Tuesday 14 December 2010

Peran Bapak - Ibu dalam Keluarga

This is the story :)

Di sebuah milis, lagi ada thread seru, tentang anak-anak yang ditelantarkan Ibunya. Ada miliser (seorang bapak) yang memposting kalau urusan bapak adalah mencari duit, sedangkan anak adalah tanggung jawab full sang ibu. Welehh.... kontan aja disemprot sama miliser yang lain, yang notabene kebanyakan ibu-ibu.

Well, ALHAMDULILLAH pandangan ini ga terjadi pada Bunda dan Abi. Bahkan, Abi sendiri yang ngomong bahwa dalam rumah tangga tidak melulu ada pembagian yang saklek kalo bapak hanya mencari duit, anak full 100 % tanggung jawab ibu. Konsep kami adalah... apa yang bisa kami kerjakan, ya kami kerjakan. Ga pandang status bapak / ibu.

Bunda bersyukur banget dalam mengasuh Azka, Abi mau turun tangan. Dari Azka newborn, untuk hal-hal seperti gendong, ganti popok, memandikan, begadang malem-malem gantian gantiin popok Azka waktu masih newborn, temenin Bunda dan  Azka yang akhir ini suka bangun tengah malem minta main tugude (truk gede), Abi mau mengerjakan itu semua. Cuma suapin Azka aja kayanya Abi yang belom pernah. ha..he.. Yah maklumlah.. urusan makan ada seni tersendiri pada diri Azka. he..he..

Bukan cuma ngurusin Azka, urusan rumah pun Abi mau turun tangan. Misalkan, di rumah Uti ga ada asisten, kami bagi-bagi tugas. Abi mau kok menyapu / ngepel lantai. Abi itu pro ASI, danmau sharing urusan rumah tangga.

Bunda pernah menghadiri ceramah Ibu Elly Risman dari yayasan Buah Hati. Di situ Beliau menjelaskan, bahwa stigma anak adalah urusan ibu dan tugas bapak hanyalah mencari nafkah, itu hanya terjadi dulu, saat culture masyarakatnya masih agraris. Bapak dan Ibu punya banyak waktu di rumah, bapak masih tetap bisa 'monitor' kegiatan keluarga. Tapi sekarang, culture masyarakatnya sudah berbeda. Tantangan, godaan banyak sekali di luar, sehingga bimbingan dari 2 sosok -Bapak & Ibu- teramat sangat penting.

Di dalam Al Quran sendiri, pengasuhan anak dan pengurusan rumah tangga adalah tugas orang tua. Di surat Lukman, ALLAH memerintahkan Lukman untuk mengajarkan keimanan pada ALLAH, berbakti kepada orang tua. tuh, yang disuruh adalah Lukman, sosok Bapak.

Satu ayat ngetop juga adalah bahwa laki-laki adalah qowam buat perempuan. Banyak yang mengartikan qowaam = pemimpin, sehingga konotasinya laki-laki adalah bos untuk perempuan, atau Bapak adalah bos untuk Ibu. Hm... yang lebih tepat adalah partnership. Dari ceramah yang Bunda dengar dari Ustadz Hilman Rosyad Shihab di kantor Bunda yang dulu, kata qowwam itu merujuk pada arti pembimbing, kurang tepat kalo diartikan pemimpin. kalo pemimpin, kata yang digunakan adalah Amir / Sultan / apalah.. (ada yang lain, tapi Bunda lupa. he..he..). Jadi, Bapak dan Ibu memang harus berpartner dalam membawa keluarga.

Jikalau Bunda sedang diskusi sama Abi, kami sepakat bahwa kami adalah teamwork, partnership. Dan teamwork punya misi yang sama, tanggung jawab yang sama, saling membantu / meringankan.

ALHAMDULILLAH Bunda dikaruniai sosok suami kaya Abi. Eh, tapi Abinya 'ALHAMDULILLAH' atau 'ASTAGHFIRULLAH' ya.. dikaruniai istri kaya Bunda yang bawel? ha..ha..ha.. ngga la ya. Saling mengucap ALHAMDULILLAH dunk.

Meja kerja Bunda,
14 Dec 2010
jam 11.46

No comments:

Powered By Blogger