Thursday 27 April 2017

Tentang Hati Yang Berwarna

This is the story :)

Hai hati ...
Bagaimana keadaanmu?
Masihkah sama tenangnya seperti aku di permukaan?
Tempatmu yang tak terlihat sepertinya memberi kenyamanan bagimu?
Maafkan aku yang terkadang alfa menanyakanmu

Hai diri ...
Kurasa keadaanku tidak cukup baik
Aku tidak tenang seperti engkau yang berusaha tampak tenang
Tempatku memang tersembunyi,
Tetapi noktah-noktah hitam yang engkau sebarkan tidak cukup menyembunyikan warnaku

Hai diri ...
Bolehkah aku memintamu untuk sedikit bekerja
Sedikiiiittt saja, untuk merawat diriku
Walaupun aku tidak (belum) sakit
Tetapi aku juga tidak menginginkan noktah setitikpun menempel padaku

Hai diri...
Sudilah kiranya tiap detikmu kau isi dengan dzikir
Kau gerakkan bibirmu untuk mengucap asmaNya
Kau penuhi neuronmu untuk memikirkanNya
Sehingga bisa kau bersihkan semua noktah yang ada padaku



Wednesday 26 April 2017

Oleh-Oleh Dari Rafif Spesial untuk Azka

This is the story :)

Siang ini Azka happy banget. Dia dapet oleh-oleh spesial dari Rafif, sahabatnya. Azka mendapat sebuah kaos Laskar Pelangi, oleh-oleh dari Rafif yang berlibur ke Pulau Belitung. Kata Azka, hanya dia yang dikasih. Cara memberikannya pun surprise. Saat kelas sep, Rafif langsung memasukkan kaosnya ke tas Azka.


Lalu Bunda tanya ke Umminya Rafif. Dan benar, Rafif memang unya niat untuk membelikan oleh-oleh, spesial untuk Azka. Umminya Azka senang Rafif bersahabat dengan Azka, karena membawa hal positif.
Dan kalau diulik-ulik, Rafif dan Azka memiliki kesamaan. Mereka sama-sama suka bermain lego. suka bongkar pasang.

Moga Azka dan Rafif senantiasa menjadi sahabat dalam taqwa. Aamiin.

Gadget

This is the story :)

Persoalan kami mungkin sama dengan orang tua di belahan dunia manapun. gadget. Jika dievaluasi, Bunda mengamini bahwa ada andil Bunda dan Abi di situ. Mungkin kami terlihat asyik bermain gadget saat anak-anak sedang melakukan aktivitasnya secara mandiri. ok lah, Istighfar untuk semua kesalahan, dan cari solusi.

Tadi malam, mungkin karena wisdom teeth Bunda yang juga sedang bertingkah, Bunda menjadi emosi melihat Alisha asyik menonton youtube. Walaupun yang ditonton tayangan anak-anak, tapi rasanya tidak nyaman untuk Bunda melihat balita asyik dengan gadgetnya. Tanpa tedeng aling-aling, Bunda langsung berkata, "Dede, handphone nya udah dulu ya. Nanti mata Dede sakit. Maaf Bunda ambil handphone nya." Woouw... cara yang sangat tidak elegan bukan? Yess.... I know. Hasilnya... tangisan menjerit dari Alisha. Bunda tidak bergeming. The rules must be followed. Lalu Bunda ajak Alisha keluar, ambil kursi plastik dan senter untuk cek lubang angin. Saat itu Bunda sekalian ingin ngecek lubang angin di bagian luar, karena kamar sedang terindikasi bau b*ngkai. Kami mencari sumber bau tapi tidak menemukan, bahkan sampai bongkar ac, sumber bau tetap tidak berhasil ditemukan.  Alhamdulillah Alisha langsung diam dengan cara diajak keluar.

Dari pengalaman ini, Bunda berkesimpulan bahwa sejatinya yang dibutuhkan anak-anak adalah aktivitas. Dan orang tua tidak boleh mager alias olah raga jari saja. Setelah cek lubang angin itu, Bunda pun masuk ke kamar, dan kami bermain di kamar. Mainannya adalah bantal cinta yang disusun di pinggir kasur menjadi prosotan. Simple, tapi happynya luar biasa.

Jadi, tips simple untuk menjauhkan anak dari gadget adalah :
1. Orang tua juga harus menjauh dari gadget saat membersamai anak-anak.
2. Ciptakan aktivitas yang seru. Balita dan anak-anak rumusnya adalah aktivitas fisik.

Moga bermanfaat yaa.... Kita sama-sama berubah menjadi orang tua yang okoce. he..he.. In sya Allah. Aamiin.

Thursday 20 April 2017

Kabar Sidang

This is the story :)

Hari ini sidang penghina Al Quran, btp, digelar. Agenda membacakan tuntutan dari jaksa. Agenda ini sempat tertunda karena konon, tuntutannya belum selesai diketik. Tapi kemudian terkuak juga ada surat dari 'suatu pihak' yang meminta sidang tuntutan ditunda.

Daaan.... tuntutannya hanyalah : 1 tahun penjara. Astaghfirullah.... Innalillahi Wa Innailahihi Rojiuun. Yup. hukumnya sudah mati. Kok ga bisa sih minimal lima tahun? Kan pasalnya berlapis.

Kita lihat berita besok lagi yaa...


Wednesday 19 April 2017

The D-Day

This is the story :)

Hari ini, Rabu, 19 April 2017, adalah putaran final pilkada DKI Jakarta. Tiga hari seelumnya, dimana KPU menyatakan hari-hari tersebut adalah masa tenang, malah menjadi masa cekam. Kenyataannya selebaran black campaign ditemukan, pembagian sembako yang mengatasnamakan suatu paslon ramai di lini masa media sosial, dan tak ketinggalan, nyinyir antara pendukung paslon makin panas,

Cape sesungguhnya melihat hal ini. Pilkada malah menjadi hal yang tidak mencerdaskan. Dan menjadi penyebab 'bermusuhan' antar saudara, antar teman, antar tetangga.

Eh ... kalau difikir, wajar juga sih. Karena Bunda melihat ini bukan pertarungan antara 2 paslon. Melainkan ada 'aqidah' yang dipertaruhkan di sini. Silakan bilang lebay untuk istilah itu, kenyataannya seperti itu.

Kalau mau dideskripsikan secara lengkap dan detail, rasanya akan menjadi 1 non fiksi.

Dan pagi tadi, Allahu A'lam, entah kenapa, rasanya beda saat Bunda membaca At Taubah. Ada air mata yang ga nahan juga keluar dari peraduannya. Abi pun, yang hari-hari biasa mager untuk dibangunkan shalat tahajud, dua malam ini menghidupkan penghujug malamnya dengan tahajud dan tilawah.

Pagi itu kami berangkat, dengan doa tak henti. Dan siang hari, Masya Allah.... quick count menyatakan paslon Anies Baswedan dan Sandi Uno unggul. Dan sampai malam inipun euphoria kemenangan masih terasa di lini masa pendukung Anies Sandi.

Tapi, kalau boleh mengingat sejarah perang uhud, maka selama 3 x 24 jam ke depan, kita tidak boleh lengah. Suara harus dikawal. Salut untuk tim saksi yang mengawal suara hingga tingkat provinsi. Barakallah, moga menjadi pemberat timbangan kebaikan untuk para 'penjaga suara.'

Istighfar yang banyak untuk yang terpilih maupun yang memilih. Agar pertolongan Allah dekat, agar tidak lalai menunaikan amanah yang tidak berlangsung hanya lima tahun, Amanah ini akan bikin 'lama' di meja hisab jika tidak ditunaikan dengan baik.

Hasbunallah wa Ni'mal Wakiil. Ni'mal Maulaa wa Ni'manNashiir.


Tuesday 18 April 2017

Tanya

This is the story :)

Kalau di luar negeri, pilkada itu marak dengan black campaign ga ya?

Monday 17 April 2017

Jalan-Jalan Happy Ekonomis


This is the story :)

Jumat 14 April lalu, masuk ke long weekend. Karena kami tidak memiliki rencana ke luar kota (aka Bandung, yang sempat tertunda), maka jadilah kami di dalam kota saja. Daaannn... tujuan kali ini adalah ke Taman Mini. Alasannya, murah meriah, dan tidak terlalu jauh dari rumah.

Kami berangkat jam 8.30 dari rumah. Tadinya mau ke musium PP Iptek. namun saat tiba di lokasi Azka rada galau dan minta kami 'puter-puter' dulu untuk mencari wahana yang ingin kami kunjungi, sampailah kami pada pemberhentian pertama, yaitu... Taman Burung. Hm.... kurang seru sih menurut Bunda. Burungnya sedikit, dan hanya ada satu kubah yang bisa dimasuku. Kubah lain sedang direnovasi.

 Masuk Taman Burung, tiketnya diskon 50%.


Ini jalan-jalannya ... 
Alisha di dekat kolam Pelican

Bunda kira ini patung. Sempat kepengen pegang paruhnya. Eh pas jalan, Azka bilang... Bun, lihat, matanya kedip-kedip. 

Cape jalan-jalan, istirahat dulu sambil minum susu kotak.






Lalu, di Taman Burung ada kolam ikan, yang pengunjung bisa kasih makan ikan dengan harga Rp. 3.000 seplastik.

Ini yang jadi kesukaan Azka Alisha. Ikannya pun,mungkin karena 'dijejelin' makanan terus kali ya... gemuknya luar biasa,
Beli makan ikan di warung dekat kolam. 



2A akur yesss...

Lagi terpesona sama ikan. 

Kadang si Kakak 'nyomot' makanan ikannya si Dede. 


Tuh... gendut kan. Kalo kata Alisha kaya perut Abi/ 

Ciyyeehh.... ada penampakan Bunda. 

Selesai keliling-keliling, dan Azka sudah mulai resah karena panas, (notes : takut kulitnya hitam. aseli...), maka kita cari tempat yang adem. Next destination ... Musium Transportasi. Eh... di pintu keluar ada sekelompok seniman yang sedang manggung membawakan lagu keroncong. He..he.. pantesan selama di dalam Taman Burung, kami mendengar sayup suara orang sedang nembang lagu keroncong. 



Di Musium Transportasi, kami tidak berkeliling sampai ke dalam. Hanya naik ke pesawat yang sedang dibuka, lalu lihat-lihat kereta yang dpajang di luar. Hi..hi... Duo A happy banget naik pesawat. Bukan norak bukan apa ya, tapi memang dua anak itu belum punya experience naik pesawat. he..he.. in sya Allah soon ya Nak....  Di dalam pesawatnya adem. He..he.. betahlah anak-anak berlama-lama di sini. 

di Cockpit. weleh... sempit ya ternyata. Mau duduk aja susah. Panelnya banyak banget. 

Cybling

'Hallo... Dede nanik pecawat'.

Puas bermain di pesawat, kami melanjutkan ke area kereta api. Tidak lama di sana, karena kami mengejar waktu shalat Jumat. 
Kereta di atas 'putaran'. 

Udah gaya di pintu kereta, tapi blur. he..he.. Maaf ya De. 

Kurang banyak sih foto-fotonya. Yah maklum lah, Azka itu ga suka difoto. he..he.. in sya Allah jalan-jalan di beda lokasi beda timing, kita akan cerita dan foto lebih banyak. yang jelas, Taman Mini recommended banget untuk wisata edukasi. 

Dhu'afa

This is the story :)

Kalau Bunda boleh membuat kamus bahasa serapan, Bunda akan mendefinisikan dhuafa sebagai :

Orang muslim yang berkekurangan harta dan rela menukar KTP serta memberikan hak suaranya pada paslon yang tidak tepat untuk didukung.  
-Tulisan dalam rangka mendengar berita guyuran sembako di hari Ahad, 16 April 2017, TIGA hari menjelang Pilkada.-

Thursday 13 April 2017

Catatan Nonton Televisi Tadi Malam

This is the story :)



Menjelang putaran final hajat kota ini hari Rabu 19 April 2017 nanti, tadi malam diselenggarakan debat Pilkada DKI oleh KPU. Hampir saja Bunda lupa, he..he.. Tapi Alhamdulillah saat lihat sosmed, ada yang reminder. Oh ya, Bunda nontonnya seperti biasa, ga 100 % fokus. Awal nonton dibarengi dengan teriakan Alisha yang main catur tapi kondisi ngantuk (kalo kata khadimat karena dia tidak tidur siang), serta suapin makan malam Azka. Pertengahan nonton Alisha sudah tidur, tapi Azka belum tidur, jadi Bunda dan Abi sambil nonton, sambil memuji jagoan kami,  sambil nanggapin pertanyaan-pertanyaan Azka.

Dari ketidakutuhan menonton debat paslon, beberapa hal yang menginspirasi Bunda, dan ini kereen banget, adalah :

Masalah Kesehatan
Cawagub Sandiaga Uno mengemukakan bahwa program kesehatan untuk masyarakat Jakarta adalah edukasi untuk upaya preventif. Jadi masyarakat diedukasi untuk makan bergizi, olah raga teratur, perapian sanitasi. Dengan begini, maka cost kesehatan diharapkan akan menurun drastis, dan tidak perlu biaya mahal untuk berobat.
SETUJU BANGEEETTT.... Menyelesaikan masalah dari hulu, bukannya 'diakalin' di hilir. 

Masalah Pendidikan Anak
Cagub Anies mengemukakan data bahwa ada sekitar 1600 anak usia SMU yang putus sekolah, dari total 4200 anak. Wheww... seperempat usia SMA tidak sekolah. Dan ini tentunya akan menjadi masalah. Masalah pengangguran (karena tidak punya skill), masalah sosial (kriminal kalo menurut Bunda), dan itu adalah penyebab keresahan masyarakat. Anies mengkonsepkan KJP juga berlaku untuk anak putus sekolah. Tidak hanya untuk dhuafa yang sekolah saja.
SOOO WISE. Yuk deh, para orang tua, sadar deh. Generasi anak sekolah menengah ini, adalah generasi di atas anak kita, dimana saat anak-anak kita dewasa, makamereka akan berdampingan dengan remaja putus sekolah ini. Dari lahir, kita upayakan lingkungan yang baik, lingkungan sarat akan pembelajaran, tapi jika sudah dewasa menemukan 'lingkungan' yang kurang baik, dampaknya akan sangat mengerikan lho.... 

Mengenai Leadership
Anies mengungkapkan jika mereka bertugas, maka mereka akan menjadi pemimpin semua golongan, yang semua harus dilayani. Dan pemimpin yang mempersatukan semua elemen.
Sandi mencontohkan, saat dia menjabat sebagai pimpinan di perusahaan, maka dia tidak berada di meja. Dia berkeliling ke tempat stafnya.
Jika ada yang berprestasi, maka diberikan apresiasi di depan publik.
Jika belum berprestasi, maka diberikan motivasi.
Jika nyolong, maka harus diamputasi.
This is a LEADER not a BOSS.

Moga Allah memberikan kemenangan untuk Anies Sandi. Keduanya adalah perpaduan antara :
karakter santun & hangat,
orientasi pembangunan SDM & orientasi pembangunan infrastructur
akademisi & entrepreneurship

Dan yang pasti.... keduanya adalah Muslim yang taat pada perintah Allah SWT. Pemimpin yang bisa kita jadikan contoh untuk dirikita, dan anak kita.

Wednesday 12 April 2017

Curhat Sahabat

This is the story :)

Sore ini, sahabat Bunda curhat. Intinya, dia 'dikejar' lagi oleh laki-laki yang dulu semasa dia gadis, menyukai dia. Padahal, laki-laki ini pun sudah menikah dan punya anak. Dan Bunda yakin bahwa istrinya pun tak kalah shalihahnya dengan sahabat Bunda. Sahabat Bunda bertanya, apakah ada salah sikap, sehingga laki-laki itu kok masih aja kefikiran dia. Padahal masing-masing sudah bekeluarga, bahkan sudah tinggal di kota yang berjauhan.

Mengamati hal ini, sungguh nyata kalau syaithon itu memang sukanya mengajak manusia ke hal-hal yang ga disukai Allah. Fikiran jika tidak disibukkan dengan hal penting, maka ia akan melayang kemana-mana ke tempat yang tidak semestinya. Hati jika ketundukan pada Illah diabaikan, maka titik demi titik noda akan bersemayam, yang lama kelamaan membentuk suatu coretan hitam pekat.

Pernikahan yang sejatinya adalah menjaga diri, juga tidak otomatis terjadi begitu saja. Semua pihak tetap harus menghindarkan diri dari panah-panah syaithon yang menyamar seperti lolipop.

Tetap berdoa agar keluarga kita terlindung dari neraka. Allah sudah kasih guidance di surat At Tahrim.

-saat macet menuju deptan-

Tuesday 11 April 2017

'Harus' Sekolah Alam

This is the story :)

In sya Allah, ada rencana kami untuk mencari rumah yang lebih syar'i. Tujuannya agar anak-anak memiliki kamar terpisah, serta ada center of the house yang mumpuni untuk memancing minat baca (eh... ini mah kepengenannya Bunda. ha..ha..). Daan... si Abi udah kesengsem dengan suatu area, dan ingin memiliki rumah di area tersebut. Merknya disembunyikan dulu yah....

Pertimbangan Abi memilih area tersebut adalah :
1. Lokasi dekat dengan orang Eyangnya Azka Alisha.
2. Banyak masjid besar yang cukup makmur.
3. Banyak jajanan (kyaa.... gawat nih, perut Abi bisa makin maju daripada karier)

Bunda tadinya segan. Karena terbayang betapa jauhnya Azka ke sekolah. Di area tersebut banyak sekolah bagus sih, cuma.... entah kenapa, Bunda udah fall in love sama sekolah alam. Serius. Ditambah lagi, tipikal Azka yang 'mudah bosan', maka aktivitas sekolah alam menurut Bunda adalah yang paling pas.

Bund apun mencoba search dengan keyword sekolah alam di area xyz. Dan Alhamdulillah.... adaaa... Daaann, sekolahnya itu masuk ke dalam Jaringan Sekolah Alam Nusantara. Cihuuuyy, Sekarang Bunda lagi tanya ke sana, apakah ada rencana dibuatkan SMP. Mudah-mudahan sih bisa ya.

Sip lahh... keep on praying and working to reach our dream. May Allah bless us. Aamiin.

Jika Islam Di-framing-kan ...

This is the story :)

Jika Islam di-framing-kan rasis, maka hanya Bangsa Arab dari suku Quraiys yang saat ini menunaikan haji. Hanya bangsa dengan postur tubuh tinggi tegap, kulit putih, hidung bangir, mata berbinar coklat dan tatapan tajam bagai elang, serta rambut tebal yang thawaf di baitullah. Kenyataannya, di sana kita bisa menemukan ras apapun dari setiap penjuru dunia.

Jika Islam di-framing-kan rasis, maka tidak akan tercatat dalam tinta sejarah Islam seorang budak negro rambut keriting bernama Bilal bin Rabah yang punya privilege mengumandangkan adzan hanya saat rasulullah SAW hidup. Seorang Bilal yang 'prestasi' hidupnya sudah disebut oleh Rasulullah SAW, "Terompahnya Bilal sudah terdengar di surga.". Budak yang dirindukan suaranya oleh saudagar kaya Abu Bakar Shidique, Utsman bin Affan dan sahabat lainnya, dan mereka harus 'merayu' Bilal untuk mau adzan setelah rasul wafat. Bukannya Bilal sombong, Bilal tidak kuasa menahan perih di hati saat mengumandangkan adzan, dia ingat junjungan hatinya yang membawa sebuah ajaran dimana manusia itu hanya dibedakan oleh level taqwa.

Jika Islam di-framing-kan rasis, maka tidak akan ada mantan budak wanita bernama Sumayyah, yang meregang nyawa untuk mempertahankan aqidah, dan akhirnya sukses meraih gelar Syahidah Pertama dengan hadiah SURGA tanpa hisab.

Jika Islam di-framing-kan rasis, maka tidak tercatat dalam sejarah Laksamana Cheng Ho dengan armadanya yang mega, yang melakukan ekspedisi mengelilingi lautan luas untuk menyebarkan agama yang Rahmatan Lil 'Alamin.

Jika Islam di-framing-kan rasis, maka pernikahan Alvin, putra seorang Ustadz kenamaan negeri ini dengan jumlah jamaah ribuah, tidak akan mendapat restu. Tapi pernikahan Alvin dengan wanita bernama belakang Chou menjadi pernikahan dakwah. Dakwah kepada kami, para orang tua, yang 'dibukakan' matanya untuk mengerjakan PR besar mendidik dan mengasuh anak agar siap secara psikis dan biologis di usia dewasa, syukur-syukur pada usia baligh.

Jika Islam di-framing-kan rasis, maka seorang Bunda Azka Alisha, perempuan dengan tinggi rata-rata, kulit kuning langsat eh.. sawo matang asik menjelajah Sirah Nabawiyah dan tak pernah bosan mengajak Azka Alisha ikut menjelajah kisah sarat hikmah itu.

Jika Islam di-framing-kan rasis, maka tidak boleh seorang Lindsay Lohan mempelajari apa yang termaktub dalam Al Quran, karena walaupun sama berkulit putih, tapi Lindsay bukan bangsa Arab.

Silakan saja, untuk event besar hari Rabu, 19 April 2017 nanti, tiap paslon melakukan upaya persuasif menarik simpati warga Jakarta. Tapi jika kalian mem-framing-kan Islam sebagai agama rasis, tidak mendukung pancasila, maka Demi Allah : Bunda, dan jutaan umat muslim lain, TIDAK RIDHO!


Monday 10 April 2017

Mengapa Es Mengapung

This is the story :)

Kemarin siang, kami makan siang di warung makan pempek. Bunda pesankan Azka tekwan, berharap dia suka, karena mirip bakso, hanya berbeda di bahan dagingnya. Lumayan beberapa butir tekwan bisa dimakan oleh Azka. Tak lupa, pesan es jeruk juga agar segara.

Es jeruknya diberi potongan es batu. Es batunya mengambang di atasnya. lalu Azka bertanya,

"Bunda, es batu kenapa ngambang sih? es kan berat."

Waaahh.... Senang banget dan surprose banget Azka tanya seperti itu. Karena :
1. Jiwa kritisnya tumbuh dengan mengamati fenomena alam di sekitarnya.
2. Dia bisa menyambungkan satu informasi dengan informasi lainnya. Maksudnya begini. Azka sudah tau kalau benda yang berat akan tenggelam. Azka tahu kalau es itu berat. Azka melihat es mengapung. Tidak sesuai 'rules' dong... Karena itu, bertanyalah Azka.

Tau ga Bunda jawab apa? He..he.. Yah, Alhamdulillah teori fisikanya masih nyangkut sih. Bunda jawab, karena masa jenis es lebih kecil daripada air. Nah, sebenarnya mungkin Azka juga kurang paham apa itu masa jenis, tapi sepertinya dia 'terima' dulu jawabannya. Jadi, masih ada PR buat Bunda menjelaskan tentang es ini. Alhamdulillah pagi ini mendapat jawaban kompletnya visa contekan ini :
http://detektif-fisika-doni.blogspot.co.id/2013/03/mengapa-es-selalu-terapung-di-air.html

#KeepOnAskingAzka
#TrueLearning

Friday 7 April 2017

Main

This is the story :)

Seneng banget deh.. tadi malam, setelah Bunda pulang kerja, di depan rumah banyak anak-anak keluar untuk main. Azka kalo ngintip dari jendela lihat teman-temannya main, pasti dia 'gatel' pengen ikutan keluar.

Bunda senang kalau Azka main di luar sama teman-temannya, karena agar Azka 'berani' berbaur dan juga supaya ceria, supaya ada pengalih perhatiannya terhadap kangennya ke Abi. Pulang main, biasanya dia ngos-ngosan, minum, terus main truck container (Bundanya juga disuruh main), trus minta cerita buku dongeng.

Written in 2012; as draft. 
Published in 2017.

Air

This is the story :)

Eyang Kung pernah memberi masukan kepada kami, sebelum kami memiliki rumah, bahwa kriteria yang musti jadi prioritas dalam membeli rumah adalah kualitas airnya. Karena untuk hidup yang berkualitas, kita memerlukan air bersih. Katakanlah untuk mandi dan berwudhu, agar terbebas dari hadas dan najis, kita perlu air yang suci dan mensucikan. Pun untuk masak, jangan sampai ada bahan kimia berbahaya yang terbawa di air yang akan kita masak itu.

Di rumah, kami sedang diuji dengan air. Mungkin sudah dua bulan berjalan, air di rumah kami menjadi bau. Satu pekan ini malah menjadi keruh. Ada tetangga juga yang memiliki problem yang sama. Ada dugaan, ada saluran pembuangan air kotor dari rumah tetangga lain yang bocor, sehingga rembesannya menyerap ke saluran air bersih kami. Tapi ini diragukan oleh Abi, karena sepengetahuan Abi, sistem pembuangan air bersih dan kotor pastilah terpisah, dan tidak memungkinkan adanya perembesan.

Ada dugaan juga mungkin perlu diperdalam sumber airnya. Atau torennya perlu dibersihkan.

Sungguh masalah air ini memunculkan 'tensi' di rumah. Azka yang sensitif terhadap bau, sehingga dia 'huwek' setiap mandi. Belum lagi jika dirasa, airnya seperti berminyak. Hiks.... terbayang yang aneh-aneh. Itu air bercampur apa ya kira-kira.

Semoga segera menemukan solusi untuk masalah ini. Aamiin.

Wednesday 5 April 2017

Pulitzer WInner untuk Fiksi

This is the story :)

Pulitzer adalah pernghargaan kelas dunia untuk karya di bidang jurnalisme, literatur, musik, dan drama. Penghargaan ini mulai diberikan di awal tahun 1900an.

Untuk buku pemenang pulitzer, (kategori fiksi (1948 - sekarang) atau novel (1918 - 1947)), baru tiga buku yang pernah Bunda baca. Yaitu :

1. To Kill a Mockingbird, Harper Lee (1961)
2. The March, Geraldine Brooks (2006)
3. The Good Earth, Pearl S Buck (1932)

Dari tiga buku tersebut, Bunda melihat ada kemiripan. Kalau cerita, masing-masing memiliki tema berbeda. Nah, kemiripan yang bisa Bunda simpulkan adalah sebagai berikut :

1. Plot cerita kaleeemmm banget. Mungkin ibarat garis, dia linier. smooth. Tidak naik turun seperti thriller atau suspend.
Membosankan? Neeeyyy.... Inilah hebatnya. Ngga bikin bosan. Kita benar-benar dibawa ke 'alam cerita' oleh penulis.

2. Deskripsi latar yang sangat detail. Waktu, tempat, demografis, karakter, Semuanya dituliskan lengkap oleh penulis tanpa kita merasakan adanya informasi  yang berjejal.

Dan in sya Allah Bunda akan membaca fiksi lain pemenang pulitzer.

PR 'Quality Time' Ternyata Bukan Milik Orang Tua Bekerja Saja

This is the story :)

Bunda kira quality  time adalah PR nya orang tua bekerja 8 to 5 saja. Ternyata, ini PR orang tua untuk berbagai profesi.

Bunda baru saja diskusi dengan tetangga yang full time di rumah. Beliau resign setelah anak keduanya lahir. Kami membahas mengenai kesukaan membaca buku, dan tips agar anak mau membaca buku. Bunda bilang, coba dibacakan saja, anaknya sudah ada minat baca, karena anaknya pernah minta dibelikan komik di toko buku, walaupun sampai rumah tidak dibaca. Dan tetangga bunda bilang tidak ada waktu, karena rempong, tidak ada pembantu pula. Tet Toot....

Dari sini Bunda berfikir, kelak Bunda jadi Ibu rumah tangga, Bunda juga harus waspada dengan quality time seperti ini. jangan sampai Bunda memenangkan ego agar rumah rapi jali, tetapi anak-anak tidak diberikan quality time.

Dan itu PR yang cukup rumit, terutama untuk orang-orang yang kepengen rumah berantakan selalu rapi jali.

Kerja Yang Enak Itu ...

This is the story :)

Dari zaman dahulu Bunda ngantor di kantor pertama, pandangan banyak orang tentang pekerjaan adalah seperti ini :

Kerja di perusahaan A gajinya besar, dan kerjanya seperti kerja rodi.
Kerja di perusahaan B gajinya standar atau so so, dan kerjanya bisa santai. 

Hmffh....

Dulu memang Bunda ngeri sekali dengan term 'kerja rodi'. Tapi lama kelamaan, menurut Bunda pameo itu salah.

Menurut Bunda, kerja yang enak  itu adalah :

Kerja yang dapat mengoptimalkan semua skill (softskill dan hardskill) yang kita miliki, yang membuat kita semangat untuk achieve target, yang didampingi oleh lingkungan kerja yang saling support dan saling coaching (from all level) dan puas apabila orang lain menggunakan hasil pekerjaan kita; serta gaji yang tercukupkan untuk kebutuhan hidup kita (tidak sama dengan gaya hidup).

Daann... Speak in frank, I am seeking that kind of job. Wish me luck. and May Allah bless Bunda. Aamiin.

Saturday 1 April 2017

Menjelang 10 Tahun Bunda dan Abi

This is the story :)

In sya Allah, 10 Desember 2017 nanti adalah genap sepuluh tahun usia pernikahan Bunda dan Abi.

Pernikahan yang diawali dengn prosesi taaruf selama sekitar sembilan bulan, yang diniatkan untuk menggenapkan separuh agama, juga penyatuan dua keluarga besar.

Sepuluh tahun, rizki itu berlimpah. Rizki yang tadinya terserak kemudian terkumpul. Ada Trio A (Azka, Althaf (Alm), Alisha) dengan masing-masing keseruannya, Ada tawa dan tangis pada tiap fase hidup, dan yang pasti, ada cinta di tiap hati.

Perjalanan masih panjang. Karena kami berharap surganya Allah. Moga kami menjadi keluarga yang terhindar dari api neraka. Aamiin.



Powered By Blogger