Wednesday 26 April 2017

Gadget

This is the story :)

Persoalan kami mungkin sama dengan orang tua di belahan dunia manapun. gadget. Jika dievaluasi, Bunda mengamini bahwa ada andil Bunda dan Abi di situ. Mungkin kami terlihat asyik bermain gadget saat anak-anak sedang melakukan aktivitasnya secara mandiri. ok lah, Istighfar untuk semua kesalahan, dan cari solusi.

Tadi malam, mungkin karena wisdom teeth Bunda yang juga sedang bertingkah, Bunda menjadi emosi melihat Alisha asyik menonton youtube. Walaupun yang ditonton tayangan anak-anak, tapi rasanya tidak nyaman untuk Bunda melihat balita asyik dengan gadgetnya. Tanpa tedeng aling-aling, Bunda langsung berkata, "Dede, handphone nya udah dulu ya. Nanti mata Dede sakit. Maaf Bunda ambil handphone nya." Woouw... cara yang sangat tidak elegan bukan? Yess.... I know. Hasilnya... tangisan menjerit dari Alisha. Bunda tidak bergeming. The rules must be followed. Lalu Bunda ajak Alisha keluar, ambil kursi plastik dan senter untuk cek lubang angin. Saat itu Bunda sekalian ingin ngecek lubang angin di bagian luar, karena kamar sedang terindikasi bau b*ngkai. Kami mencari sumber bau tapi tidak menemukan, bahkan sampai bongkar ac, sumber bau tetap tidak berhasil ditemukan.  Alhamdulillah Alisha langsung diam dengan cara diajak keluar.

Dari pengalaman ini, Bunda berkesimpulan bahwa sejatinya yang dibutuhkan anak-anak adalah aktivitas. Dan orang tua tidak boleh mager alias olah raga jari saja. Setelah cek lubang angin itu, Bunda pun masuk ke kamar, dan kami bermain di kamar. Mainannya adalah bantal cinta yang disusun di pinggir kasur menjadi prosotan. Simple, tapi happynya luar biasa.

Jadi, tips simple untuk menjauhkan anak dari gadget adalah :
1. Orang tua juga harus menjauh dari gadget saat membersamai anak-anak.
2. Ciptakan aktivitas yang seru. Balita dan anak-anak rumusnya adalah aktivitas fisik.

Moga bermanfaat yaa.... Kita sama-sama berubah menjadi orang tua yang okoce. he..he.. In sya Allah. Aamiin.

No comments:

Powered By Blogger