Tuesday 11 April 2017

Jika Islam Di-framing-kan ...

This is the story :)

Jika Islam di-framing-kan rasis, maka hanya Bangsa Arab dari suku Quraiys yang saat ini menunaikan haji. Hanya bangsa dengan postur tubuh tinggi tegap, kulit putih, hidung bangir, mata berbinar coklat dan tatapan tajam bagai elang, serta rambut tebal yang thawaf di baitullah. Kenyataannya, di sana kita bisa menemukan ras apapun dari setiap penjuru dunia.

Jika Islam di-framing-kan rasis, maka tidak akan tercatat dalam tinta sejarah Islam seorang budak negro rambut keriting bernama Bilal bin Rabah yang punya privilege mengumandangkan adzan hanya saat rasulullah SAW hidup. Seorang Bilal yang 'prestasi' hidupnya sudah disebut oleh Rasulullah SAW, "Terompahnya Bilal sudah terdengar di surga.". Budak yang dirindukan suaranya oleh saudagar kaya Abu Bakar Shidique, Utsman bin Affan dan sahabat lainnya, dan mereka harus 'merayu' Bilal untuk mau adzan setelah rasul wafat. Bukannya Bilal sombong, Bilal tidak kuasa menahan perih di hati saat mengumandangkan adzan, dia ingat junjungan hatinya yang membawa sebuah ajaran dimana manusia itu hanya dibedakan oleh level taqwa.

Jika Islam di-framing-kan rasis, maka tidak akan ada mantan budak wanita bernama Sumayyah, yang meregang nyawa untuk mempertahankan aqidah, dan akhirnya sukses meraih gelar Syahidah Pertama dengan hadiah SURGA tanpa hisab.

Jika Islam di-framing-kan rasis, maka tidak tercatat dalam sejarah Laksamana Cheng Ho dengan armadanya yang mega, yang melakukan ekspedisi mengelilingi lautan luas untuk menyebarkan agama yang Rahmatan Lil 'Alamin.

Jika Islam di-framing-kan rasis, maka pernikahan Alvin, putra seorang Ustadz kenamaan negeri ini dengan jumlah jamaah ribuah, tidak akan mendapat restu. Tapi pernikahan Alvin dengan wanita bernama belakang Chou menjadi pernikahan dakwah. Dakwah kepada kami, para orang tua, yang 'dibukakan' matanya untuk mengerjakan PR besar mendidik dan mengasuh anak agar siap secara psikis dan biologis di usia dewasa, syukur-syukur pada usia baligh.

Jika Islam di-framing-kan rasis, maka seorang Bunda Azka Alisha, perempuan dengan tinggi rata-rata, kulit kuning langsat eh.. sawo matang asik menjelajah Sirah Nabawiyah dan tak pernah bosan mengajak Azka Alisha ikut menjelajah kisah sarat hikmah itu.

Jika Islam di-framing-kan rasis, maka tidak boleh seorang Lindsay Lohan mempelajari apa yang termaktub dalam Al Quran, karena walaupun sama berkulit putih, tapi Lindsay bukan bangsa Arab.

Silakan saja, untuk event besar hari Rabu, 19 April 2017 nanti, tiap paslon melakukan upaya persuasif menarik simpati warga Jakarta. Tapi jika kalian mem-framing-kan Islam sebagai agama rasis, tidak mendukung pancasila, maka Demi Allah : Bunda, dan jutaan umat muslim lain, TIDAK RIDHO!


No comments:

Powered By Blogger