Tuesday 3 July 2012

Financial Freedom

This is the story :)

Di berbagai banner iklan website Bunda melihat betapa bertaburannya iming-iming untuk mendapatkan financial freedom lah, pendapatan sekian juta per bulan lah, dll. Metodenya ada yang money gamse, MLM, atau yang lain yang Bunda belum tau.

Bunda rada risih aja ngelihat hal ini. Eiitss... Bunda bukan orang yang pro kalau kita musti humble, ga mau punya mimpi, ga mau progress mengenai ke-aghniya-an kita yach. Bukankah sudah dicontohkan, bahwa Rasul, sahabat, adalah pengusaha dengan etos kerja tinggi dengan penghasilan luar biasa dan infaq luar biasa juga?

Trus apa yang bikin Bunda risih dengan banner-banner ituh?

Gini.... Dengan teori sotoy Bunda, Bunda menyimpulkan tidak pernah ada yang namanya financial freedom. kenapa? Karena semakin mengejar wealthyness itu semakin haus. Ibarat minum air laut, hausnya ga akan hilang, yang ada pengen minum makin banyak, makin banyak. Jadi emang ga ada puasnya dan ga bakalan free.

So, kita ga boleh ngejar keduniaan? Wouuuww itu mah statment salah. Hayuu mari kita kejar dunia, (seakan-akan hidup selamanya), tentunya untuk tujuan-tujuan yang ga lebay. Niyh contoh beda tujuan memupuk kekayaan versi lebay dan versi wajar :

Versi wajar : Berusaha membeli helikopter untuk kemudahan mobilisasi diri, datang dari satu meeting / seminar ke meeting / seminar lain yang jadwalnya padat. Semuanya dilakukan biar saving tenaga (ga cape di jalan), tidak merugikan waktu para klien / peserta seminar harus menunggu kita.
Versi lebay : Berusaha punya helikopter untuk punya-punyaan aja, buat ngider-ngider lihat pemandangan, buat tempat merenung kalo lagi galau; tuh helikopter ga perlu-perlu banget soalnya mobilisasi dari satu pertemuan ke pertemuan lain ga terlalu padat.

Kalo versi wajar, Bunda encouraga banget kita semua seperti ini.Karena helikopter di sini bukan keinginan, tapi kebutuhan.

ok, demikian teori sotoy dari Bunda. Mohon maaf buat yang ga berkenan. Pembaca juga ga wajib setuju kok, ini bukan tulisan dari research studi literatur ilmiah, ini murni isi hati Bunda azha.

See you on my next writing.
 

No comments:

Powered By Blogger