Thursday 21 August 2014

Saat Azka Jealous

This is the story :)

Tadi malam, Azka jelas menunjukkan kecemburuannya ke Bunda.
Hiks.. maaf ya Azka...

Jadi, setelah Azka makan malam, kami bertiga (Bunda, Azka, dede Alisha) ngeriung di kamar. Abi biasanya masih makan sambil nonton berita di ruang tamu.

Nah, malam itu, dede mungkin belum mengantuk, jadinya sudah nenen, tetap bangun dan mau main-main. Seperti biasa, Bunda belum mandi, belum shalat Isya, Bunda pengennya dede Alisha bobo dulu, lalu Bunda 'merapikan' diri Bunda. Biasanya Alisha akan segera tidur jika Bunda memijat-mijat punggungnya.

Saat Bunda memijat-mijat punggung Alisha, Azka, dengan nada rada memprotes, bilang 'Aku... aku .. pijet, gantian.'. Dasar Bunda ga peka, Bunda membalas, 'Iya, nanti, setelah dede bobo.'. Tapi Azka tetap minta dipijat, Bunda yang mau mendekati punggung dede didorong ke belakang, ga boleh mendekat Alisha. Berkali-kali... Dasar Bunda ga peka, yang ada Bunda tetap memijit dede Alisha,

Sampai Bunda memijat kaki Alisha. Nah, kesalahan puncaknya ini, Bunda bilang.. 'Dede kan lebih pegal, karena lagi latihan jalan, berdiri. Azka kan udah bisa.' Eh, ga dinyana, ternyata Azka mulai terisak sambil intonasinya marah... 'Aku yang lebiih pegel, aku kan lompat-lmpat, jalan-jalan, Bunda sih.. dede terus dipijet.'
Waahh... Azka complain. Udah mulai serius nih kayanya level jealousnya.

ok, Bunda stop pijit dede Alisha, beralih ke Azka. Alhamdulillah ABi udah selesai makan, jadi bisa handle Alisha yang masih senang berguling-guling di kasur.

Sambil dipijit, Azka masih marah-marah. 'Pijit pake tangan dua! kakinya! Aku maunya dipijat terus berhari-hari!.'

he..he.. Azka itu kalau sudah marah kadang lucu. Setelah puas dipijit, Azka pun minta dibacakan cerita 'Bagaimana Gunung Meletus' dari seri confidence in science yang kami miliki.

Tapi lesson yang bisa Bunda ambil  adalah... Walaupun usia terpaut jauh, ada saat-saat dimana si kakak masih jealous dan Bunda juga harus memprioritaskan Kakak. Walaupun di keseharian nampak si kakak sayang dan cukup bisa momong adiknya (seperti memberikan mainan, 'menasehati' si ade supaya makannya ga rewel), tapi tetap, posisi kakak, nampaknya masih ingin juga diberikan perhatian yang lebih / prioritas.

ok deyh Azka, insya Allah Bunda akan lebih bijak lagi ya, ga smelulu memperhatikan adik dan menomorduakan Azka.  Maaf ya Azka...

No comments:

Powered By Blogger