Wednesday 23 July 2014

Doa Untuk Mujahid

This is the story :)

Bismillaahirrahmaanirraahiim

Kita aminkan doa ini. Semoga ALLAH mengijabah doa ini. Amiin.

DOA UNTUK PARA MUJAHID MUJAHIDAH....
Allahumma a’izzal islam wal muslim wa adzillas syirka wal musyrikin wa
dammir a’da aka a’da addin wa iradaka suui ‘alaihim yaa robbal ‘alamin.
Wahai Allah muliakanlah Islam dan kaum muslimin, hinakan dan
rendahkanlah kesyirikan dan pelaku kemusyrikan dan hancurkanlah musuh-Mu
dan musuh agama-Mu dengan keburukan wahai Rabb semesta alam.
Allahumma ‘adzdzibil kafarotalladzina yashudduna ‘ansabilika, wa
yukadzdzibuna min rusulika wa yuqotiluna min awliyaika.
Wahai Allah berilah adzab…. Wahai Allah berilah adzab…. Wahai Allah
berilah adzab…. orang-oramg kafir yang telah menghalang halangi kami dari
jalan-Mu, yang telah mendustakan-Mu dan telah membunuh para
wali-Mu, para kekasih-Mu
Allahumma farriq jam’ahum wa syattit syamlahum wa zilzal aqdamahum wa bil
khusus min Yahuud wa syarikatihim innaka ‘ala kulli syaiin qodir.
Wahai Allah pecah belahlah, hancur leburkanlah kelompok mereka, porak
porandakanlah mereka dan goncangkanlah kedudukan mereka, goncangkanlah
hati hati mereka terlebih khusus dari orang-orang Yahudi dan sekutu-sekutu
mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa.
Allahumma shuril islam wal ikhwana wal mujahidina fii ‘irooq wa fii
filistina wa fii libanin wa fii kulli makan yaa Rabbal ‘alamin.
Wahai Allah tolonglah Islam dan saudara kami dan para mujahid, orang yang
berperang di jalan-Mu di Irak, Palestina, Libanon dan di mana
saja mereka berada wahai Rabb semesta alam.
Aamiin Yaa Robbal ‘alamin.
Kabulkanlah yaa Rabb semesta alam.

copy paste dari sini : https://id-id.facebook.com/fitrahagency/posts/264071077020843

Bersyukurlah, Persoalan kita Menjelang Lebaran Cuma Pembantu Mudik

Saat Bunda nulis ini, pembantain atas saudara-saudara muslim kita di Gaza, Palestina masih berlanjut. Bunda menggarisbawahi kata pembantaian karena keadaan yang sesungguhnya adalah :

1. Kondisi Gaza sebelum diserang pun sudah diblokade ekonomi, maaf, agak lupa, adri tahun 2008 atau 2006. Jadi otomatis penduduk sana sudah hidup dalam segalanya terbatas.
2. Persenjataan sangat tidak imbang. israel dan antek-anteknya punya modal untuk memiliki senjata yang hebat, yang canggih. Sedangkan pejuang di Gaza mungkin hanya memiliki senjata rakitan dari bahan baku terbatas yang bisa mereka dapatkan.
3. Perang yang tidak beradab. Zionis israel menyerang pemukiman warga sipil, tidak pandang bulu wanita, anak-anak, dan orang tua. Begitu pun rumah ibadah, juga mereka serang. Tumbuhan, bahkan hewan pun mereka musnahkan. 
4. zionis tidak mau menghentikan serangannya, padahal kota Gaza sudahluluh lantak. Sampai posting ini ditulis, 500an warga syahid, ratusan lain juga terluka.

Hu..hu.. Bunda pengen nagis kalo lihat liputan tentang Gaza. Tentang ibu-ibu yang kehilangan anak-anak di depan matanya sendiri, tentang ibu-ibu yang kehilangan suaminya, entah masih hidup atau syahid, tentang anak-anak yang kehilangan orang tuanya. 

Tidak usah bicara baju baru untuk lebaan, makanan enak di hari raya. Bahkan untuk sahur dan berbuka pun, selama masih ada yang dimakan, selama roket tidak menghancurkan rumah saudara kita, itu adalah sebuah kenikmatan luar biasa. 

Ah... malu sekali rasanya kita yang 'pemalas' ini yang ngeluh karena pembantu mudik dan harus mengerjakan semua sendiri. Mengeluh bukan karena sulit atau tidak bisa, tapi karena tidak biasa, dan lebih senang berceloteh atau membaca sosmed. 

Bersyukurlah, persoalan kita cuma rumah berantakan yang ngeres karena ga sempat nyapu ngepel, cucian piring banyak, setrikaan numpuk. Bersyukurlah karena semua kondisi itu masih ada di rumah kita yang masih berdiri dengan indahnya, jauh berbeda dengan rumah saudara kita di Gaza, yang mungkin saat ini 'langit' lah yang menjadi rumah. 

Bersyukur... Bersyukur.. Bersyukur...

Friday 11 July 2014

Bocor

Jangan bilang mulut perempuan lebih bocor daripada mulut laki-laki.

Kemaren, dua kejadian menyebalkan Bunda lihat gara-gara laki-laki tidak bicara di tempat yang sesuai. Yang satu alasannya bercanda, yang satu lagi alasannya keceplosan.

So, baik laki-laki dan perempuan, jaga mulut, jaga bahasa juga ya.

"Nanti Indonesia Kaya Gitu Ga Bun?"

Tadi malam, kami menonton TV.

Disiarkan visualisasi kondisi Gaza yang carut marut. Digambarkan rudal yang berjatuhan di sana, anak2 yang terluka parah, syahid dan syahidah yang berjajar untuk disholati.

Bunda mem-brain wash Azka yang isinya kurang lebih :
Lihatlah di sana anakku, saudara kita digempur bom dari udara, pesawat yang melintasi kota mereka menjatuhkan bom. Rumah hancur, bayi-bayi meninggal, mereka kelaparan, obat-obatan sudah mulai habis.

Ga disangka, Azka hanya ngomong satu statement :

Bun, nanti Indonesia kaya gitu Ga?

Bunda langsung jawab : Na'udzubillah Min Dzaalik... mudah-mudahan ngga Nak, Insya ALLAH nggak Nak.

Karena dalam hati Bunda ngomong... Ruhiyah kami belum sebaik itu untuk berani membela agama ALLAH. Kecintaan kami pada ALLAH dan Islam baru sebatas melaksanakan (ahh.. lagi-lagi ini melaksanakan atau menggugurkan) ritual / kewajiban.

Ya ALLAH.. lindungi kami, umat muslim, di setiap waktu dan di setiap tempat.
Ampuni kami Ya ALLAH...
Turunkan bantuan Engkau untuk saudara kami di Gaza, Palestina. AMIIN...

Gaza Gaza Gaza

Hari ini 11 Juli 2014, hari ke-13 Ramadhan.
Entah hari ke berapa ratus saudara ku di Gaza bergelut dalam suffering.

Bunda mendapat kabar, maaf lupa source nya (ahh... ini kelemahan Bunda, jarang mencatat source data, hanya mengandalkan ingatan) bahwa sejak 1 Ramadhan Israel kembali memborbardir Gaza. Ga usah dihitung jumlah rakyat sipil yang syahid. ga pandang bulu dewasa atau anak-anak, orang kuat atau lemah.

Di sosmed banyak banget foto-foto yang ga nyaman dilihat mata. Kita cuma lihat... gimana mereka yang merasakan, menghadapi.

Subhanallah nya, mujahidin di sana tidak minta kita turun manggul senjata untuk bantuin Qital, mereka cuma minta kita sebar informasi seluas luasnya mengenai kondisi Gaza terkini. that simple right???

Sebisa mungkin kita muslim di Indonesia cuma bisa bantu doa, harta. Kalau jiwa... oh no... kita sangaattt jauuuh kualifikasinya untuk bisa mendonasikan jiwa kita. Level keimanan kita masih cemen, kedekatan sama Al Quran masih kalah dibanding kedekatan kita dengan sosmed via gadget.

Ayo ayo ayo....

Apa yang kita bisa, kita berikan ke sana.

Di akhirat ALLAH ga akan nanya kenapa kalian ga memenangkan Palestina dari Zionis? Di akhirat nanti ALLAH akan nanya kenapa kita lalai dan ga peduli bantu saudara-saudara kita yang lagi suffer?

Iya,,, mungkin kita cuma melihat visual, kita belom ngerasain apa itu mesiu, bau anyir darah, bom, rumah hancur, tubuh hancur / terbakar, keluarga hilang entah ke mana,,, Jadi kita belom tau 'feel' nya itu seperti apa. Efeknya, saat kita share seluas luasnya mengenai kondisi saudara kita di Palestina, jangan heran kalau ada yang bilang kita lebay, belagu, sok, whatever. Ah... terserah....

Astaghfirullah... ya ampuun... kesaallll....

Powered By Blogger