Tuesday 4 October 2011

Kapan Pensiun

This is the story :)

Seorang teman kerja Bunda terserang sedikit 'kepanikan' saat suaminya berucap : Aku kerja sebelas tahun lagi lho. Usia suaminya sekarang sekitar 45 tahun. Jadi sebelas tahun lagi ia akanmemasuki usia pensiun.

Teman kerja Bunda ini terseran 'mini panic' itu karena sekarang ia sedangmengandung anak ke-empatnya. Langsung saja ia berhitung : sebelas tahun dari sekarang, anaknya baru akan masuk SMP. Tapi kepanikan sesaat itu segera terusir karena ia percaya bahwa rejeki ada hitungannya sendiri dari ALLAH.

Mendengar hal ini, Bunda ingat sebuah artikel yang ada di geraidinar.com mengenai usia pensiun. Di artikel tersebut seolah pikiran kita dibuka dari box nya.Ini ceritanyah ...

Sekarang niyh, kita dirasuki sebuah pemikiran bahwa pada usia pensiun, which is 56 tahun, adalah usia 'akhir' untuk produktif. Penghasilan hanya mengandalkan uang pensiun dari kantor lama, post power syndrome, dan penyakit yang mulai menggerogoti. Karena itu, sejak sekarang beberapa nasihat finansial yang pernah Bunda baca menyarankan kita untuk menyiapkan dana pensiun. Tujuannya agar di usia dimana kita tidak lagi berpenghasilan, kita masih punya dana.

Kesan yang ditangkap dari pemikiran ini adalah usia pensiun adalah usia dimana seseorang sudah tidak bisa menghasilakn sesuatu, atau tidak produktif. Tak heran, dengan mindset yang tertanam seperti ini, sering Bunda lihat saudara, tetangga, yang sudah pensiun hanya menghabiskan waktunya untuk hal-hal kesukaan, sepertimain sepeda, aktif pengajian, nnton TV, baca koran, seolah kegiatannya hanya untuk mengisi waktu. Ga salah sih, bermanfaat kok. Tapi rasanya tidak musti begitu. Apalagi ada beberapa orang yang Bunda kenal yang masuk usia pensiun tapi fisiknya masih segar bugar, pikiran dan analisanya masih tajam. Pasti dia masih bisa produktif kan??

Dan di artikel yang Bunda baca di geraidinar itu, diceritakan bahwa Rasulullah, Abu Bakar, menjalankan 'tugas besar' dalam hidupnya di usia-usia pensiun itu.
Ambil contoh, Nabi Muhammad SAW. Beliau menerima wahu usia 40 tahun. Menyebarkan dakwah selama tiga belas tahun sampai akhirnya Islam jaya, berarti usia Beliau menginjak 53 tahun. Kemudian berkembang khilafah ke berbagai penjuru dunia, sampai Beliau meninggal di usia 62 tahun. Setelah itu digantikan oleh Abu Bakar Sidiq, yang usianya pun menginjak sepuh.

Kalau becermin pada sejarah Rasul, semustinya mindset bahwa grafik produktivitas seseorang kalau sudah mencapai usia pensiun akan turun, itu dihilangkan. Dari sekarang harus ditanamkan mindset dan feeling bahwa memasuki usia pensiun kita akan sangat produktifnya dan malah bisalebih bermanfaat untuk orang banyak.

Akung sendiri, ALHAMDULILLAH dengan fisik yang masih ok, yah.. paling masalahnya di pegel linu, masih bisa berkarya di koperasi tempatnya bekerja. Dan Akung pun enjoy sekali menjalani rutinitas pergi pagi pulang sore nya di Bandung, seperti tahun-tahun saat ia masih produktif sebagai karyawan.

Jadi, yuk kita sambut pensiun dengan banyak manfaat yang bisa kita sumbangkan untuk diri, keluarga, dan lingkungan. Amien.

MK Unit C3 - C4


No comments:

Powered By Blogger