Monday 24 May 2010

Mastitis

This is the story :)

jadi, karena Bunda dan Abi ingin pelan-pelan menyapih Azka, maka Bunda berfikir untuk menurunkan produksi ASI. Nah.. ASI itu kan prinsipnya supply n demand. Kalo sering ada demand, maka dia akan sering produksi. So, Bund aingin menurunkan demand-nya, dengan cara tidak memerah ASI di kantor. Jadi, pekan lalu hanya 2 hari Bunda memerah ASI di kantor. Kalo malem or siang hari weekend mah teteup, Azka mimik ASI fresh from oven. he..he..

Tapi, pagi ini Bund mengalami apa yang disebut mastitis. bengkak, keras, dan rada demam. DI kantor udah 3 kali bolak-balik nursery room, tapi hasilnya tetep cuma 100 ml. Alias macet. huhh... sakitnya euy. Mudah2an Azka nanti mimiknya di rumah banyak.

About mastitis, Bunda copaste artikel dari bayisehat.com . Ini artikelnya ...

MASTITIS merupakan istilah medis untuk peradangan payudara. Gejalanya antara lain payudara memerah, terasa sakit serta panas dan membengkak. Bila semakin parah, maka suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38 derajat Celcius dan timbul rasa lelah yang sangat.

Berdasarkan sejumlah studi, satu diantara dua puluh wanita yang sedang menyusui mengidap mastitis. Berdasar sejumlah studi pula, tidak sedikit wanita yang mengidap gangguan ini lebih dari satu kali.

Ada dua jenis mastitis: infektif dan non-infektif. Infektif mastitis diakibatkan oleh kuman yang masuk ke saluran air susu di puting payudara melalui perantaraan mulut atau hidung bayi Anda saat menyusui. Sedangkan non infektif mastitis terjadi karena antara lain saluran air susu yang tersumbat atau juga karena posisi menyusui yang salah.

Para wanita yang baru pertama kali menyusui cenderung lebih sering terkena mastitis. Mastitis ini dapat terjadi kapan saja sepanjang periode menyusui, tapi paling sering terjadi antara hari ke-10 dan hari ke-28 setelah kelahiran.

Apa yang perlu Anda lakukan bila terjadi mastitis?

Segera anda berkonsultasi dengan dokter anda. Dokter biasanya akan memberikan antibiotik (pastikan antibiotik tersebut aman dan tidak memiliki efek samping bagi bayi anda). Anda juga disarankan agar beristirahat dan melakukan pengompresan. Bila ditangani secara cepat dan tepat, mastitis tidak akan berlangsung lama. Anda pun tidak perlu berhenti menyusui selama anda terkena mastitis - kecuali disarankan oleh dokter anda.

Cara terbaik menghindari mastitis adalah dengan beristirahat secara cukup, menjalankan pola makan yang sehat serta menata diet yang seimbang selama menyusui. Bila hal-hal tadi kurang anda perhatikan, maka tubuh anda akan rentan terhadap infeksi, salah satunya adalah mastitis.

Apakah mastitis akan memiliki dampak buruk kepada bayi anda?

Meski terasa sakit saat terserang mastitis, gangguan ini tidak akan membawa dampak negatif bagi bayi anda. Kendatipun kuman - pada infektif mastitis - mungkin berasal dari mulut bayi anda, anda tidak perlu cemas kuman tersebut akan mengganggu bayi anda.

(Sumber: 1001 Tentang Merawat Si Kecil, Ilustrasi: CaritasNorwood.ORG)


meja Kerja, 24 May 2010.
3.36

No comments:

Powered By Blogger