Thursday 16 June 2016

Berbuka Puasa Di Resto

This is the story :)

Ramadhan adalah bulan yang jugadimanfaatkan sebagai momen silaturahim. Ajakan berbuka puasa bersama datang silih berganti. Dari unit terkecil yaitu sekitar RT, komplek, masjid, keluarga besar orang tua, keluarga besar mertua, sampai yang lebih besar seperti instansi tempat bekerja. Ajakan pun tak luput dari kawan lama SMP, SMU, kliah, bahkan jikalau masih mungkin men-trace teman SD, akan ada juga dari teman SD.

Lokasi berbuka pun bervariasi. Bisa di rumah dengan gaya potluck party, di aula komplek, masjid, atau di restoran. Biasanya pemilihan tempat terutama mempertimbangkan jarak dari semua anggota yang hadir berbuka puasa bersama.

Mengenai tempat berbuka puasa ini, Bunda melihat, berbuka puasa di restoran atau cafe seperti sedang ngetrend ya? Pernah Bunda pulang setelah maghrib bersama Abi, sudah mau menjelang Isya, sebuah resto masih penuh dengan orang berbuka. Dan terlihat dari jalanan kalau pengunjung sudah selesai makannya. Yang terlihat dilakukan adalah sedang bercengkerama, foto welfie atau selfie, atau bercanda-canda.

Yang Bunda rasakan sih, kalo berbuka di resto, adalah perasaan kurang nyaman. Kurang syahdu rasanya (cieehh..). Belum lagi  tempat shalat yang biasanya penuh, sehingga harus bergantian. Pun, kadang kita ga sengaja shalat agak di akhir waktu, karena masih ingin berlama-lama menikmati hidangan sambil ngobrol. Bunda pernah merasakan hal ini. Pernah berbuka puasa di sebuah restoran di sebuah Mall di Jakarta. Setelah shalat Maghrib, kita masih meneruskan makan dan ngobrol. Bisa ditebak, shalat Isya dan tarawih pun di-delay setelah sampai di rumah. Astaghfirullah. Dari pengalaman itu, Bunda pribadi cukup membatasi acara buka puasa bersama di Resto / Cafe seperti ini. Sekali saja di bulan Ramadhan mungkin lebih dari cukup. Malah mungkin sebaiknya silaturahim di resto seperti ini dilakukan setelah lebaran, atau dalam tradisi kita namanya Halal Bi Halal.

Allahu A'lam Bishshowab.

No comments:

Powered By Blogger