Wednesday 23 July 2014

Bersyukurlah, Persoalan kita Menjelang Lebaran Cuma Pembantu Mudik

Saat Bunda nulis ini, pembantain atas saudara-saudara muslim kita di Gaza, Palestina masih berlanjut. Bunda menggarisbawahi kata pembantaian karena keadaan yang sesungguhnya adalah :

1. Kondisi Gaza sebelum diserang pun sudah diblokade ekonomi, maaf, agak lupa, adri tahun 2008 atau 2006. Jadi otomatis penduduk sana sudah hidup dalam segalanya terbatas.
2. Persenjataan sangat tidak imbang. israel dan antek-anteknya punya modal untuk memiliki senjata yang hebat, yang canggih. Sedangkan pejuang di Gaza mungkin hanya memiliki senjata rakitan dari bahan baku terbatas yang bisa mereka dapatkan.
3. Perang yang tidak beradab. Zionis israel menyerang pemukiman warga sipil, tidak pandang bulu wanita, anak-anak, dan orang tua. Begitu pun rumah ibadah, juga mereka serang. Tumbuhan, bahkan hewan pun mereka musnahkan. 
4. zionis tidak mau menghentikan serangannya, padahal kota Gaza sudahluluh lantak. Sampai posting ini ditulis, 500an warga syahid, ratusan lain juga terluka.

Hu..hu.. Bunda pengen nagis kalo lihat liputan tentang Gaza. Tentang ibu-ibu yang kehilangan anak-anak di depan matanya sendiri, tentang ibu-ibu yang kehilangan suaminya, entah masih hidup atau syahid, tentang anak-anak yang kehilangan orang tuanya. 

Tidak usah bicara baju baru untuk lebaan, makanan enak di hari raya. Bahkan untuk sahur dan berbuka pun, selama masih ada yang dimakan, selama roket tidak menghancurkan rumah saudara kita, itu adalah sebuah kenikmatan luar biasa. 

Ah... malu sekali rasanya kita yang 'pemalas' ini yang ngeluh karena pembantu mudik dan harus mengerjakan semua sendiri. Mengeluh bukan karena sulit atau tidak bisa, tapi karena tidak biasa, dan lebih senang berceloteh atau membaca sosmed. 

Bersyukurlah, persoalan kita cuma rumah berantakan yang ngeres karena ga sempat nyapu ngepel, cucian piring banyak, setrikaan numpuk. Bersyukurlah karena semua kondisi itu masih ada di rumah kita yang masih berdiri dengan indahnya, jauh berbeda dengan rumah saudara kita di Gaza, yang mungkin saat ini 'langit' lah yang menjadi rumah. 

Bersyukur... Bersyukur.. Bersyukur...

No comments:

Powered By Blogger