya bunda).

Oh ya, gimana Azka... Wah, Subhanallah Azka itu, sekarang udah bisa menyampaikan konsep bangun ruang : panjang, lebar, tinggi. Itu Bunda lihat saat dia mendeskripsikan mobil truk container yang dia inginkan. Panjang segini, lebar segini, tinggi segini. Terus, dia itu tipe orang yang konsisten dengan warna yang diinginkan. Suatu hari Azka kepengeeennn banget truk tanki warna merah. bunda ajak ke pasar, ngider ke beberapa toko ga ada, akhirnya kita berhenti di satu toko. Bunda tawarin truk tanki berwarna lain, dia ga mau. Eh tapi ada mainan busway gandeng warna merah dia malah mau. ha..ha..  Ya untung juga sih, karena harga mainan busway setengah dari harga truk tanki.

ok, kerja dulu yach.. :)