Thursday 26 May 2016

Bilang Makasih Dong

This is the story :)

Anak gadis kami, Alisha, sekarang usianya sudah 2 tahun 9 bulan. Bicaranya pintar. Senangnya bermain ngumpet selimut dan mengagetkan Abi. Kalau main sepeda juga senangnya ngebut. Tapi sudah sebulanan lebih tidak main sepeda karena rodanya patah (lagi).

Nah, Alisha juga sudah bisa komplain, komentar, mengenai hal-hal yang dia saksikan. Pada suatu hari khadimat kami bercerita, Alisha 'ngomel' karena temannya Mba Nindi tidak bilang terima kasih setelah dikasih camilan keripik. Jadi, siang itu Mba Nindi (kami memanggilnya Mba Nindi, mengikuti panggilan di keluarganya) sedang main di rumah. Lalu, Alisha berbagi keripik ke Mba Nindi. Setelah mendapat keripik, Mba Nindinya langsung pulang. Setelah Mba Nindi pulang, Alisha meneruskan bermain scooter sendiri. Sambil bermain scooter, dia bicara gini :

Biang maacih dong. Dah acih uweh ko ga biang maacih. eh aayah uwang.
Bilang terima kasih dong. Sudah dikasihkue kok ga bilang terima kasih. Eh malah pulang. 

Wadouuuww.... lucunya Alisha. Ha..ha.. Lalu dijelaskan mungkin Mba Nindi sudah ngantuk, jadi cepat-cepat pulang.  Semoga kebiasaan berterima kasih ini terus tertanam di hati Alisha. Aamiin.

Critical Moment : Shalat Isya

This is the story :)

Tadi malam, sekitar jam sembilan, menjelang tidur Azka pun bersiap tidur. Karena Bunda dan Abi pulang malam, Alhamdulillah Bunda ingat mengenai shalat Isya nya Azka. Bunda tanya ke Azka, apakah dia udah shalat Isya, Azka tidak menjawab dengan kata-kata, dia berpura-pura tidur sambil senyum-senyum. Hm.... kayanya emang belum shalat Isya nih.

Dan di saat itu juga, terpetik di hati Bunda untuk bilang ke Azka : Oh udah ngantuk ya, ya udah, bobo deh. Astaghfirullah. Tapi Alhamdulillah Bunda segera tepis bisikan itu. Bunda langsung berfikir, Bunda malam ini harus kerja keras untuk menyuruh Azka shalat Isya, karena moment itu akan tertanam diingatan Azka, sengantuk apapun, selelah apapun, tetap harus menjalankan shalat. Jika Bunda membiarkan Azka tetap melanjutkan tidurnya padahal belum shalat Isya, wah, khawatirnya saat dewasa tertanam di pikirannya bahwa tidak apa jika tidak shalat Isya jika mengantuk. Naudzubillah Min Dzaalik.

Kemudian Bunda coba bangunkan Azka dengan cara klitik-klitik punggungnya. Lalu tak lama Abi masuk kamar. Disangkanya Bunda dan Azka masih bercanda. Abi sudah mengeluarkan ekspresi ssst... ssst... saja. Lalu Bunda bilang Azka belum shalat Isya. Abi pun akhirnya bantu Bunda membangunkan badan Azka yang sudah sebahu Bunda tingginya, sambil bercanda-canda juga sih si Azka. (Hm... kalau bercanda langsung cling matanya).

Alhamdulillah malam itu Azka tetap melaksanakan shalat Isya sebelum tidur.

Oh ya, kalau jam pulang kantor Bunda normal, biasanya Azka shalat Isya sama Abi. Nunda kadang ikutan, kadang masih menyusui dede Alisha (yang belum disapih itu. he..he..). Nah, kalau pulang agak malam, di perjalanan, Bunda dan Abi biasanya mampir dulu ke masjid atau mushola yang kami lewati apabila sudah masuk waktu Isya.

Menjadi Vegetarian

This is the story :)

Melanjutkan pola makan food combining yang pernah Bunda tulis, kali ini Bunda ingin bahas perlukah kita menjadi vegetarian. Tentunya dalam perspektif Bunda. Cieee.... Membahas ini tentunya sejauh informasi dan pengetahuan yang Bunda miliki.

Jadi, dalam food combining, tujuan paling dasar adalah membuat keadaan tubuh homeostatis. Yaitu menjaga agar pH darah dalam keadaan netral. Jikalau pH darah dalam keadaan netral, maka daya tahan tubuh terhadap virus/bakteri akan lebih kuat dan fungsi organ-organ tubuh akan berjalan baik. Keadaan homeostatis ini bisa dicapai apabila kita banyak mengkonsumsi makanan yang bersifat basa. Dan, makanan pembentuk basa itu tentulah dari buah dan sayur mentah. Jadi, memang pelaku food combining most likely mengarah ke vegetarian. Malah, ahli nutrisi Pak Wied Harry mengatakan jikalau pelaku food combining adalah pelaku setengah vegetarian, ha;l  ini karena menu sarapan berupa eksklusif buah di pagi hari.

Pelaku food combining sejatinya tidak dilarang mengkonsumsi protein hewani, namun karena protein hewani adalah pembentuk asam, maka konsumsi protein hewani memang dikurangi. Mungkin dalam satu pekan hanya saat weekend mengkonsumsi hewani. Atau dalam sebulan, hanya sekali mengkonsumsi hewani, atau bahkan dalam setahun hanya sekali mengkonsumsi hewani. Itu dikembalikan ke probadi masing-masing.

Dengan pola makan seperti ini, apakah memang perlu menjadi seorang vegetarian? (vegetarian yang Bunda maksud di sini adalah yang tidak makan protein hewani dan turunannya sama sekali. Sebenarnya Ada beberapa jenis vegetarian). Menurut pemikiran Bunda, (boleh setuju boleh tidak ya, he..he.. ) tidak apa kita tetap mengkonsumsi protein hewani, namun porsi buah dan sayur harus jauh lebih banyak daripada protein hewani.
Alasannya adalah :
1. Allah telah menghalalkan hewan-hewan yang halal seperti sapi, ikan, kambing, unta, ayam, untuk kita konsumsi. Dan sepertinya berlebihan jikalau kita membatasi diri dari apa yang dihalalkan Allah.
2. Susunan gigi geligi kita hanya memiliki empat buah gigi taring, maka itu menunjukkan bahwa kita memiliki alat untuk mengkonsumsi protein hewani. Tentunya tidak seperti karnivora dengan gigi taring berderet, mereka makan hewani setiap saat.

Jadi, kita ambil tengahnya saja. Kita combine all food, kita food combining. Kita makan pati, sayur, buah, protein hewani, sesuai aturan dan jumlah yang dibutuhkan tubuh kita.

Allahu A'lam BishShowab.

Monday 23 May 2016

Latihan Gabungan Wushu

This is the story :)

Alhamdulillah, hari Ahad kemaren Azka mengikuti latihan gabungan wushu bersama-sama dengan Asosiasi Kungfu Indonesia. Latihan gabungan ini diadakan di Taman Bunga WIladatika cibubur. Posisinya di lapangan dekat kolam renang,  Azka bergabung di klub Kuda Perang, yang latihan regulernya tiap Jumat sore di SDIT Darul Maza Bekasi.

Azka excited sekali, hingga ia minta berangkat pagi, sekitar jam 6.30. Padahal, acara kemungkinan baru mulai jam 09.00. Azka tidak mau telat.

Latihan pun dimulai sekitra jam 10.00. Pesertanya dari berbagai klub dan dari berbagai usia. Yang paling kecil mungkin kelas 1 SD, dan paling besar nampaknya kakak-kakak usia SMU. Setelah sedikit prosesi pembukaan acara, kemudian pemanasan, yaitu berlari mengelilingi kolam renang. Nampaknya jaraknya cukup jauh. Semua peserta, termasuk yang besar terengah-engah. Lalu latihan dilanjutkan dengan latihan bersama-sama, dengan beberapa pelatih di depan mengajarkan gerakan-gerakan wushu. Selanjutnya masing-masing klub berpecah, dan dilatih oleh pelatih dari klub lain.



Ini foto saat latihan dengan metode exchange instructor. 
Artinya, tiap klub dilatih oleh pelatih klub lain. 
Azka yang di belakang, kedua dari kiri.




Latihan gabungan selesai sekitar jam 12.00. 
Setelah latihan, semua peserta, pelatih berfoto bersama. Azka duduk, nomor lima dari kiri.



 Azka bersama dengan klub yang dilatih oleh Sifu Ardi. Azka duduk nomor tiga dari kanan.


In sya Allah event selanjutnya adalah perlombaan. Rencananya akan diadakan di bulan Agustus. Senang sekali mendapati Azka semangat berlatih dan mengikuti berbagai kegiatan wushu.


Friday 20 May 2016

Switch Pola Makan

This is the story :)

Alhamdulillah sudah sepekan ini Bunda menerapkan pola makan food combining. Tujuannya bukan untuk keren-kerenan, bukan untuk langsing. Tujuannya, Bunda tau kalau bunda punya masalah asam lambung, dan itu harus dibenahi dengan pola makan yang tepat.

Pola makan food combining yang Bunda jalanin memang cenderung ke raw vegan. Artinya mengurangi konsumsi hewani. Bunda mungkin mengkonsumsi hewani hanya saat weekend. Dan yang Bunda konsumsi juga seputaran ikan dan unggas. Bunda tidak terlalu suka daging. He..he.. konon kata instruktur yoga, semakin kita tua, kita semakin suka sayur, bukan daging. Ha..ha.. ini mungkin karena semakin tua metabolisme kita juga ga seyahud masih muda. Apalagi kalau dulunya kita tidak punya riwayat pola hidup sehat, seperti rajin olah raga, makanan bergizi, anti stres, dll.

Pola makan food combining dengan memperbanyak makan sayur mentah ternyata menyenangkan. Ga repot masak. he..he.. Dan senangnya lagi, Bunda bisa berprasangka baik pada tubuh. Saat tubuh diberikan masukan sayur buah, Bunda berfikir Alhamdulillah, tubuhku mendapat asupan yang baik. beda halnya jikalau Bunda makan donat atau apalah. pasti cemasnya muncul. Kepikiran donat gulanya tinggi, Fried chicken lemak trasn nya tinggi, dan lain-lain. Yang ada malah stress, makanan tidak diserap sempurna.

Efek yang terasa. Memperbaiki pola makan bukan sulap yang sim salabim semua keluhan hilang. Setelah sepekan menerapkan food combining, tidak serta merta sensasi asam lambung berlebih dan reflux acid Bunda hilang. Apalagi kalau kondisi lapar, waduh,,, masih belum bisa nyaman. Tapi Alhamdulillah beberapa hal sudah bisa Bunda rasakan. Bunda mudah k*nt*t (maaf.. bahasanya begini), Perut terasa lebih kempes, kembungnya berkurang, dan bisa bersin.

Food combining bukanlah food terapi. Dia perubagahn pol amakan, lifestyle. Dan jikalau ingin mendapat hasil maksimal, tentu tidak dilaksanakan dalam wkatu satu atau dua pekan. Namun harus berkelanjutan. Satu pekan ini juga belum mudah bagi Bunda. Masih pengen ie ayam, masih ngiler lihat pempek. Tapi kita bisa coba kuatkan niat untuk menerapkan food combining dengan benar. Toh nanti kita juga akan mempertanggungjawabkan tubuh kita di hadapan Allah SWT, bagaimana kita memelihara pemberianNya.

Lalu bagaimana dengan anak-anak. Well, ini masih jadi PR untuk Bunda, Bagaimana mensiasati ada asupan sayur masuk ke tubuh mereka. Ada sih yang masuk, sayur dan buah, tapi jumlahnya sedikit. Semoga dengan mencontohkan pola makan memperbanyak sayur dan buah, Azka dan Alisha menjadi terbiasa dan mau mencoba.

Allahu A'lam BishShowab.

Thursday 12 May 2016

Long Weekend Di Bandung (Day 1)

This is the story :)

Alhamdulillah long weekend Mei ini kami berkesempatan ke Bandung. Kami bernagkat hari Jumat, 6 Mei 2016 jam 7.30 dari jati Asih. Sengaja berangkat pagi agar terhindar dari macet, dan bisa mengejar waktu untuk shalat Jumat.

Alhamdulillah kami sampai di rumah Uti sekitar jam 10.00. Kami beristirahat dulu di rumah. Siangnya, Azka, Abi, Akung shalat Jumat di masjid dekat rumah. Setelah dzuhur sekitar jam 2 siang, ternyata diguyur hujan deras. Wah... adem-adem, paling enak untuk bobo siang. He..he.. Masuk waktu Ashar, kami bangun. Rencananya adalah berjalan-jalan ke Masjid Raya Bandung, mencoba menikmati rumput palsu di pelataran masjid tersebut, dan sekalian shalat Maghrib. Tapi, karena hujan berangkatnya agak entar-entaran.

Ternyata menuju Masjid Raya bandung cukup macet. Di Jl. Asia Afrika nampaknya telah usai suatu event. Ramai orang pulang dari sana. kami ga kebagian shalat maghrib berjamaah. Kami pun shalat maghrib dan main-main di rumput palsu sambil menunggu waktu Isya.

Ini foto-fotonya. Hm... agak buram sih. Tapi lumayan lah buat dokumentasi.






Azka dan Alisha senang. DI sana banyak penjual baling-baling yang ada lampunya. Hi..hi.. seru juga. Bunda aja seneng mainnya.

Ini penampakan mainan baling-balingnya


Saat Isya, semua shalat, kecuali Bunda dan Mba Upi yang sedang berhalangan. Nah, ada yang mengusik Bunda di sini. Dan ternyata Abi pun berfikiran sama. Saat adzan Isya, kok para Bapak-bapak tetap duduk-duduk di halaman masjid. Kalau dibilang bukan Muslim, rasanya tidak. Karena keluarga mereka (ibu-ibu yang menyertai mereka) berjilbab. Kalau perempuan ok lah ya, siapa tau halangan. Hiks... agak miris juga. Fungsi utama masjid sebagai tempat ibadah sepertinya dinomorduakan. Nomor satunya adalah tempat bersantai piknik dengan keluarga.

Selepas isya, kamipun pulang. Kami lanjutkan dengan makan malam. Makan malam kali ini Bunda tidak mencatat nama jalannya. Yang Bunda ingat, menunya adalah pecel ayam dan mie rebus. Azka dan Mba Upi pesan Mie rebus, sementara Bunda, Abi, Akung, Uti, mam pecel ayam. Dede Allisha bobo. Tapi kemudian dia makan ayam goreng juga. Sampe rumah Uti, kami pun bobo. Supaya besok bangun pagi, karena kami berencana untuk pergi ke daerah Lembang.
Powered By Blogger