Tulisan ini sudah lama diposting, tapi ternyata salah lapak. Bunda salin lagi tulisan yang dibuat tanggal 12 April 2017.
Kemarin sore hujan deras membasahi area Pejaten, Deptan, Bambu
Apus, lanjut sampai rumah. Petir pun nggak kalah kepengen pamer cahaya.
Wheeww.... Dan kemaren, adalah adventure ala ala Bunda dan Abi. yang
membuat kami jadi tertawa.
Battle No. 1
Ciyeeh... berasa ala Takeshi Castle kali
yee...
Di pinggir tol Jati Warna, genangan air
sukses membuat motor ngeri untuk melewatinya. Mobil pun, jalan pelaaaannn
sekali. Akhirnya, Bunda dan Abi menyeberangi jalan lewat jembatan motor. Iya,
yang ini ...
![]() |
Sumber Gambar di Sini |
Saat naik, Bunda turun dari motor. Ngeri membayangkan motor dalam
keadaan naik, sedangkan di belakangnya ada penumpang yang bobotnya sekitar 67%
dari bobot pengendaranya. Halahhh... Jadi, Bunda naik tangga di sisi kanannya,
Abi naik motor ke atas jembatan. Alhamdulillah sukses sampai atas.
Turunnya.... he..he.. skenario berubah. Bunda tetap boncengan sama
Abi. Dan meluncurlah motor itu menuruni jembatan. Lafaz basmalah terus Bunda
ucapkan. Bunda cengkeram erat jaketnya Abi untuk berpegangan. Asli seperti membayangkan
naik halilintar. Dulu waktu masih gadis unyu-unyu sih berani naik halilintar.
Kalau ga ngantri malah bisa naik lagi. he..he.. Tapi sekarang, aduuh...
lambaikan tangan ke kamera,
Battle No. 2
Lokasinya menjelang Masjid Nurul A'la, Jl Wibawa Mukti. Tinggi
genangan air mencapai footstep motor. Bisamillah, kami terabas jalan itu. Di
tengah genangan, mesin udah mulai 'berat'. Terbayang juga air yang masuk ke
knalpot, bisa mengakibatkan mogok. Ditambah sisi kiri kami, ada angkot yang
mogok. Wuih... makin dramatis suasananya. lebaayy.
Dan Alhamdulillah motor kami bisa menerabas genangan air yang lumayan tinggi
itu.
Bagaimanapun, hujan itu berkah. Allahumma Shayyiban Naafi'an.
Banjir, longsor, dan lain-lain, tanyakan pada kita, manusia. Apa yang sudah kita buat untuk alam ini?
No comments:
Post a Comment