Thursday 26 April 2012

Tentang Rumah

This is the story :)






gambar diambil dari http://realbetter.blogspot.com/2010/11/home-sweet-home.html

Bunda mau ceritain tentang rencana teman Bunda yang ingin membeli rumah. Sebut saja nama teman Bunda itu Ken.

Pada suatu weekend, Ken beserta istri dan anak bayinya jalan-jalan keluar rumah. Mereka iseng  ingin beli jajanan di luar. Pulangnya, mereka melewati sebuah cluster rumah yang sedang dalam pembangunan, tapi sebagian ada yang sudah dihuni. Ken dan istrinya tertarik, karena model rumahnya bagus, dan daerahnya cukup nyaman. Kemudian, masuklah mereka ke kantor pemasaran. Tanya ini itu, ambil brosur dan price list. 

Ternyata rumah yang masih tersisa adalah tipe-tipe besar. tipe yang paling kecil sudah sold out. Namun, kata sales nya, ada sebuah rumah tipe kecil yang calon pembelinya masih 'ngambang' antara iya dan tidak. Kalau mau, Ken boleh nge-book dulu. Cabcus, Ken langsung setuju.

Keesokan harinya, masih belum ada konfirmasi dari si pembeli rumah, yang berarti masih ada peluang Ken untuk memiliki rumah tersebut. Ken pun ngobrol sama Bunda dan beberapa teman-teman mengenai historical kami membeli rumah dan 'seninya'. Intinya sih... untuk aset jangka panjang seperti itu, modalnya adalah azzam yang kuat, Bismillah & Biidznillah, atau istilah umumnya MODAL NEKAT. Lalu, ken coba-coba hitung-hitungan DP yang jumlahnya cukup besar. Terus dia coba telepon ke mertuanya, dan Alhamdulillah si mertua mau meminjamkan soft loan untuk sebagian DPnya. Sebagian DP lain ken merencanakan pinjam ke koperasi kantor. Intinya, insya ALLAH sumber-sumber dana sudah kelihatan.

Tapi kemudian, dua hari setelahnya, si calon pembeli rumah yang diidamkan Ken menyatakan konfirm untuk meneruskan pemeblian rumah itu. Yaaahhh... penonton kecewa. Bunda juga agak sedih sih, karena Bunda mendukung Ken untuk membeli rumah tersebut. Tapi, Bunda 'flat' aja menanggapinya. "Cari lagi yang lain", itu kata Bunda.

Dari sini, Bunda berkesimpulan rumah itu bukan sekedar transaksi jual beli, ada uang ada barang. No..no.. Rumah itu ternyata ada 'jodoh'nya juga. Kaya orang aja, misalkan udah pacaran bertahun-tahun, kalo emang bukan jodohnya, maka mereka ga akan nikah. Tapi ada yang baru kenal beberapa bulan, udah klik, mantap, nikah deyh (ehhm.. ehm... nyengir sendiri). Bunda juga ingat cerita Eyangnya Azka bagaimana mereka membangun rumah. Modal yang dimiliki tippiiiisss banget. Tapi mereka yakin ada rejeki. pertama rumah utama dibangun, interior masih blong, terus yangpenting pasang pompa air, sisanya (sampai rumaah lengkap) sedikit-sedikit. Alhamdulillah, sekarang rumah Eyang udah final yang nyaman buat penghuninya.

Jadi, yang sudah ketemu 'jodoh'nya, bersyukur yah... Bersyukur untuk segala kelebihan dan kekurangan. Kalao yang belum ketemu 'jodoh'nya, jangan putus asa, tetap mencari, minta, dan ini sebagai adventure.

Bagaimana dengan rumah kami?
Not much to say lah... Kami seperti keluarga pada umumnya, ada ikhtiar, ada nekat, Alhamdulillah ada jalan juga yang dikasih ALLAH,yang jelas, we're not in group of people who have zero loans. hha...haa.. :))

No comments:

Powered By Blogger