Thursday 19 December 2013

Manajemen ASI Perah Ibu Bekerja

This is the story :)

Tulisan ini adalah rangkuman, mungkin ada sedikit tips dari Bunda dari 2x pengalaman menyusui anak sambil bekerja. Well, sebenernya sih, saat ini Alisha juga belum lulus ASI eksklusif, karena usianya baru 4 bulan. Tapi ga papa, Bismillah, mudah2an Alisha lulus ASI eksklusif sampe 6 bulan.

First of all, untuk memberikan ASI sambil bekerja, yang dibutuhkan adalah :

1. Niat memberikan ASI adalah karena menunaikan hak untuk anak.
Jangan niat karena trend, karena idealisme biar anak sehat, karena idealisme takut dianggap ibu yang tidak baik jika tidak memberi ASI, dll. Jadikan hal yang baik adalah sebagai bonus pemberian ASI.

2. Niatkan ibadah
Insya Allah pemberian ASI mengandung pahala kebaikan.

3. Siapkan mindser.
Tanamkan di otak bahwa wanita sudah di-design oleh Allah untuk bisa hamil, melahirkan, dan maka bisa merawat naka, termasuk di dalamnya pemberian ASI. Dan ASI yang diproduksi pasti (lebih dari) cukup untuk anak.


Nah, itu hal-hal basic...
Insya Allah lanjut ke hal-hal teknis yah. mau ngupdate kerjaan dulu.

Monday 22 July 2013

Latihan Nginep Sendiri

This is the story :)

Sabtu lalu Azka dijemput Akung untuk menginap di Cakung. Ini kali pertamanya Azka nginep tanpa Bunda dan Abi. Ada was-was sih, rewel ga ya Azka di rumah Akung. Sekitar jam 3, meluncurlah Akung, Azka, dan Rusyda (sepupunya Azka) ke rumah Akung.

Si mba di rumah nanya gini, rewel ga ya Azka, trus Bunda jawab.. ga papa, latihan. Maksudnya latihan mandiri, ga selalu ditemani Bunda / Abi. Abi sih santai-santai aja. Yang penting anaknya happy.

Lalu apa yang terjadi ...?
Belum ada sejam, Bunda ngerasa sepiii banget di rumah. Ga ada yang teriak-teriak, reqeust ini itu, dll.Sore menjelang maghrib, karena ga tahan, Bunda telepon ke rumah Akung, Rusyda yang menjawab telepon. Azka lagi main, ngobrol di telepon sama Bunda juga ga lama, keburu pengen main.

Malemnya, menjelang tidur, Bunda telepon lagi. Kali ini yang jawab Rusyda juga. Tapi bedanya kali ini Azka ga mau ngomong, dia lagi main di kolong kursi. What $^%$#^%$???? Ok deyh... yang penting dia nya ga rewel.

Pagi hari sekitar jam 7.30, karena iseng juga, Bunda telepon rumah Akung. Azka dan Rusyda belum ada yang mau mandi. Semuanya masih main. Ha..ha..  AKhirnya mereka mandi agak siang, sarapannya jam 10.

Walah.. kalo gini polanya bukan Azka yang latihan, tapi Bunda yang latihan kalo Azka ga di rumah. Hiks... Ternyata ya.. walaupun Azka ada di rumah dan sering Bunda ga sabaran alias esmosi jiswa, ternyata yang begitu itu yang bikin kangen. Cranky nya, kolokannya, jerit-jeritnya. ha..ha.. Pun tak lupa sun sayangnya Azka buat Bunda dan dede bayi di perut.

what an adorable boy.. :)

Tuesday 16 July 2013

Omprengan dan Kapitalisme

This is the story :)

Wuidii... judulnya berat banget, berasa lebay deyh. ha..ha..

Gini konsepnya : esensi kapitalisme itu, siapa yang punya duit dia yang akan  merasakan kenyamanan lebih kan ya.. (definisi Bunda yang ga ada rujukan dari mana-mana. .he..he..).

Nah, begitu juga omprengan. Mostly, omprengan men-setting jumlah total penumpangnya ada 12 orang.
2 orang di depan
4 orang di kursi tengah
6 orang kursi belakang (kursi yang menghadap menyamping).

Masing-masing tarifnya Rp. 13.000

Tapi kalo mau nyaman, misalkan di depan sendiri, maka dia harus merogoh koceknya Rp. 13.000 x 2 orang (karena dia menduduki seat untuk 2 orang).

kalo mau irit, ya ambil seat belakang aja selalu, Rp. 13.000 per orang, dengan rasa toleransi yang besar karena duduknya dempeeetttt banget. sekali duduk susah untuk  gerak-gerak / ubah posisi.

Nah... jadi, rumus siapa yang berduit dia yang mendapat kenyamanan, berlaku di omprengan. Beda hal nya dengan bus. Mau duduk di deket jendela, deket gang, berdiri, tarifnya semua sama.

So, mana yang adil kalo  gitu? he..he..

Tulisan setelah pagi ini kali pertama duduk di seat depan mobil omprengan sendiri, dengan tarif 2x lipat dari biasa. ha..ha..ha.. Dan kemudian Abi mengusulkan untuk besok naik busway (hadewwww).


 

Monday 15 July 2013

1 Thing U Will Mis If Having a Khadimat

This is the story :)

Sering deyh denger Ibu-Ibu komentar :

'dirimu enak, ada pembantu, bla-bla-bla (rada berkeluh dengan pekerjaan rumah tangga yang ga ada habisnya).
Well, kita lihat ya... semua hal kan kaya dua sisi mata uang, ada kelebihan ada kekurangan.

Yang ga ada pembantu, ya 'ga enaknya' super duper cape ngerjain kerjaan rumah sendiri.
TAPI enaknya.... masih punya sesuatu yang namanya PRIVASI. Apalagi kalo rumahnya model imut-imut.

Nah, ada pembantu, enaknya ya... kita ga direpotin dengan kerjaan rumah tangga he..he... Cuma, PRIVASI nya ga kejaga. Satu atap, pasti tau habit-habit kita, bahkan yang jelek. Nah, kalo cuma cukup tau aja sih yo weis lah,, namanya kita juga manusia biasa, biar kata udah berkeluarga teteup kelakuan childish kadang masih ada. CUMA kalo itu di-broadcast ke luar, waduhh... ga enak aja siyh.

Ah, tapi semoga moga Allah menutupi aib kami. Amiin.




Ramadhan Day 6

This is the story :)

Alhamdulillah kami memasuki bulan Ramadhan. Sekarang sudah menginjak hari ke-6.

Bunda ga shoum, dan memang ada rukshah / keringanan untuk bumil, busui untuk tidak berpuasa, tapi digantikan dengan fidyah.

Hari ke-2 Bunda coba shoum, setelah sebelumnya dibolehkan oleh obgyn untuk shoum, dengan catatan saur dan buka puasanya harus bagus (makan banyak, gizi lengkap --> ada sayur, protein, susu, buah). Bunda coba atus, jam 3 udah bangun untuk minum susu dulu. Kemudian jam 4 kurang Bunda makan nasi, jam 4.30 makan buah. DI kantor Alhamdulillah baik-baik aja. Dan Subhanallah, Bunda ngerasa sendawa dan buang gas terus. ha..ha.. note : Bunda ada gangguan dengan asam lambung tinggi.

Tapi, pas sekitar jam 3, dimana Bunda pulang naik busway ke tempat janjian sama Abi, aduh.... itu kliyengan banget. Mau shalat di tempat janjian aja rasanya lemeeess banget. Mata juga dah kunang-kunang. Hiks.. :( . Tapi Alhamdulillah hari itu Bunda bisa shoum juga smpai berbuka. Setelah berbuka, Bunda masih merasa lemes, dan ada slight pusing gitu. Wah... selanjutnya Bunda diskusi sama Abi, dan keputusannya rasanya lebih aman jika Bunda tidak puasa.

Selain itu, dr. obgyn Bunda menyarankan agar Berat badan Bunda dinaikkan sekitar 2 kg sampai nanti melahirkan. Maklum, Bunda baru naik 4 kg.

Mudah-mudahan semua sehat ya... Bunda, baby, dan persalinannya bisa lancar semuanya. Amiin.

Thursday 23 May 2013

Ramadhan Sebentar Lagi

This is the story :)

Sekarang udah masuk pertengahan Rajab, Insya Allah 1.5 bulan lagi akan masuk Ramadhan. Semua muslim bersuka cita, karena rahmat dari Allah yang bertabur, dan doa-doa yang diijabah, serta dosa-dosa yang kita minta untuk diampuni.

Ramadhan tahun ini adalah 1 tahun juga Alm. Althaf hadir dan langsung pergi dari kehidupan kami. Bunda hanya mengecupnya sebentar, karena emosi Bunda yang masih labil waktu itu, nangis sesenggukan. ngomong udah ngaco, dll.

Ya Robb, NabiMu juga ditinggalkan oleh putranya. Beliau berkata mata boleh menangis, tapi bicara harus tetap sesuatu yang diridhoi Allah. Maafkan Bunda ya Robb, bukan ga ikhlas,,, air mata ini sealu jatuh jika mengingat Alm Althaf , karena sifat manusiaku yang dhoif Ya Robb.

Untuk Klaim Nunggu Masa Kepesertaan? Hadeeh...

This is the story :)

Sorry to say sebelumnya, di otak Bunda kalo ada hal-hal yang berhubungan sama instansi pemerintah, itu yang ada adalah 'ribet, susah, dll yang negatif.'

maaf ya... udah rahasia umum pula toh?

Oh ya, kali ini mau ngegosipin jamsostek.

Jadi, kalo kita kerja di perusahaan, ada (kalo ga salah) 2% gaji  kita dipotong untuk jamsostek. Dan itu bisa di-klaim saat kita resign. CUMAAA... kenapa musti dibikin peraturan bisa diklaim minimal masa kepesertaan 5 tahun?  Kalo misalnya model kutu loncat yang 2 or 3 tahun kerja pindah gimana? Lagian kan itu hak karyawan, kenapa juga ditahan-tahan harus nunggu kepesertaan 5 tahun 6 bulan?

Hm... ada yang tau alasannya kenapa?


Wednesday 8 May 2013

Recruitment, Rizki dari Allah

This is the story :)

Walaupun bertebaran tips-tips saat menjalani wawancara / psikotes agar berhasil dan menarik minat si interviewer, namun pada kenyataannya unsur subjectivitas masih memegang peranan.

Alhamdulillah ini terjadi pada Abi. Let's say Abi punya teman, Pak A, yang secara skill lebih mumpuni daripada Abi. Keduanya pun mengirimkan lamaran ke suatu perusahaan, via perantara pak B (yang juga mantan teman sekantor Abi dan Pak A). Eh, malah duluan Pak A deyh daripada Abi.

Dan 'Alaa Kulli Hal, Alhamdulillah Abi pertengahan bulan ini resmi pindah ke perusahaan yang dilamar tersebut.

Alhamdulillah, ini rejeki dari Allah pastinya.Allah memperkenankan doa- doa kami, dan orang tua kami. Amiin.


Tuesday 16 April 2013

Don't Say Too Much Words

This is the story :)

Hm...

Ini emosi Bunda yang cukup terpendam setelah Bunda IUFD alm Althaf. Dan emosi ini terkadang masih membayangi otak Bunda saat ini, saat Bunda hamil 20 weeks.

Kalau ketemu orang yang tau Bunda hamil dan tau Bunda IUFD sebelumnya, pasti orang itu akan bilang 'Yah.. dijaga ya Han, kehamilannya.'. That's a godd advice anyway. Tapi kok kesannya kehamilan Bunda yang lalu Bunda ga jaga kehamilan kah? Duhhh please yach, udah cukup diri ini merasakan feeling guilty atas IUFD nya alm Althaf. dokter obgyn Bunda mengatakan perasaan ini wajar, tapi ga boleh dipelihara.

Terus sebel lagi kalo ada yang nanyain... Kemaren baby nya meninggal kenapa sih? lalu Bunda jelasin karena plasenta ini itu ini itu bla-bla-bla. Eh.. masih ada pertanyaan lanjutan : Emang ga ketahuan, emang ga klihatan pas kontrol, kamu kecapean sih ngantor naik motor boncengan, kamu makannya ga dijaga, bla-bla-bla... HWAAAAA!!!!!! Pengen teriak rasanya!!! Please yach.... coba ngomongnya tuh gini : sabar ya, ujiannya Allah seperti ini, ada hikmahnya. Lebih menyejukkan bukan? Daripada ngorek2 pertanyaan yang ujung-ujungnya seperti hendak menyalahkan pihak tertentu, entah Bunda, Abi, dokter,, ketahuilah.. bahwa itu semua adalah skenario nya Allah. Mau nyalahin Allah atas skenario ini?

Nah, yang selanjutnya nih, ada yang bikin sebel juga. Mungkin niatnya baik menghibur, dengan ngomong gini : 'Sabar yach.... insya Allah ntar dikasih lagi.' or 'Sabar ya... udah punya Azka ini.'. Halloowww... Please deyh, alm Althaf bukan anak yang akan digantiukan oleh anak lain. Alm Althaf adalah adalah seorang anak Bunda, that He is.

So... buat yang kebetulan lagi baca ini, tolong yach... dijaga perasaan temen / saudara yang mengalami IUFD. Ga usah bluffing lebay yang malah menyesakkan hati atau malah jadi mis-interpretation.

ok,,, back to work.
 

Friday 22 February 2013

Coloring

This is the story :)

Alhamdulillah.. Azka mulai 'berani' mewarnai. Bunda bilang berani karena sebelumnya kalau mewarnai dia minta Bunda yang mewarnai kertasnya. Kaya takut salah gitu. Alhamdulillah sekarang dia udah pede dan enjoy untuk pegang crayon, dan mulai mencoret-coret.

Coretannya... ha..ha.. hampir satu halaman penuh 1 warna. Jadi Azka mewarnai objek gambarnya 'bablas', ga cuma yang di dalam garis objeknya. he..he..

Terus, Bunda jadi punya PR untuk print gambar untuk coloringnya Azka.

Insya Allah di bookfair nanti kita akan cari buku coloring Azka dan buku cerita. Azka udah lama ga beli buku. he..he.. 

Thursday 21 February 2013

Influenced by Environment

This is the story :)

Sepekan ini Bunda perhatikan Azka selalu  bilang pengen pake jam tangan - jam tangan. Dia minta dibelikan tiga buah, warna merah, hijau, dan biru. Lalu kalau Bunda pulang kantor terus raopi-rapi (ngelepas jam tangan), jam tangan Bunda akan segera dipakai Azka.

Bunda rada heran juga. Kenapa yach... akhir-akhir ini begitu intens nya memperhatikan jam tangan, bahkan kepengen punya. Trus si mba bilang, di sekolah Azka teman-temannya banyak yang pakai jam tangan, jadinya Azka ikut-ikutan kepengen pake jam tangan.

Subhanallah... betapa lingkungan itu berpengaruh kuat sekali terhadap Azka. Mulanya Bunda berfikir, Duh,,, nih anak bisa jadi konsumtif deyh. Apa yang temannya pake dia mau, dan minta dibelikan. Tapi menurut Abi ga papa, wajar, asalkan ditanamkan pengertian kalau belinya setelah gajian, he..he.. Dan Bunda pikir, mungkin ini bisa jadi sarana untuk belajar angka / jam (menggunakan jam digital).

Oh ya, update terakhir Azka maunya jam t angan warna biru. ok deyh... Insya Allah dibelikan, asal cuma 1 buah saja yach.. he..he.. :)


Tuesday 12 February 2013

'Emang Penyakitan?'

This is the story :)

Jadi, udah beberapa hari ini si mba di rumah batuk. Dia terapilah dengan caranya dia : kerik leher sampe merah-merah, jeruk n ipis + entah ramuan apa dicampur. Nah, karena alasan :
1. Batuk itu menular, Bunda ga pengen Azka kena batuk yang entah itu stadium berapa.
2. Untuk kenyamanan dia bekerja di rumah
 Bunda semalem nyuruh dia ke dokter. Ya.. mungkin salahnya, pas nyuruh ke dokter ga langsung kasih duit berobatnya kali yach. Tapi Bunda & Abi udah sepakat kok akan membiayai si mba berobat ke dokter, karena ini memang kewajiban kami toh, dan hak nya si mba.

Ini dialognya semalem. He..he.. dialog yang bikin Bunda garuk aspal tepok jidat (aihh lebay ding, ga segitunya kok).
Bunda (B) : Mba, ke dokter gih, terserah, ke dokter Rian atau ke klinik.
Mba (M) : Nggak ah, emangnya penyakitan ke dokter?
B : Itu kamu batuk terus.
M : Batuk baru berapa hari

Terus dialognya kepotong karena Azka memamerkan odolnya. Hadeehh.... ini Bunda yang lebay merespon sebuah kasus 'batuk' atau si mba yang kepedean kalo batuknya is nothing???

Kalo batuk dia sendiri yang suffer sih urusan dia, terserah. Tapi kalo Azka kena (Naudzubillah Min Dzaalik), waahh... udah ga bisa ditolerir niyh.

 Ya ALLAH, lindungilah Azka dari virus fisik psikis, dan lain-lain. Amiin.

Monday 11 February 2013

IRT VS PRT

This is the story :)

Seneng banget Bund apunya temen kantor yang easy-going.. dia oang Medan, terbiasa capcus dan cuek. ha..ha..

Yang bikin Bunda suka adalah quotes bikinan dia sendiri.. gini bunyinya :

Bedanya IRT (Ibu Rumah Tangga) dan PRT (pembantu Rumah Tangga) adalah : kalo IRT itu, mengerjakan sesuatu karena dia ingin mengerjakannya, bukan karena sesuatu yang mewajibkan dia. Kalo PRT, dia mengerjakan sesuatu ya karena emang udah jobdescnya dia.

Huwaa.... suka banget!!! Ini semakin melegalkan Bunda kalo wiken adalah me-time nya Bunda. Kalo mo masak nyoba bikin-bikin kue ya bikin, kalo lagi  ga mood ya leyeh-leyeh azha. ha..ha.. Betul begitu bukan? Betul dunks...

Sorry ya, kalo Bunda ga berempati sama si mba di rumah yang (entah emang sibuk ato sok sibuk) uplek2 di rumah.. Bunda sih ga pernah demand dia macem2. Bunda juga ga mau terusik ma quotes-quotes ideal di fb yang  bilang kalo ibu bekerja, mbok ya weekend nya dipake buat masak. huhhh... males aja sih, kalo kudu dipaksa. Mendingan buat baca buku,  ngerjain kesenengan Bunda, whatever it is lah yauw...

Jadi, ini advice juga nih buat para teman Bunda yang IRT. Kalo emang ga mood ngerjain ya ga usah dikerjain. that's simple right? Kalo emang harus dikerjain ya... push / paksa diri. Tapi ga usah ngedumel. gitchu...

ok, back to work.

-edisi bete sama orang yang terlihat 'rajin kerja' tapi dengan expresi manyun ngerjainnya-


Monday 21 January 2013

Ketahanan Rumah Tangga

This is the story :)

Rumah tangga yang tenteram, pastilah harus independen, ga ada intervensi dari manapun dan apapun. Makanya, kalo sudah berumah tangga, walaupun orang tua available untuk kita 'tumpangi' it's best to have your own living place. Entah mau kontrak dulu, cicil rumah, atau pinjem duit ortu buat beli rumah. he..he..

Oh ya, Bunda dan Abi juga sempat 3 tahun numpang di ruamh Uti. Alhamdulillah udah hampir setahun ini kami menempati rumah imut  kami di Jatiasih, Pondok Gede.

Teyus, hal lain yang juga mempengaruhi ketahanan keluarga adalah adanya 'outsider' di dalam rumah. Outsider itu bisa saudara, bahkan orang lain, contohnya : PRT, supir.

hm.. pending dulu yach. ada something to do and bingung mau nerusinnya gimana. he..he.. Tapi issue ini lagi sangat crucial di antara rumah tangga Bunda dan Tante Arie (ciehh... lebayy).

ok,,, coba diterusin.

Dengan adanya outsider, sebuah keluarga memang diringankan oleh  tugas-tugas domestik. beberes, masak, cuci, setrika, nyapu, ngepel, antar jemput anak, dll. Ini terutama sangat berasa kalo si ortu adalah orang yang ngantor, bukan wirausaha. Kalo wirausaha kan waktunya lebih bisa diatur sendiri yach...

Tapi, dengan adanya outsider, ada juga lho ketidaknyamanan yang dirasakan. Kasus ekstrim adalah kalo si outsider adalah badguy. NA'UDZUBILLAAHI MIN DZAALIK. Misal dia berlaku buruk terhadap rumah dan isinya, atau nak-anak kita. Ini kasus ekstrim ya... Mudah-mudahan kami terlindungi dari case ini.

Hal lain adalah privasi. Jujur, dengan rumah seimut ini, ada outsider, sungguh privasi adalah 'barang mewah'.

Terus, belum lagi kalo ada clash antara kita dan si outsider. Outsider ga bisa kita harapkan untuk nurut apa kita 100 % lho, malah mungkin ada tipe outsider yang lagaknya bak tuan rumah itu sendiri. Nah kalo udah gini, kuat-kuatin kesabarannya deh.

Bisa sih, hal kaya gitu diatasi oleh si tuan rumah, asalkan si Tuan dan Nyonya satu visi dalam memandang permasalahan yang terjadi. Tapi kalo ga sevisi / sepaham, bisa jadi si Nyonya bilang outsider salah, sedangkan si Tuan bilang outsider no problemo atau ga salah. Hadehhh yang kaya gini bikin asam lambung naik niyh. wkwkwk....

Bunda nulis ini karena memang didasari oleh kasus yang terjadi. ciehh.... Udah lah, ga mau cerita panjang lebar. Dan puncak kesebelan dari case-case ketidaknyamanan dengan outsider adalah, adimit it or not, kita butuh dia, utnuk jagain anak. Hm.... ini rasanya mindset yang musti diperbaiki deyh. Rasanya di luar negeri Ibu-ibu ga ada yang punya PRT. anaknya pada ada di daycare. Kenapa di sini sangat dependent sekali ya dengan si outsider ituh??? huhhh..... I hate the dependency.

ok, demikian dulu tulisan Bunda. Ini curcol bahasa halus Bunda. Hm... kalo curcol versi aslinya (kalo Bunda pengen nulis) akan Bunda tulis di blog Bunda yang lain yang identitasnya Bunda tersamar. ha..ha...

edisilagibeteabissssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss

Friday 18 January 2013

Semoga Ngebantunya Tulus

This is the story :

Tahun 2007 : Alhamdulillah Bunda udah kerja, belom nikah, ikutan nimbrung posko banjir yang dibentuk oleh suatu partai.
Di sini Bunda baru ngerasain betapa banjir itu adalah ga ngenakin. Gara-garanya, Bunda dan teman-teman coba jalan di gang yang kena banjir. Airnya sih cuma sekitar sedengkul, tapi arusnya deras banget. Hiks... betapa bahayanya kan, kalokedinginan, lagi jalan, lemes, keseret arus.
Ada yang Bunda bikin salut, waktu itu ada sekelompok biker  gitu lah, yang nyumbang ke posko kami. Padahal mereka usia sekolah lho... Subhanallah, anak abg dah punya empati.

Oh ya, mengenai partai yang membuka posko ini, seingat Bunda (dan mudah-mudahan ini benar) niat nya tuh lurus, emang mau bantuin yang kena musibah, bukan mau jualan nama. Buktinya apa : kami di posko ga menyinggung gimana meraih empati, dll. Yang kami omongin update kondisi di wilayah2 RW / RT yang kena banjir, tru strategi masak / dapur umum, distribusi. Dah.. diskusi gitu aja cukup bikin rempong. maklum, di antara kami ga ada yang termasuk staf BNPB. he.he.. Bukti lain, ga ada di antara kami yang 'menyeragamkan' harus pakai dresscode baju atribut partai. Baju senyamannya.

Nah banjir sekarang, Bunda baca di sebuah website, ada istri-istri anggota dewan dari sebuah partai kasih charity / bantuan berupa air mineral, mie instan, selimut, makanan ringan. Trus ada statement yang dikutip di web itu gini :

 "Ini hanya program sosial. Kita lakukan sebagai bakti sosial, tetapi kalau berimbas pada 2014, alhamdulillah,"

Whaaattt?? masih bisa mikir 2014 di tengah kondisi kaya gini?

Trus lihat baju yang dikenakan :
Mereka yakni istri dari politisi Partai xxxxx dan rekan-rekannnya yang tergabung dalam Persatuan Istri Anggota DPR dari Fraksi xxxx. Mereka kompak memakai kaos lengan panjang warna putih bertuliskan Partai xxxxx dan celana panjang jeans.
Oh nooo....  baksos pake dresscode? Duhh, miris baca beritanya. but however, moga2 bantuan yang diberikan berguna lah ya... Amiin,.

ngomong2, Bunda n Abi charity ke korban banjirnya mana nich??? komentar aja bisanya. hweekss..








Thursday 17 January 2013

Catatan Hujan

This is the story :)

Awal tahun, Jakarta hujan deras. Malah ada siklusnya tipa 5 tahunan : 2002, 2007, dan 2012. Tapi, ahun lalu ga sebanjir ini. Tahun ini yang sangat banjir.

Hujan pasti membawa perubahan buat rutinitas kita. Berangkat lebih pagi, bawa baju ganti ke kantor, kostum siap 'tempur' yaitu jaket hujan plus celananya dan sandal kalo naik motor, danyang paling seru adalah berubah rute perjalanan. Mungkin rute yang biasa kita lalui tergenangbanjir yang cukup tinggi sehingga ga bisa dilalui kendaraan apapun

Daaan... hujan melatih kesabaran, alis ga boleh emosi. Kalo kecipratan di jalanan oleh ban kendaraan lain, ya.. what can we do? emang kondisinya banyak air tergenang sehingga mengakibatkan air 'nyiprat' kemana-mana.

Ah.. itu ga seberapa. Alhamdulillah hujan dan banjir gini Bunda dan Abi masih bisa ngantor, rumah ga banjir, kami Alhamdulillah sehat. Yang bikin miris adalah kalo lihat pengungsi banjir di emperan toko, dan yang lebih kasian kalo ada ibu dan bayi / balita. hiks... kebayang deh.. susahnya air bersih untuk cuci-cuci popok, menyusunya, belum lagi hawa dingin dan lembab. Bunda selalu nangis kalo lihat para baby itu di pengungsian. Yang dewasa aja ga nyaman, apalagi yang baby.

However, bukan hujan yang kita salahkan menjadi penyebab banjir. Ya.. alik lagi ke kita-kita, siapa suruh daerah resapan jadi gedung bertingkat yang ga patuh amdal? Trus sampah... (ini nih, kita andil banget di sini).. Truly, Bunda dan Abi belum berada di level yang memilikikesadaran untuk mereduksi sampah di rumah. maksudnya, kami baru di level 'ga buang sampah sembarangan' anytime anywhere anyhow. Hm.. sampah di rumah kamijuga belum di-manage dengan baik, maksudnya dipisahkan mana sampah organik, non organik, mana yangbisa didaur ulang, mana sampah basah, dll.

Kalo ga mulai sekarang me-manage, kapan mulainya? Jakarta udah banjir niyh... :(

 

Wednesday 16 January 2013

Gosok Gigi

This is the story :)

Speak in frank, kami belum pernah memberikan sesi khusus untuk menggosok gigi sebelum tidur. He..he.. dasar ortu malas. Tapi ALhamdulillah, Azka ternyata mencontoh kebiasaan kami. Kalau mau  tidur, kami membiasakan dia ppis dulu. Sambil Azka pipis, Bunda sambil gosok gigi. Melihat Bunda gosok gigi, dia interest, dan minta gosok gigi pula, Alhamdulillah cukup konsisten. Dan setelah gosok gigi Azka memamerkan nafas segarnya ke Bunda dan Abi. ha..ha.. Harum odol strawberi.

CUMAAAA... Abis gosok gigi, kemudian tidurnya agak lama (mungkin sekitar 30 menit atay 1 jam kemudian), dia minta minum susu botol lagi. Jiahhh... kena manis lagi deyh. he.he.. Akhirnya untuk (semoga) mereduksi gula yang nempel di gigi, setelah minum susu, kami minta Azka minum air putih walau beberapa teguk.

So far sih, gigi Azka itu : grepes pada gigi seri atas. Yang lain Alhamdulillah bagus. Grepesnya bikin kangen ha..ha...

Thursday 3 January 2013

Quotes yang Bikin Air Mata Bunda Netes

This is the story :)

Pagi ini, sambil sarapan, Bunda lihat facebook. Ada teman yang posting status gini :
Ketika Allah mengambil sesuatu dr genggamanmu, Dia tdk bermaksud menghukum kamu. Dia hanya membuka tanganmu untuk menerima sesuatu yang lebih baik lagi 
Hiks.... Bunda langsung netes air matanya. Apalagi kalo ga keingetan Alm. Althaf. Selama ini Bunda mungkin berprasangka sama Allah, Bunda berfikir ini adalah teguran Allah karena selama hamil Alm Althaf Bunda sering ngeluh dan ngonel, ya pegel lah, ya mual, dll. Akhirnya Bunda berdoa terus sama Allah, minta ampun untuk kesalahan Bunda (dan Abi juga) apabila kami khilaf menjaga kehamilan Alm Althaf.

Melalui qotes tadi, Bunda seakan disadarkan, betapa Allah itu Maha Rahman dan Rahim... Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik, apapun bentuknya.

Ya Rahmaan... Fabi'ayyi 'Alaa Irobbikumaa Tukadzdzibaaan.

Wednesday 2 January 2013

Love Azka Just The Way He Is

This is the story :)

Bunda cerita dulu yach...

Waktu itu, di acara outbond di sebuah sekolah alam, ada orang tua murid yang membawa anaknya yang -maaf- berkebutuhan khusus. Anak itu mungkinusianya sudah 4 atau 5 tahun. Tapi cara bicaranya masih bubling aaaa .. eee.... tepuk tangan, ga menghiraukan orang di sekitarnya. Anak itu berdiri dekat saung tempat duduk-duduk. Azka lagi main di kolam ikan, Bunda lagi beberes tas. Dan tersentuhnya Bunda, Ibu si anak sabaaarrr banget. Let's say nama anaknya Afif. Si Ibu dari jarak sekitar 1 m berkata dengan lembut ... Afif, Umi jemput adik dulu ya (note : adiknya satu sekolah dengan Azka, mungkinlagi berada di area permainan lain).  Afif tunggu sini ya sayang.

Subhanallah.... Ibu itu tetap tulus dan sabar bicara dengan anaknya walaupun anaknya benar-benar sudah terlihat berkebutuhan khuusus. beda 180 derajat sama Bunda. Alhamdulillah Azka normal. Semua perkembangannya baik. memang ada karakter yang dia belum matang, seperti masih picky eater, masih tidak nyaman berada di lingkungan orang banyak, dan pemalu. Kalo pemalu atau ga nyaman di tempat orang banyak sih Bunda masih bisa mengerti dan bisa sabar. Tapi Karakter picky eater ini yang membuat Bunda suka ga sabaran. Apalagi kalo mogok makan... aduh, Bunda malah suka marahin Azka. hiks.... Kadang Bunda suka ngeluh sendiri, Azka kok makannya gini banget sih, jadi bikin kami pusing / repot jika sedang travelling, karena dimanapun dan kapanpun musti menyediakan menu yang Azka suka : sayur sop. Astaghfirullah Al Azhiim.

Kalo Abi cenderung santai memandang hal ini. Kalo bunda, rasanya pengen deh ke psikolog anak, untuk membereskan masalah picky eaternya dia. Ya ALLAH... Kami mohon petunjukMu Ya Robb.

Powered By Blogger