Wednesday 14 September 2011

Membaca Novel Bidadari - Bidadari Surga

This is the story :)

Sebelum Membaca

Bunda lagi browsing-browsing tentang novel Indonesia. Lalu ketemu blog ini, dan menyebut beberapa penulis novel Indonesia yang saat ini menjadi perbincangan : Tere Liye, Ahmad Fuadi, Fahd Djibran.

Untuk Ahmad Fuadi, novelnya memang menjadi kandidat must have dan  must read untuk Bunda. ga papa telat, yang penting bakalan punya novel. he..he..

Untuk Fahd Djibran, Bunda baru denger namanya. Tapi kayanya mau baca bukunyajuga.

Untuk Tere Liye, tiap kecimpringan ke toko buku, Bund audah lihat buku-bukunya berjejer. Tapi ga tau kenapa, Bunda ga ignore sama buku Beliau. Nah, berhubung namanya kali ini disebut, Bunda coba browse lebih dalam tentang Beliau.

Selain Bidadari-Bidadari Surga, novel Tere Liye yang ngetop adalah Hafalan Shalat Delisa. Bunda cukup penasaran dengan Bidadari-Bidadari Surga. Tadinya, melihat judulnya, Bunda pikir, novel ini bercerita tentang wanita muslimah yang shalihah, cantik, taat suami, too good to be true lah, lalu karena satu dan lain hal, dia mengorbankan sesuatu yang sesuatu itu menjadi prasyarat masuknya surga.Atau cerita yang so - so gitu deyh.

Tapi ternyata Bunda salah besar!!!

Kemudian, dengan tidak mengurangi rasa hormat, Bunda download ebooknya. -senenggratisan mode on-.

Proses Membaca

Ebooknya terdiri dari 136 halaman. Tulisannya lumayan rapat. Bunda sebenernya bukan tipe pembaca digital. SOmehow, lebih enak baca buku yang berkertas daripada buku digital kaya gini. Tapi, dari awal baca novel ini, perhatian Bunda seakan manteng di sini. Hm... ALHAMDULILLAH juga sih, load kerjaan lagi medium aja.

Sore hari menjelang jam 4 Bunda belum selesai baca. Tadinya Bunda mau pulang sendiri naik kerea, tapi demi pengen lebih tau cerita novel ini, Bunda memutuskan untuk tunggu Abi yang lembur sampai jam 7. Akhirnya menjelang jam 7 malem, Bunda nyampe di halaman 113-an.

Selama membaca novel ini, kadang Bunda tertawa, memuji (ih keren...bener banget...) ada juga sih yang melipat dahi. Tapi dikit ajah.

Tadi pagi, sambil sarapan dan sedikit ngobrol sama temen Bunda, Bunda terusin lagi baca novelnya. ALHAMDULILLAH kelar juga. 

Setelah Membaca

Di halaman 136, tangankiri Bunda ambil tissue. Air mata udah mulai ngembang di mata. Tau-tau setetes, dua tetes, ngacir aja tuh air mata. Bunda diketawain sama temen Bunda, Mba Ambar yang tau dari kemaren Bunda lagi 'khatamin' novel.

Terus ga lama lagi temen Bunda yang namanya Maya dateng, Bunda kasih tau aja... 'May, gue abis nangis nih. Baca novel keren banget. Gue kirim ke lo ya.'

Si Maya bilang... 'Gue sih belom pernah sampe nangis gitu Mba. Kalo film sih iya. coba aja deh.'

Dan langsung sent ke Maya.

Jadi... menurut Bunda pribadi yang (sok) melankolis phlegmatis ini, novel ini adalah kategori must read.

InsyaALLAH Bunda akan posting daleman novelnya di post yang lain.

No comments:

Powered By Blogger