Thursday 13 April 2017

Catatan Nonton Televisi Tadi Malam

This is the story :)



Menjelang putaran final hajat kota ini hari Rabu 19 April 2017 nanti, tadi malam diselenggarakan debat Pilkada DKI oleh KPU. Hampir saja Bunda lupa, he..he.. Tapi Alhamdulillah saat lihat sosmed, ada yang reminder. Oh ya, Bunda nontonnya seperti biasa, ga 100 % fokus. Awal nonton dibarengi dengan teriakan Alisha yang main catur tapi kondisi ngantuk (kalo kata khadimat karena dia tidak tidur siang), serta suapin makan malam Azka. Pertengahan nonton Alisha sudah tidur, tapi Azka belum tidur, jadi Bunda dan Abi sambil nonton, sambil memuji jagoan kami,  sambil nanggapin pertanyaan-pertanyaan Azka.

Dari ketidakutuhan menonton debat paslon, beberapa hal yang menginspirasi Bunda, dan ini kereen banget, adalah :

Masalah Kesehatan
Cawagub Sandiaga Uno mengemukakan bahwa program kesehatan untuk masyarakat Jakarta adalah edukasi untuk upaya preventif. Jadi masyarakat diedukasi untuk makan bergizi, olah raga teratur, perapian sanitasi. Dengan begini, maka cost kesehatan diharapkan akan menurun drastis, dan tidak perlu biaya mahal untuk berobat.
SETUJU BANGEEETTT.... Menyelesaikan masalah dari hulu, bukannya 'diakalin' di hilir. 

Masalah Pendidikan Anak
Cagub Anies mengemukakan data bahwa ada sekitar 1600 anak usia SMU yang putus sekolah, dari total 4200 anak. Wheww... seperempat usia SMA tidak sekolah. Dan ini tentunya akan menjadi masalah. Masalah pengangguran (karena tidak punya skill), masalah sosial (kriminal kalo menurut Bunda), dan itu adalah penyebab keresahan masyarakat. Anies mengkonsepkan KJP juga berlaku untuk anak putus sekolah. Tidak hanya untuk dhuafa yang sekolah saja.
SOOO WISE. Yuk deh, para orang tua, sadar deh. Generasi anak sekolah menengah ini, adalah generasi di atas anak kita, dimana saat anak-anak kita dewasa, makamereka akan berdampingan dengan remaja putus sekolah ini. Dari lahir, kita upayakan lingkungan yang baik, lingkungan sarat akan pembelajaran, tapi jika sudah dewasa menemukan 'lingkungan' yang kurang baik, dampaknya akan sangat mengerikan lho.... 

Mengenai Leadership
Anies mengungkapkan jika mereka bertugas, maka mereka akan menjadi pemimpin semua golongan, yang semua harus dilayani. Dan pemimpin yang mempersatukan semua elemen.
Sandi mencontohkan, saat dia menjabat sebagai pimpinan di perusahaan, maka dia tidak berada di meja. Dia berkeliling ke tempat stafnya.
Jika ada yang berprestasi, maka diberikan apresiasi di depan publik.
Jika belum berprestasi, maka diberikan motivasi.
Jika nyolong, maka harus diamputasi.
This is a LEADER not a BOSS.

Moga Allah memberikan kemenangan untuk Anies Sandi. Keduanya adalah perpaduan antara :
karakter santun & hangat,
orientasi pembangunan SDM & orientasi pembangunan infrastructur
akademisi & entrepreneurship

Dan yang pasti.... keduanya adalah Muslim yang taat pada perintah Allah SWT. Pemimpin yang bisa kita jadikan contoh untuk dirikita, dan anak kita.

No comments:

Powered By Blogger