Tuesday 15 May 2012

Bisnis Kafe Ala Lokal

This is the story :)

Sudah menjadi rahasia umum bahwa di perusahaan tempat bunda bekerja, staf ataupun jajaran manajerial memiliki 'side income' alias sampingan alias penghasilan lain di luar gaji kantor.

Suatu siang, di cluster tempat bunda duduk, kita sedang membicarakan bisnis juga. Triger awalnya adalah ada yang menggoda bunda kalau bisnis bunda (reseller buku eksklusif untuk anak) omsetnya udah jutaan. Bunda Amin-kan dunk pernyataan tersebut. Padahal siyh.. he..he.. jualannya bunda kurang gesit, karena masih nyambi dengan kerjaan kantor. SUsah memang membagi perhatian ke berbagai hal sekaligus / multifokus.

Lalu pembicaraan berlanjut ke teman bnda yang lain, yang ada rencana untuk membuka kafe dengan nama 'Kopi Kita'. Pokoknya konsepnya kaya gerai kopi yang udah menjamur di kota besar lah. Trus Bunda jadi kepikiran satu hal dan Bunda sampaikan ke teman-teman bunda itu... Yah, ini mah pendapatnya bunda dan bukan karena itung-itungan bisnis.

Bunda sih kasih masukan, jangan gerai kopi mulu dunk, hga perlu ngikutin gerai kopi yang udah menjamur itu.. Coba deh bikin semacam gerai dengan menu lokal. Misalnya bajigur, bandrek, wedang ronde,  es doger, es podeng, es pisang ijo, dan penganannya pun yanglokal juga misal combro, getuk, misro, pempek, atau apalah.. yangpenting ngambil citarasa lokal.

Kenapa bunda punya pemikiran gitu, ini adalah beberapa latar belakang idealis dan individualisnya. he..he.. :
1. Bunda ga bisa minum kopi, suka kembung. Mendingan minuman lokal deh. Trus bunda inget di suatu training marketing bahwa yang dijual di gerai kopi yang keren-keren itu sebenernya bukan produk kopi, tapi lifestyle. ifestyle duduk-duduk di tempat nyaman, pake sofa, sambil chit chat, atau sambil ngerjain kerjaan dengan sarana wifi gratisan.
2. Hm.. mungkin karena umur juga kali yea...jiaahh berasa tua banget. Kayanya sekarang bunda lebih menyenangi menu lokal daripada menu-menu western. Contoh, jaman dulu kala waktu masih ABG, bunda bisa tuh makan siang dengan menu burger / pizza dan sejenisnya. Sekarang, kalo misalkan miting trus ditanya mau apa, bunda selalu jawab, anykind yang penting NASI. ha..ha..
3. Siapa lagi yang mau melestarikan camilan / minuman khas lokal, yang (menurut bunda), contentnya juga lebih sehat daripada camilan luar? Mau ngandalin Eyang-eyang kita?

Wuuihhh enaknya mengkhayal. hayo, mulainya mau darimana hayo? Mudah-mudahan ada ahli masak / chef yang juga sependapat sama bunda. Trus dia punya modal, relasinya luas, akhirnya bisa bikin kafe ala lokal deyh. amiin.

No comments:

Powered By Blogger