Tuesday 18 October 2011

Cake Bayam

This is the story :)

Sabtu lalu Bunda buat cake bayam. Resepnya dari sebuah tabloid wanita. Bikin cake ini memang dalam rangka dibawa untuk acara pengajian Bunda dan teman-teman. Ini resepnya :

1. Bayam 200 gram
2. Susu 75 ml
3. Telur 4 butir
4. Gula pasir 225 gram
5. Terigu 250 gram
6. Margarine 250 gram
7. Baking powder 1/2 sdt

Cara pembuatan :

  • Kukus bayam. lembutkan.
  • Campurkan gula pasir dan margarin, kocok sampai lembut
  • Masukkan telur ke dalam kocokan gula pasir - margarin, kocok
  • Masukkan terigu dan 1/2 sdt baking powder ke adonan nomor 3, sambil di ayak, aduk rata.
  • Masukkan bayam yang sudah dihaluskan beserta susu cair. Aduk rata
  • Panggang di oven suhu 180 dercel selama 35 menit. 
 Setelah discuss dengan teman Bunda yang punya bisnis kue, namanya Mba Ambar, ada beberapa tips dari dia :
1. Gula yang digunakan adalah gula pasir yang putih, contoh, merk gulaku yang di bungkusnya ada warna hijau.
2. Untuk tau margarine + gula itu sudah halu atau belum, cara ngetesnya adalah dipegang, kalau masih berasa kristal gula, berarti belum halus.
3. Kocoknya pake mixer di level 3.

Monday 17 October 2011

Kumpul Sama Sodara

This is the story :)

Tanggal 9 Oktober 2011 lalu Tante Ita (sepupunya Abi) lamaran. Jadilah kami sekeluarga besar Eyang ke rumah Mbah Darman (orang tua Tante Ita) untuk menyaksikan prosesi itu. ALHAMDULILLAH.. senangnya kalau bisa silaturahim kaya gini. Dan habit ini adalah sesuatu yang musti dirutinkan, karena hubungan keluarga seharusnya akan terus berlanjuta sampai keturunan ke-sekian.

Seperti keluarga Akung, ALHAMDULILLAH sampai generasi Bunda, kita masih saling mengenal, padahal runutan hubungan di atasnya adalah sodara sepupuan Alm. Eyang kung nya Bunda. Hah.. ribet ya ngejelasinnya. he.he..

Nah, saat ini rasanya tugas Bunda dan Abi untuk me-maintain hubungan kekeluargaan ini.Mulai dari mana ya? he..he.. mungkin dari fesbuk. Jadi kalo silaturahim ke sodara, yang diupdate selain nanya kabar dan bagaimana-bagaimananya, tanya juga update nama facebooknya. ha..ha..

Eh ya, ini ada foto-foto Azka waktu kumpul di rumah Tante Ita. Berengan Tante Lauren, dan Mas Irwaan.






Friday 14 October 2011

Foto Azka n Irwan

This is the story :)

Di blog ini artisnya kan Azka.. Tapi foto Azka kalah banyak dibanding  tulisan. he..he.. ini sih karena Bunda nya ga punya potensi narsis yang anytime anywhere merasa harus kudu wajib upload foto.

ini ada Azka lagi nunggu Abi yang mau berangkat arisan.




Kalo ini Azka dan kakak sepupunya, Irwan.


ALHAMDULILLAH .. Bunda bersyukur banget, anak Bunda cakep (ahh Ibu mana sih yangga bilang anaknya tercakep sedunia?) he..he..Moga cakep fisiknya juga dilengkapi dengan cakep kesholehannya. Amien.

Thursday 13 October 2011

Be Wise on Expressing Your Writting

This is the story :)

Pagi tadi emosi Bunda sempat terpancing dengan sebuah kalimat yang bunyinya :

1. Kerja : makin tingi jenjang karier, makin sikut-sikutan.
2. Bisnis = makin tinggi evel bisnis kita, semakin banyak org yang kita bantu untuk ikutan sukses.

Kalimat 2 = Overall agree, idealnya begitu.
Tapi ternyata ... ada juga kok pengusaha / perusahaan sukses yang memberikan gaji ke buruhnya hanya sebesar UMR, tanpa tunjangan kesehatan, tanpa jamsostek, tanpa status yang jelas kecuali kontrak tak berakhir. Contoh konkretnya, adik ipar Bunda yang bekerja di sebuah perusahaan perakitan sparepart vehicle. Dia bekerja dengan gaji UMR, tanpa jamsostek, tanpa kepastian status.

Kalimat 1 =
Bunda bisa terima statement itu apabila yang menulis adalah seseorang yang pernah berada di posisi up management level, dengan intrik2 sikut-sikutannya, dan beberapa kali di industri yang berbeda. Itu make sense. Atau ada hasil survey yang dilakukan AC Nielsen, atau Boston Consulting Group tentang itu.

Tapi kalau yang menulis tidak pernah berada di posisi itu, dan hanya dari 'katanya-katanya' atau cerita satu dua tiga orang, wahh... sangat tidak tepat menuliskan kalimat itu Karena :
1. Kalo Bunda mau lebay, Bunda bisa menyebut itu black campaign terhadap kalangan profesional, seolah mau memen-stig ma negatif kan kalau professional yang ada di up management level ga lepas dari sikut menyikut, entah disikut, atau menyikut. Heyy that's not how professional achieved! Kami atau siapapun bisa mencapai level up management karena (pastinya!) karunia ALLAH, melalui performa kerja yang diupayakan selalu good / excellent, belajar dari kesalahan, dll.
2. Secara implisit, kalimat pertama dibandingkan kalimat kedua mengesankan bahwa profesional di up management tidak bisa bantu orang banyak. ok, mungkin orang ngantor ga bisa bantu orang lain konkret dengan merekrut seseorang bekerja lalu punya gaji melalui dia. Tapi... up management level, jikalau dia mengimplementasikan zuhud (menahan dunia) dia bisa juga tho menjadi filantrop, dia bisa toh bikin panti asuhan atau ngasih modal ke saudaranya yang mau jualan, atau bikin masjid. 

The point is... kalau kita tidak menjalani sesuatu atau membenci sesuatu, ya ga usah ngejelekin yang ga kita suka. Apalagi di forum yang bisa dibaca oleh seluruh dunia, dengan akses tak bertepi. It's a bad manner, it has no ethics.

So... please not to judge something or give a bad opinion about something, unless U've been there and/or done that in many ways; and/or U can figure the accurate and reliable numbers survey about it.

Dan.. ga semua yang kita cap buruk adalah buruk 100 %, atau yangkita dewakan baik adalah baik 100 % tanpa cacat. Kesempurnaan adalah milik ALLAH SWT.

Please... be careful kalau menulis sesuatu ya...
(ini juga auto correction n suggestion buat Bunda yang ga boleh emosi kalo mau comment terhadap sesuatu).

Baiklah, mungkin itu sedikit renungan sore ini. Moga kita semua bisa jauuuuhhhh lebih wise mengontrol emosi, mengekspresikan diri, dan menjaga perasaan orang lain.

MK C3 - C4.

Wednesday 12 October 2011

Azka 3-Year

This is the story :)

InsyaALLAH tanggal 30 Oktober 2011 nanti usia Azka pas 3 tahun. Bunda masih ingat bagaimana hari itu Bunda melahirkan, amazing melihat adorable baby, kemudian ALHAMDULILLAH Bunda bisa menyusui eksklusif 6 bulan, dan berlanjut memberikan ASI ampai Azka 16 bulan.

Bunda tidak melihat menit ke menit perkembangan Azka, Ingat sekali waktu tengkurap, Uti yang SMS Bunda. Bunda ga mencatat kapan first word nya, kapan dia mulai berdiri, kapan dia ditatih,suapan pertamanya, de el el. Hm.. moga2 Azka mahfum dengan kondisi ini ya. He..he.. Sementara ada ibu-ibu lain yang mencatat semua hal pertama dari anaknya, Bunda mis atau tidak telaten untuk mencatatnya. But overall, Bunda bersyukur Azka tumbuh dan berkembang secara sempurna. Oh ya, seperti kita, Azka juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan rasanya tidak bijak untuk membandin-bandingkan Azka dengan anak lain. Kita pun ga mau dibanding--bandingkan tho, walau dengan saudara kandung kita sendiri.

Di sini, Bunda ingin sekali menuliskan kebisaan Azka yang terbaru : sudah hafal doa mau makan dan surat al Fatihah. Subhanallah.. atas kemampuan yang ALLAH berikan pada Azka. Karena sesungguhnya kami belum pernah melihat Azka benar-benar menyimak hafalan yang kami / Uti / Tante ARie / Rusyda ajarkan. Dia ngedengerin sambil lalu saja. Tapi, kemudian dia bisa hafal. Hm... mumpung daya hafalnya cepat, Bunda jejelin aja ya surat-surat lain. Biar nanti kalau besar hafalan suratnya sangat banyak. he..he.. (eits.. jadi malu, hafalan Bunda dan Abinya aja ga komplet, bahkan untuk 1 juz, juz ke-30).

ALHAMDULILLAH gaya makan Azka membaik, walaupun masih tergolong picky eater untuk main course. Untuk camilan, perbendaharaannya sudah mulai banyak. Semoga semakin dia besar, variasi makanannya semakin banyak, dan makin doyan sayur. Saat ini sayur yangbisa ditelan oleh Azka baru kentang. ha..ha..

Untuk emosi, it same still, Azka manja kalau Bundanya di rumah. Terus, ada kecenderungan dia ga bisa dilarang. Kalau dilarang dengan suara yang agak keras, dia akan nangis. Untuk masalah emosi ini, menjadi PR Bunda juga, bagaimana Bunda harus tenang menghadapi Azka.

Untuk emosi, Bunda bisa bilang kalau empati Azka cukup ada. ok, next time insyaALLAH diterusin deyh tulisan ini.


Thursday 6 October 2011

Nge-Date Dengan Abi

This is the story :)

Seneng banget jam istirahat tadi bisa nge-date bareng Abi. he..he.. Setelah sekian lama load kerja Abi sangat tinggi, bahkan untuk makan siang pun terburu-buru.

ok, Nge-date Bunda - Abi dimulai di meeting point : Bank Muamalat The East. Kami ingin minta penjelasan mengenai tabungan haji. Oh ya, sekalian info, ini dia summarynya :

1. Tabungan haji muamalat (produk Arafah) akadnya adalah 'oenitipan' atau wadiah. Jadi ga kena pajak, ga ada bagi hasil juga. Kalopun ada bonus, itu kebijakan perusahaannya.
2. Tabungan haji muamalat berbeda dengan pembiayaan yang lain, yaitu ga ada jaminan. Berbeda dengan produk simpanan lainnya karena dana tidak bisa ditarik. Kalau ditarik, maka itu berarti account ditutup.
he..he.. ya iyalah.. kalo ditarik, gimana duitnya ngumpul. he..he..
3. Satu account untuk 1 orang. Jadi kalau suami istri, maka 1 account istri dan 1 account suami. Karena, porsi atau jatah kursi yang didaftarkan ke depag adalah untuk perorangan, juga untuk asuransi jiwa.
4. Bank akan mendaftarkan ke Depag agar nasabah mendapatkan porsi, jika simpanan nasabah sudah menyentuh sekitar 25 jt. Waiting list dari pendaftaran porsi tsb sampai hari-H berangkat haji untuk tahun ini adalah 6 tahun.
5. Muamalat membantu skema perencanaan nasabah agar mencapai simpanan sekitar 25 jt itu. Plan-nya dari setahun sampai 10 tahun. Kalau mau setahun kemudian didaftarkan porsinya, maka per bulan mulai saving sekitar Rp. 2.890.830, Kalau sepuluh tahun maka per bulan mulai saving Rp. 289.580.
6. Setoran pertama Rp. 250.000. Setoran selanjutnya Rp. 50.000
7. Persyaratan fotokopi identitas saja.

Bismillah, kami ingin menunaikan kewajiban ini. Untuk hitung-hitungan nominal, kami percayakan pada matematikanya ALLAH semata. Karena kalau pakai rumus-rumus excel, takutnya malah mundur teratur. Maksudnya, pokoknya kami memotivasi menjemput rizki dan ikhtiar agar mampu menunauikan kewajiban kami. Amien.

Ok, demikian infonya. Mudah2an bermanfaat.

Lanjoot cerita...

Abis dari muamalat, kami memutuskan makan siang bareng. Pilihannya adalah... nasi padang. he..he.. Bunda pake ayam bakar, Abi pake ayam goreng.

Eh... sssttt sambil menuju tempat nasi padang enak itu, Bunda sama Abi ga lepas gandengan tangan lho. He..he.. Salah satu tujuannya biar mesra, sambil ketawa-ketiwi, tapi tujuan lainnya adalah.. biar Bunda tetap sejajar jalannya sama Abi. Soalnya kalo ga dipegangin, Abi bakalan ngacir jalannya. ha...ha.. Langkah Abi kan panjang dan cepat-cepat. Sementara langkah Bunda pendek-pendek dan sedang (maklum, wanita :) ).

Selama makan, Bunda dan Abi ga banyak ngobrol. Kalo Bunda ga banyak ngobrol sih karena 'mengejar' tempo makannya ABi, biar nanti abisnya bareng. Kalo pake ngobrol, pasti lama. Kalo Abi ga ngobrol karena Abi tipe orang yang mengerjakan sesuatu harus fokus, ga bisa nyambil Beda dengan Bunda. Kalau di rumah, Bunda bisa makan dengan main hp, baca buku, atau ngobrol.

Selesai makan siang, Bunda sama Abi beli buah. Penjual buahnya udah kakek-kakek tua. Hm... Selain karena style Abi yang kalau setelah main course harus ada dessert, Bunda berkeyakinan kalau Abi beli buah for the sake untuk sedikiiiitttt nolong penjual tua itu. Note : Abi itu tipe yang suanggaaaattt welas asih. Semoga menurun ke Azka, dan Bunda (hwekss... Bunda ga welas asih yah? ha..ha..).

Setelah itu... Bunda dan Abi melepaskan gandengan di belokan menara danamon. Abi langsung masuk kantor, Bunda naik bus shuttle balik ke kantor.

Hm... pengen lagi ah cari kesempatan nge-date sama Abi. Kalau load kerja ga tinggi, insyaALLAH bisa nge-date lagi. Asalkan perhitungkan watu istirahat ya.. Jangan sampai bos manyun karena kita telat masuk. he..he.. (note : Kalau bos Bunda ALHAMDULILLAH asik, fine-fine aja untuk urusan masuk setelahistirahat. Kalo bos Abi rada streng gitu deyh. he..he.. Maaf ya Pak DWP, di'colek' sama Bunda.)

ok, back to numbers again.

A9 Unit C3-C4

Wednesday 5 October 2011

Lembur

This is the story :)

Hari ini Bunda sama Abi lembur. Tadinya hanya Abi yang lembur. Tapi karena Bunda baru selesai meeting jam 4.30an, belom lagi ada 'tugas' setelah meeting tadi, maka Bunda juga memutuskan overtime.

Sebenernya sih udah diminishing returns, alias udah jenuh. Tapi ga papa lah. Pelan-pelan diselesaikan kerjaannya.

Hm.. semoga Azka di rumah enjoy. Bunda tau sih, dia bakalan sedih Bunda sama Abinya pulang malem. Yah.. moga2 he's getting used to with this. Amien.

hayo semangattt!

btw, Bunda jadi lucu sendiri.. kalo lembur gini, shalat yang ga dikejain di kantor jadinya cuma subuh. he..he.. dzuhur, ashar, maghrib, isya (kalo masih rame) dikerjain di kantor. 

Tuesday 4 October 2011

Kapan Pensiun

This is the story :)

Seorang teman kerja Bunda terserang sedikit 'kepanikan' saat suaminya berucap : Aku kerja sebelas tahun lagi lho. Usia suaminya sekarang sekitar 45 tahun. Jadi sebelas tahun lagi ia akanmemasuki usia pensiun.

Teman kerja Bunda ini terseran 'mini panic' itu karena sekarang ia sedangmengandung anak ke-empatnya. Langsung saja ia berhitung : sebelas tahun dari sekarang, anaknya baru akan masuk SMP. Tapi kepanikan sesaat itu segera terusir karena ia percaya bahwa rejeki ada hitungannya sendiri dari ALLAH.

Mendengar hal ini, Bunda ingat sebuah artikel yang ada di geraidinar.com mengenai usia pensiun. Di artikel tersebut seolah pikiran kita dibuka dari box nya.Ini ceritanyah ...

Sekarang niyh, kita dirasuki sebuah pemikiran bahwa pada usia pensiun, which is 56 tahun, adalah usia 'akhir' untuk produktif. Penghasilan hanya mengandalkan uang pensiun dari kantor lama, post power syndrome, dan penyakit yang mulai menggerogoti. Karena itu, sejak sekarang beberapa nasihat finansial yang pernah Bunda baca menyarankan kita untuk menyiapkan dana pensiun. Tujuannya agar di usia dimana kita tidak lagi berpenghasilan, kita masih punya dana.

Kesan yang ditangkap dari pemikiran ini adalah usia pensiun adalah usia dimana seseorang sudah tidak bisa menghasilakn sesuatu, atau tidak produktif. Tak heran, dengan mindset yang tertanam seperti ini, sering Bunda lihat saudara, tetangga, yang sudah pensiun hanya menghabiskan waktunya untuk hal-hal kesukaan, sepertimain sepeda, aktif pengajian, nnton TV, baca koran, seolah kegiatannya hanya untuk mengisi waktu. Ga salah sih, bermanfaat kok. Tapi rasanya tidak musti begitu. Apalagi ada beberapa orang yang Bunda kenal yang masuk usia pensiun tapi fisiknya masih segar bugar, pikiran dan analisanya masih tajam. Pasti dia masih bisa produktif kan??

Dan di artikel yang Bunda baca di geraidinar itu, diceritakan bahwa Rasulullah, Abu Bakar, menjalankan 'tugas besar' dalam hidupnya di usia-usia pensiun itu.
Ambil contoh, Nabi Muhammad SAW. Beliau menerima wahu usia 40 tahun. Menyebarkan dakwah selama tiga belas tahun sampai akhirnya Islam jaya, berarti usia Beliau menginjak 53 tahun. Kemudian berkembang khilafah ke berbagai penjuru dunia, sampai Beliau meninggal di usia 62 tahun. Setelah itu digantikan oleh Abu Bakar Sidiq, yang usianya pun menginjak sepuh.

Kalau becermin pada sejarah Rasul, semustinya mindset bahwa grafik produktivitas seseorang kalau sudah mencapai usia pensiun akan turun, itu dihilangkan. Dari sekarang harus ditanamkan mindset dan feeling bahwa memasuki usia pensiun kita akan sangat produktifnya dan malah bisalebih bermanfaat untuk orang banyak.

Akung sendiri, ALHAMDULILLAH dengan fisik yang masih ok, yah.. paling masalahnya di pegel linu, masih bisa berkarya di koperasi tempatnya bekerja. Dan Akung pun enjoy sekali menjalani rutinitas pergi pagi pulang sore nya di Bandung, seperti tahun-tahun saat ia masih produktif sebagai karyawan.

Jadi, yuk kita sambut pensiun dengan banyak manfaat yang bisa kita sumbangkan untuk diri, keluarga, dan lingkungan. Amien.

MK Unit C3 - C4


Powered By Blogger