Friday 4 May 2012

Episode Sebeeeellll banget Sama Rokok

This is the story :)

Ihhh beneran deh, sebelnya tuh tak terkatakan sama benda yang namanya rokok (satu paket) dengan asapnya. 

Jadi, sudah lima hari ini Bunda berangkat dan pulang kerja menggunakan kendaraan umum (omprengan sih tepatnya). Nah, untuk menuju point tempat menunggu kendaraan itu Bunda suka melalui orang-orang yang lagi 'nongkrong' di pinggiran trotoar / di warung gitu. Sebelnya, kok Bunda melihat setiap orang yang nongkrong itu pasti menghisap rokok. Dan yang lebih membuat hati miris adalah... mohn maaf ya... para perokok itu adalah orang-orang yang mungkin masuk kategori warga yang penghasilannya (nampaknya) pas pasan (Allahu A'lam, ini dari kacamata Bunda). Mereka ini seperti supir angkot, street vendor / penjual gerobak keliling, dll. Asaghfirullah... andai saja mereka berhitung, misalkan uang untuk beli rokok dikumpulkan dalam waktu sebulan, insyaALALH mereka bisa saving kan atau bisa beli asupan yang lebih bermanfaat, seperti buah-buahan. Aihh tapi ga semua orang bisa mengarahkan fikirannya seperti itu. Mungkin mereka punya kesenangan lain dari merokok.

Ngomong-gomong soal rokok, ada cerita yang bikin Bunda kasian sama Abi. Beberapa waktu lalu Abi pulang kampung barengan dengan sepupu-sepupunya. total semua ada enam orang, dan hanya Abi yang tidak merokok. Sepanjang jalan Bunda SMSan, Abi gimana kondisinya... karena di dalam mobil, semuanya merokok, ACnya tidak dinyalakan, dan jendelanya terbuka lebar. Abi bilang ga enak, sumpek, ga bisa hirup udara segar. Duh kasian...

Kalo Bunda, kalau menghirup asap rokok aja, aduhh kepala rasanya udah pusing banget. Dan sebelnya, kenapa ya kalo membenci sesuatu pasti paling cepat mendeteksi keberadaan sesuatu ituh (halahhh rempong nih bahasanya). Misalnya gini. Bunda di dalam rumah, terus ada orang di jalan depan rumah merokok. Nah, Bunda tuh bisa mengendus keberadaan asap rokok beserta smokernya, Padahal kan kalo dipikir, mungkin Bunda terhalang tembok, atau apalah.. Tapi ya, itu.. peka sekali terhadap asap rokok ini.

Bunda punya impian untuk bisa tinggal di negara yang free smoke area. jadi orang ga sembarangan ngerokok di jalan gitu. Semoga anak-anak Bunda semuanya membenci asap rokok (satu paket) dengan asapnya juga. Amiin.     

No comments:

Powered By Blogger